Hari Jumat, hari yang dinanti. Tentu semua orang tahu kalau hari Jumat merupakan hari kerja terakhir yang dilanjutkan dengan dua hari libur sebelum bertemu dengan hari Senin. Lia seorang perempuan berabut sebahu, tengah berjalan dengan tenang di rumah mungilnya yang terletak di pinggir kota, rumah yang selama ini didiami bersama neneknya.
sura seseorang memita pertolongan, “Tolong….” Lia menghentikan langkahnya mendengar erangan itu. Buluh kuduknya sontak berdiri, memberi peringatan. Sekali lagi suara seseorang meminta pertolongan di dengar lia,“Tolong....” Lia menoleh ke asal suara dan melangkakan kakinya mengikuti asal suara itu. Lia tahu seharunya dia tidak melakukan ini, tetapi mendengar lemahnya suara itu, batinnya terketuk untuk membantunya. Lia melonjak kecil ketika menemukan Cici gadis remaja, anak tetangganya tengah bersandar lemah. Tangan Cici berusaha menekan luka di kakinya yang cukup parah, meski usahanya itu tidak berhasil karena d
Perjalanan pulang ke rumah Lia, Lia memikirkan permintaan Cici. Permintaan Cici untuk tidak pulang ke rumah Pak Leo dan ibu Hasna. Jika Lia minta Cici untuk numpang sementara di rumah Lia tidak mungkin Cici mau sebab Lia berteangga dengan Pak Leo dan Ibu Hasna.“Cici kabur dari rumah Pak Leo Dan Hasna tidak mencarinya. Cici menghilang dari rumah sudah riga hari. Cici anak gadis remaja, kemana lagi Kak Lia menitipmu,” gumam Lia.Mobil yang Lia sampai di depan rumah Lia. memasuki halaman rumah Lia. Lia keluar dari mobil dan masuk ke dalam kamar. Saat hendak masuk ke dalam kamar Nenek Uci menyapa Lia, “Lia cucuku dari mana saja kamu, anak gadis tidak boleh pulang larut malam.” Kepada Nenek Uci, Lia menjawab, “Nenek, Lia, mohon maaf, Lia sibuk sehingga pulang malam.”Ketika sudah di dalam kamar, Lia terus memikirkan Cici. Namun, Lia tidak ingin semua anggota keluarganya tahu bahwa Lia seang berusaha menyelamatkan Cici
Sampai di rumah sakit. Lia langsung menghadap bagian administrasi dan melunasi semua biaya pengobatan di rumah sakit. Cici keluar dari rumah sakit. Mobil yang digunakan Lia dan Cici meluncur ke wilaya pertokoan. Cici bersama Lia membelanjakan segala keperluan Cici dalam sebuah koper bermerek pollo.Mobil meninggalkan area pertokoan, mengaspal melintasi wilaya luar kota. Cici diam saja. Cici tidak tahu ke mana Kak Lia menghantarnya. Lia menyampaiakan kepada Cici, “Cici, Kak Lia sudah mencari dan menemukan salah satu keluarga yang bersedia menerima Cici di dalam keluarga mereka. Cici menjadi anggota keluarga dikeluarga baruitu. Keluara Anre yang telah bersedia menerimamu. Mereka itu temannya Kak Lia. Untuk itu, Cici harus menunjukkan sikap baik kepada keluarga Resti dan Anre, sebab mereka merupakan keluarga Cici, orangtua Cici yang baru. Kakak Lia yakin keluarga yang Kakak Lia cari ini adalah keluarga yang baik hati.” Mobil terus meluncur melintasi jalan arah
Tante Tina telah menyiapkan menu makan siang di atas meja makan. Seluruh anggota rumah mendekati meja makan dan duduk pada posisi masing–masing. Waktu makan siang, Anre meminta Cici agar saat Kak Lia menelponnya, Cici dapat meminta kak Lia untuk menanyakan proses adopsi Cici, sebab setahu Anre dan Resti Cici sudah di adopsi oleh Pak Leo dan Ibu Hasna. Selain itu, Cici juga dapat meminta kak Lia untuk mengurus segala proses pindah sekolah untuk Cici. Cici menganggukan kepakah sebagai tanda menyetujui perkataan Anre. “Ayah, Jika boleh Juan satu sekolah degan Cici. Juan menginginkan begitu,” ujar Juan, “Belajar daring hari ini Juan, sangat senang, karena Juan dapat memahami penjelasan guru.” Semua orang mendengar Juan berkisah. melihat keseriusan anggota keluarga Anre terhadap apa yang dikisahkan Juan, Juan makin percaya diri untuk bercerita.Untuk keluarga Anre membiarkan anak bercerita dan anggota keluarga yang lain mendengarkan
