Share

31

Penulis: yosephwuwur0584
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

07.30 PM

Watu makan malam bersama, kepada Tante Tina, Ibu Resti, Siti, dan Ayah Anre, Ranny berkata, “Tadi, di ruang rekreasi kami berempat mendiskusikan agar jikalau boleh kita  sekeluarga rekreasi kembali di area perkebunan milik keluarga seperti kemarin kita pernah tamasya di sana saat masa karantina mandiri.”

“Ibu Resti, setuju dengan perkataan Ranny,” ujar Resti.

“Ibu Resti sudah sejutu, bagaimana dengan yang lain? ujar Ranny.

“Tante Tina, sepakat untuk rekreasi di area perkebunan milik keluarga, tetapi kita ke sana tidak hanya untuk rekreasi melainkan untuk mengontrol para pekerja yang ada di sana. Apakah mereka bekerja dengan serius atau tidak? Apalagi sekarang musim penghujan hampir tiba,” ujar Ranny.

“Untuk dapat mengetahui peralihan musim, dengan memperhatikan terbitnya matahari pagi. Terbitnya matahari di pagi hari dapat menandakan bahwa kita memasuki musim penghujan atau kita memasuki

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Diary Yang Basah   32

    Pekerjaan yang ditawarkan Siti juga tidak mampu memperbaiki perekonomian keluarga Anre. Anre hanya mampu mempromosi hasil rajutan Siti kepada teman-teman Anre, itu pun tidak banyak yang laku karena hasil rajutan Siti sudah kalah saing dengan desainer-desainer modern. Anre duduk duduk menyendiri memikirkan solusi agar Anre dapat bekerja lagi. “Anre harus dapat menerima kenyataan bahwa sekarang ini Anre sudah tidak bisa bekerja sekuat tenaga seperti sebelum Anre, mengalami kecelakaan,” ujar Kakek Rinto yang sedari tadi memperhatikan Anre, “Anre agar sebaiknya pikirkan secara matang dan bijak dalam memengambil keputusan, sebab Anre masih dalam proses pemulihan kesehatan sesuai dengan anjuran dari dokter.”“Anre juga stres di ruma saja. Sumber keuangan keluarga hanya dari gajinya Resti, sementara kebutuhan keluarga kadang melebihi gaji Resti tiap bulan.” ujar Anre kepada kekek Rinto. mendengar keluhan Anre, Kakek Rinto berkata kep

  • Diary Yang Basah   33

    “Apa maksud dari perkataan Joe tadi,” gumam Juan, “Jangan-jangan Joe sudah mengatakan hal yang sebenarnya kepada Ayahnya. Sial! Juan tidak dapat memeras Joe lagi. Juan harus menjaga rahasia agar orang-orang di rumah tidak tahu bahwa Juan selalu meminta uang dari Joe. Namun, Juan juga kuatir jika Joe mengatakan kepada Ayahnya atau Ibunya tentang perbuatan Juan terhadapnya dengan meminta uang darinya setiap hari.”sementara itu, Joe yang sedang merasa jengkel dengan Juan–sahabatnya itu, berusaha menjaga jarak persahbatan dengan Juan. Ririn sahabat Joe dan Juan memperhatikan bahwa kedua sahabatnya itu tidak akur seperti dulu. Ririn ingin agar kedua sahabatnya itu kembali bersahabat seperti sediakala. Namun, Ririn tidak tahu apa yang mengakibatkan Juan dan Joe tidak akur seperti dulu. Ririn menemui Joe dan bertanya kepadanya, “Joe, saya memperhatikan bahwa engkau dan Juan akhir-akhir ini tidak seakrab dulu. Mengapa engkau dan dia menodai

  • Diary Yang Basah   34

    04.00 AMTerdengar suara gadu di depan rumah yang membuat Ranny terkejut. Setelah Ranny bangun dari tidur, Ranny merasakan dinginnya udara pagi seolah menikam sekujur tubuh Ranny. Dia merapatkan jaket berbahan wool sintetis yang membalut tubuhnya. Ponsel pintarnya memberikan informasi bahwa pagi itu suhu udara sekitar sembilanbelas derajat celcius. suhu yang cukup dingin untuk tubuhnya yang terbiasa dengan hawa panas matahari tropis. Ranny bersama Juan dan Cici menyusun sejumlah kardus ke dalam mobil yang berisi barang-barang yang hendak dibawah bersamaan dalam kegiatan rekreasi bersama.“Kita akan segera berangkat,“ ujar Anre kepada Resti dan juga kepada semua anggota keluarga, sambil menutup pintu mobil. mereka lalu bergegas masuk ke dalam mobil. Mobil mengaspal meninggalkan halaman rumah Anre. Di sepanjang perjalanan pikiran Ranny berkelana tentang berkenun.05.30 AMMereka memasuki area perkebunan. Setelah turun dari mobil m