Karena Cici tidak menerima panggilan dari Kak Lia, Kak Lia memutuskan untuk menelpon Resti. dalam pembicaaran dengan Resti, Lia sempat menanyakan keberadaan Cici, dan juga menanyakan kesehatan dari Anre. Resti Juga menyampaikan situasi terkini dari Cici dan Juga Anre. Resti menyampaikan kepada Lia, “Lia, Cici sudah menyesuaikan diri dengan kondisi dan situasi di rumah Resti, Cici sudah dapat menyesuaikan diri dengan tatatertib yang berlaku dirumah Resti. Kalau untuk Anre, dia sudah sehat.Namun, Anre masih belumbekerja. Resti Juga ingin Anre dapat bekerja kembali, tetapi Belum ada lapangan kerja yang menerima Anre. Untuk saat ini, Anre di rumah saja semenjak kecelakaan yang menimpa diri Anre. Anre masih melamar pekerjaan.”Mendengar Cerita Resti, Lia menawarkan agar Anre dapat bekerja di tempat Resti dan Lia bekerja. Resti masih berpikir panjang sebab mungkinkah diperbolehkan suami-istri bekerja satu kantor? mendengar pertimbangan Resti, Lia menawarkan
06.00 AM“Akhirnya Resti selesaikan juga pekerjaannya. Waktunya rebahan. Nyuci, memasak, menjemur pakaian, meyapu, mengepel. Semua sudah.Capek,” gumam Resti.Resti menujuh ruang tengah. ruang khusus untuk keluarga dan tiduran di kasur yang memang telah tersedia. Sembari tiduran Resti buka-buka medsos.Ibu Fatima mengirim pesan di mesenjer kepada Ibu Resti, “Ada status menarik dari Ibu Rikka.” Resti melihat-lihat status Ibu Rika tetangga sebelah. Ratu Sosmed kalau Ibu-Ibu di lingkungan Resti menyebutnya. Ibu-Ibu dilingkungan Resti, memiliki grup Whatssapp ‘Ibu-Ibu kompleks’. Ibu-Ibu kompleks mengadakan arisan sebulan sekali.“Pujih Tuhan ya, Pi, Akhirnya kesampaian juga beli baru.” begitu isi statusnya sembari menyertakan foto mobil Ilux. Resti terbelalak melihat status Ibu Rikka.“Uh, Pamer!” ucap Resti. Resti tahu Rikka itu lagi panas, karena minggu lalu Dessy panas-panasin di
08.32 PMKakek Rinto yang sedang asyik mendengar berita di televisi, menanyakan keberadaan Cici pada Juan yang sibuk membaca koran. Ketika Juan hendak menjawab pertanyaan Kakek Rinto, Cici masuk ke ruang rekreasi. Cici ke ruang rekreasi hendak membaca koran, sebab ada tugas matapelajaran bahasa Indonesia untuk membuat keliping. Cici yang sedang membaca koran, menanyakan kepada Kakek Rinto, tentang hal penting apa sehingga sampai Kakek Rinto menanayakan dirinya pada Juan. Kakek Rinto menjelaskan kepada Cici mengapa Kakek Rinto menanayakan Cici pada Juan. Ketika kakek Rinto sedang berbincang-bincang dengan Cici, Siti yang beranjak masuk ke dalam ruang rekreasi menanyakan keberadaan Juan tadi sore sebelum ke pemakaman Ibu Susan. Sebab menurut Siti Joe mencari Juan tadi sore. Juan menyampaikan kepada Siti bahwa tadi Joe sudah menelponnya. Juan dan Joe sudah bertemu saat pulang dari makam ibu Susan, Juan sempatkan diri ke rumah Joe. Setelah menjelaskan kepada Siti, Juan ke k
10.15 AMRanny pamitan pulang ke rumahnya. Di halaman rumah Ibu Relly, Ranny berjumpa dengan Nila, Mutiara dan Lina Ketiga sahabat Ranny ini baru saja tiba. Keempatsahabat ini ngobrol sebentar.“Ranny sudah berapa kali bimbingan,” tanya Nila.“Ranny, hari ini bimbingan kedua,” jawab Ranny.“Mutiara, deg-deg-kan ini,” kata mutiara.“Kalau Nila, Lina dan Mutiara, bimbingan sudah berapa kali dengan Ibu Relly?” tanya Ranny.“Kami bertiga, baru pertama kali hari ini,” jawab Lina.“Oh, pantas saja, Mutiara deg-deg-kan,” ujar Ranny.“Bukan Mutiara saja yang deg-deg-kan, tadi juga di rumah sebelum ke sini Nila dan Lina deg-deg-kan, untuk bimbingan dengan ibu Relly,” ujar Mutiara, “Bukan rahasia lagi, kan? Di kalangan mahasiswa-mahasiswi, Ibu Relly merupakan dosen yang paling killer.”Mutiara yang memperhatikan
07.30 PMWatu makan malam bersama, kepada Tante Tina, Ibu Resti, Siti, dan Ayah Anre, Ranny berkata, “Tadi, di ruang rekreasi kami berempat mendiskusikan agar jikalau boleh kita sekeluarga rekreasi kembali di area perkebunan milik keluarga seperti kemarin kita pernah tamasya di sana saat masa karantina mandiri.”“Ibu Resti, setuju dengan perkataan Ranny,” ujar Resti.“Ibu Resti sudah sejutu, bagaimana dengan yang lain? ujar Ranny.“Tante Tina, sepakat untuk rekreasi di area perkebunan milik keluarga, tetapi kita ke sana tidak hanya untuk rekreasi melainkan untuk mengontrol para pekerja yang ada di sana. Apakah mereka bekerja dengan serius atau tidak? Apalagi sekarang musim penghujan hampir tiba,” ujar Ranny.“Untuk dapat mengetahui peralihan musim, dengan memperhatikan terbitnya matahari pagi. Terbitnya matahari di pagi hari dapat menandakan bahwa kita memasuki musim penghujan atau kita memasuki
Usai makan siang, Ranny dan Juan serta yang lainnya keluar dari ruang makan. ereka ke kamar mereka masing-masing untuk istirahat siang. Ranny masuk ke kamarnya dan mulai berbaring di tempat tidur sebelmum terlelap dia mengambil ponselnya dan jari-jemarinya mulai mengusap-usap layar ponsel miliknya. Saat sedang asyik mengusap-usap layar ponsel, ada panggilan masuk dari Ibu Relly. Ranny akhirnya menerima panggilan dari Ibu Relly. Ibu Relly menyampaikan bahwa esok akan diadakan kegiatan sosial penyerahan bantuan pasca pengungsian kepada para pengungsi erupsi gunung berapi. Menerima Informasi dari Ibu Relly, Ranny hanya menarik nafas panjang. Ranny bergumam “Ah, kegiatan sosial lagi.” Setelah menerima Informasi dari Ibu Relly, Ranny mematikan ponselnya dan meletakkannya di atas meja belajar dan Ranny berbaring pulas siang itu.Sementara itu, Juan dan Heru temannya masih bermain game. mereka tidak istirahat siang sehingga akhirnya mereka ditegur oleh Resti
“Apa? Anre diterima jadi pengemudi di kampus?” tanya Kakek Rinto yang baru saja keluar dari kamarnya. Kakek Rinto datang dan menyalami Anre. Resti menyampaikan kepada Kakek Rinto bahwa mereka semua suda sepakat bahwa acara syukuran akan dikasanakan nanti malam. Namun, Kakek Rinto membatalkan rencana acara syukuran yang telah mereka sepakati bersama. “Kakek Rinto lebih terkesan jika syukuran atas pekerjaan yang dipercayakan kepada Anre ini diujudkan dalam doa kepada sang pencipta yang memberi rezeki kepada keluarga ini, sebab untuk Kakek Rinto, bersyukur tidak harus pesta dengan acara makan bersama,” ujar Kakek Rinto.“Kalau itu keinginan Kakek Rinto, kami yang lain mengikuti keinginan Kakek,” ujar Resti.“Ealah, padahal Juan dan Heru sudah menyiapkan kejutan untuk Ayah Anre, saat acara malam nanti” ujar Juan.“Setelah berpikir-pikir, Tante Tina juga sependapat dengan Kakek Rinto, bersyukur tidak selamanya den