  • Diary Yang Basah   35

    06.00 AMJuan mendapat telepon dari Ririn.Ririn menelponnya karena ingin memastikan kepstian waktu pertemuan sesuai perjanjian yang telah disepakati.“Juan, kamu belum siap-siap juga, ya? tanya Ririn.“Maaf, Ririn, Juan semalam bergadang jadi telat bangun. Kamu sudah siap, ya?” ujar Juan.“Iya, Ririn sudah siap,” ujar Ririn.Juan akhirnya bergegas untuk mandi meski dirinya sulit bangun pagi di pagi ini. “Ah, sial! perjanjian dengan ririn, Juan harus tepati, apalagi Ririn juga sudah menelpon, seperti ingin menagi perjanjian,” gumam Juan.Ririn sudah lama menjadi sahabat Juan. “Juan...Juan,” panggil Ririn dari depan pintu rumah yng gagang pintunya sudah lapuk dan tidak dapat disentu lagi.“Eh, Sudah datang kamu Ririn?“ jawab Juan yang berjalan muncul dari balik pintu. “Iya. Ayo, Kita pergi!” ujar Ririn.“Ah! semba

  • Diary Yang Basah   36

    Saat makan malam bersama, Juan menginformasikan kepada seluru anggota keluarga bahwa dirinya telah berdamai dengan Joe sahabatnya atas bantuan Ririn sahabat mereka. Semua yang ada di ruang makan bahagia mendengar bahwa Juan dan Joe sudah berdamai.“Nah, Cucu Kakek yang baik itu, harus dapat mengakui kesalahan,” ujar Kakek Rinto.“Terima kasih, Kakek,” ujar Juan.Kepada Juan, Ranny berkata, “Kamu harus berterima kasih kepada Ririn, kerena inisiatifnya, kalian dapat saling memaafkan dan berdamai.“Selesai acara makan malam, seluluru anggota keluarga Anre ke ruang rekreasi. Mereka rekreasi bersama. Juan dan Cici asyik membaca koran, Kakek Rinto sibuk mencari remote televisi sebab Kakek ingin mendengar berita terkini mengenai corona virus. Ante, Resti, Siti dan Tante Tina yang ingin menonton sinetron, akhirnya mengikuti selera Kakek Rinto, karena Kakek Rinto yang mengontrol televisi menggunakan remote kontrol.Berita

  • Diary Yang Basah   37

    Sore ini, Ranny mengajak Juan dan Cici untuk boleh menemani Ranny pergi ke makam Ibu Susan. Sudah lama mereka tidak berkunjung ke pemakaman Ibu Susan. Di makam Ibu Susan mereka membersihkan makamnya yang sudah ditumbuhi rumput liar setelah itu mereka berdoa sejenak. Sebelum pulang ke rumah, Juan berkata, “ Hari ini ulang tahunnya Kakek Rinto, Juan ingin memberikan hadia kepada Kakek, Juan tidak punya uang untuk membeli hadia untuk Kakek.”“Kalau begitu, kita mampir sejenak ke pertokoan, Kak Ranny yang tanggung biaya belanja untuk hadia di hari ulang tahun Kakek Rinto,” ujar Ranny.Sesudah dari tempat pemakaman Ibu Susan, mereka bertiga mampir sejenak di pertokoan. Dalam perjalanan ke pertokoan Ranny, Juan dan Cici berpapasan dengan barisan orang-orang yang akan mengungsi. Jalur jalan menuju ke pertokoan menjadi ramai. Lintasan yang hendak dilalui Ranny, Juan dan Cici terlihat padat dengan mobil dan juga orang-orang yang mengungsi karena le