04.15 AM Ranny terjaga dari tidurnya, tetapi belum berajak dari ranjang. Tubuhnya masih berada di bawa selimut. Dinginnya suhu pagi ini menjadikan Ranny enggan melepaskan selimut dari tubuhnya. Dia terjaga oleh panggilan masuk pada ponsel miliknya, dengan posisi berbaring dia berusaha mengambil ponselnya yang dia letakan di atas meja belajar. Setelah digapainya ponsel miliknya dia memperhatikan pada layar, ternyata panggilan masuk dari Ibu Relly. Ranny menerima panggilan masuk dari Ibu Relly dengan penu harapan akan memperoleh informasi mengenai jadwal ujian skripsi sesuai dengan informasi yang dia pernah terima dari temannya Lima kemarin siang meski akhirnya ketahuan bahwa Lina berbohong. Namun, apa yang diharapkan tidak diperbincangkan oleh Ibu Relly saat menelpon Ranny. Hal yang diutarakan Ibu Relly ketika menlpon Ranny adalah mengenai surat dari rektorat kepada Ayahnya. Dari balik layar ponsel Ibu bertanya kepada Ranny, “Apakah Ayahmu Anre sudah menerima surat pang
03.15 PM Ranny terjaga dari istirahat siang. Dia bangun dari ranjang, merapikan Ranjang setelah itu duduk di depan meja belajar. Dia mengaktifkan laptop miliknya dan membuka folder bantuan team relawan kampus, dia juga membuka file rekapan bantuan pengungsi. di dalam file itu, dia mulai mengisi data sesuai dengan jenis bantuan, nama donatur dan tanggal penerimaan. Ranny kelihatan sangat serius mengerjakan pekerjaan merekap data donatur dan jenis bantuannya. sedangkan Heru dan Juan sudah bermain bersama di kamarnya Heru. Mereka tidak bermain game online melainkan mereka bercerita tentang cita-cita mereka, Heru ingin menjadi guru, Juan ingin menjadi dokter. heru beranggapan bahwa guru merupakan pekerjaan mulia, sedangkan Juan berpikir bahwa dokter mrupakan pekerjaan mulia. Mereka berduakadang tertawa dan saling melempar bantal. kadang mereka melompat-lompat di atas ranjang. karena terlalu gaduh keduanya ditegur oleh Ibu Shinta, “Heru, dan Juan, kalau ber
04.15 AM Ranny sudah bangun, Cici juga sudah bangun, dia sedang belajar di kamarnya. Juan sudah bangun dari tadi, dia sudah mengenakan dengan sepatu kets miliknya, dia datang ke kamar Cici dan mengajak Cici untuk lari pagi bersama. Namun, Cici menolak dengan alasan dia ingin belajar sebab seminggu lagi sekolah Cici akan melangsungkan kegiatan ujian tengah semester. Juan akhirnya ke kamar Ranny, dengan maksud mengajak Ranny untuk jalan pagi bersamannya. Namun, Ranny juga menolaknya, Ranny beralasan dia ingin mempersiapkan diri jika suatu saat dia diinformasikan untuk melangsungkan ujian skripsi. Juan akhirnya pulang ke kamarnya dan melepaskan seluru pakaian yang dikenakan untuk aktivitas jalan pagi. Akhirnya Juan juga mengurungkan niatnya untuk melaksanakan aktivitas jalan pagi. Dia kembali dududk di depan meja belajar dan melaksanakan aktivitas belajar di kamarnya. Sementra itu di kamar Tante Tina, Tante Tina sudah bangun, dia sedang merapikan ranjangnya. Sesud
Hari sudah mulai gelap, Juan dan Cici sudah membersikan menyapu dan memberi pakan pada ternak piaraan. keduanya sudah bersih dan rapi sedang bermain dengan Ardi. Keduanya menjaga Ardi sebab Ibu Resti dan Siti ada keluar ke apotik sebentar. Resti dan Ibunya ke apotik sebab Nenek Siti mengalami nyeri sendih sehingga mereka ingin ke sana untuk konsultasi dengan dokter praktek dan sekaligus membeli obat. Untuk itu, Ardi dipercayakan kepada Cici dan Juan. Sekitar satu jam Resti dan Siti ke apotik. Ketika pulang Ardi langsung di serahkan kepada Resti sebab Cici dan Juan ingin belajar untuk persiapan sekolah daring esok pagi. Lima menit setelah kembalinya Resti dan Siti dari Apotik, salah satu mobil parkir di depan rumah Anre dan Resti. Keluarga Heru sudah tiba. kedatangan mereka disambut dengan ramah oleh Anre dan Resti. Juan yang belum sempat masuk kamar di minta Ayahnya untuk segera ke dapur untuk menginformasikan kedatangan keluarga Heru. Heru dan Ibunya Shinta yang d
Setelah memperhatikan bahwa bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat ice cream telah dibelanjakan oleh Tante Tina, dan tersedia di dalam kulkas, “Bahan-bahan untuk membuat ice cream sudah dibelajakan, tetapi mengapa Tante tidak membuat ice cream? sebaiknya Ranny buat ice creamnya,” gumam Ranny.Ranny akhirnya memutuskan untuk membuat ice cream. Untuk menampilkan menu makan siang yang berbeda dari biasanya, Ranny mulai membuat ice cream.Ranny menyiapkan baham delapan puluh gram susu kental manis, empat puluh gram susu bubuk, lima ratus milliliter air putih yang telah matang, satu sendok te garam, dua sendok makan maizana, setengah gelas air hangat, satu sendok makan SP (zat pengembang makakanan), sepuluh sendok makan gula pasir. Setelah bahan telah siap, Ranny mulai beraktivitas membuat ice cream. Ranny mulai mencampurkan susu kental manis, gula pasir, susu bubuk, air putih dan garam ke dalam suatu wadah kemudian Ranny memasak
Sore hari, sesuai dengan perbicaraan Ranny bersama dengan Juan dan Cici saat jalan pagi, sehingga ketiganya bersiap untuk mengunjungi pemakaman Ibu Susan. Ranny mengingatkan Cici dan Juan agar segera menyelesaikan pekerjaan sore seperti menyapu halaman dan memberi pakan pada ternak piaraan sebelum mereka berangkat ke makam Ibu Susan. Sampai di makam Ibu Susan, Ranny, Juan dan Cici membersihkan makam Ibu Susan. Setelah membersihkan makam Ibu Susan mereka duduk mengitari makam Ibu Susan, ketiganya hening sesaat. Saaat hening itu, ketiganya meluangkan waktu sebentar untuk berdoa mohon keselamatan jiwa dari Ibu Susan. Selesai berdoa mereka bertiga pulang ke rumah. Saat berjalan pulang ke rumah mereka, Juan melihat Joe dan memanggilnya. Joe pun mendekati Juan, Ranny dan Cici. Juan, Joe, Ranny dan Cici bincang-bincang sebentar. Dari bincang-bincang dengan Joe, ketiganya akhirnya mengetahui bahwa Joe hendak pergi mengunjungi makam Kakeknya–Ayah dari Ibunya. Untuk tidak menghambat per
Setelah cukup lama berbaring, dan kepenatan sudah sedikit menghilang, Ranny akhirnya bangun juga untuk melaksanakan aktivitas sore hari. Setelah itu, Ranny bangun dan mendapati Juan dan Cici sedang belajar bersama. ketika di tanya, ternyata Cici sedang membantu Juan meneyelesaikan tugas yang diberikan gurunya saat pembelajaran jarak jauh pagi tadi. Tugas sekolah juan yang dipercayakan kepada Cici untuk mengerjakannya pun sudah selesai dikerjakan. Cici menyerahkan hasil pekerjaan dari tugas sekolah Juan kepada Juan untuk dikumpulkan kepada guru yang memberikan tugas tersebut. Setelah Cici menyelesaikan tugas sekolah Juan, Cici dan Juan melaksanakan aktivitas sorek hari. seperti biasanya Cici menyapu halaman dan menyiram bunga di taman sedangkan Juan memberi pakan pada ternak piaraan. Ranny juga melaksanakan aktivitasnya di dapur bersama Tante Tina dan Ibu Resti. Sedangkan Kakek Rinto dan Anre sedang duduk santai mendengarkan lagu ‘Nyalakan Api’ lagu yang dilantunkan oleh Nike