  • Diary Yang Basah   38

    Mentari pagi muncul di balik gunung. Ranny, sudah berada di dapur. Ranny menyendokan garam ke cobekyang telah berisi bawang dan capai. Setelah menurutnya sudah cukup garam, dia mencari ulekannya, namun Ranny tidak menemukan ulekan itudi tempatnya. Ranny mencari di sudut dapur tempat penyimpanan cobek, namun tidak diketemukannya. Raut wajahnya menunjukkan kebingungan, karena tidak tahu di mana harus mencari ulekan itu. Saat sibuk mencari ulekan Ranny mendengar telpon berdering. panggilan dari Ibu Relly. Ranny menerima telpon dari Ibu Relly. Ibu Relly menyampaikan kepada Ranny bahwa Ranny menjadi utusan mahasiswa dari program studi untuk melaksanakan kegiatan sosial dengan jenis kegiatan memberi bantuan kepada para pengungsi. Kegiatan berlangsung dari pukul 07.30 AM, sampai selesai. Ranny beredia menjadi bagian dari tim tersebut. Setelah menerima telpon dari Ibu Relly Ranny bergumam, “Ranny mengira membahas tentang tugas akhir ternyata meminta kesediaan Ranny untuk b

  • Diary Yang Basah   39

    Ibu Renya di bawa pohon rindang masih melanjutkan belajar membaca bagi putrinya, Intan setelah sarapan pagi. Ibu Rennya bertanya kepada kepada Intan “Nak, tadi kita belajar sudah sampai di halaman berapadan tentang apa?”Intan tidak menjawab malah terus mebuka halaman-balaman buku. Intan bertaka kepada Ibunya ketika dia menemukan alaman terakhir prose belajar menghafal huruf sebelum sarapan pagi, “Kita belajar tadi sampai di halaman ini, Bu.”“Oh, iya, kita sampai halaman itu,” ujar Ibu Renya, “Kita lanjut belajar, ya!”“Nanti saja belajarnya, Bu, Intan ingin bermain dengan teman-teman,” ujar Intan.“Oh, iya, silakan bermain bersama teman-teman,” ujar Ibu Renya kepada Intan. Intan berlari mendekati teman-temannya di tenda relawan yang melaksanakan kegiatan trauma healing. Di sana Intan bermain dengan teman-temannya. Ranny yang sedari tadi memperhatikan Ibu

Bab terbaru

  • Diary Yang Basah   52

    Usai makan siang, Ranny dan Juan serta yang lainnya keluar dari ruang makan. ereka ke kamar mereka masing-masing untuk istirahat siang. Ranny masuk ke kamarnya dan mulai berbaring di tempat tidur sebelmum terlelap dia mengambil ponselnya dan jari-jemarinya mulai mengusap-usap layar ponsel miliknya. Saat sedang asyik mengusap-usap layar ponsel, ada panggilan masuk dari Ibu Relly. Ranny akhirnya menerima panggilan dari Ibu Relly. Ibu Relly menyampaikan bahwa esok akan diadakan kegiatan sosial penyerahan bantuan pasca pengungsian kepada para pengungsi erupsi gunung berapi. Menerima Informasi dari Ibu Relly, Ranny hanya menarik nafas panjang. Ranny bergumam “Ah, kegiatan sosial lagi.” Setelah menerima Informasi dari Ibu Relly, Ranny mematikan ponselnya dan meletakkannya di atas meja belajar dan Ranny berbaring pulas siang itu.Sementara itu, Juan dan Heru temannya masih bermain game. mereka tidak istirahat siang sehingga akhirnya mereka ditegur oleh Resti

  • Diary Yang Basah   51

    “Apa? Anre diterima jadi pengemudi di kampus?” tanya Kakek Rinto yang baru saja keluar dari kamarnya. Kakek Rinto datang dan menyalami Anre. Resti menyampaikan kepada Kakek Rinto bahwa mereka semua suda sepakat bahwa acara syukuran akan dikasanakan nanti malam. Namun, Kakek Rinto membatalkan rencana acara syukuran yang telah mereka sepakati bersama. “Kakek Rinto lebih terkesan jika syukuran atas pekerjaan yang dipercayakan kepada Anre ini diujudkan dalam doa kepada sang pencipta yang memberi rezeki kepada keluarga ini, sebab untuk Kakek Rinto, bersyukur tidak harus pesta dengan acara makan bersama,” ujar Kakek Rinto.“Kalau itu keinginan Kakek Rinto, kami yang lain mengikuti keinginan Kakek,” ujar Resti.“Ealah, padahal Juan dan Heru sudah menyiapkan kejutan untuk Ayah Anre, saat acara malam nanti” ujar Juan.“Setelah berpikir-pikir, Tante Tina juga sependapat dengan Kakek Rinto, bersyukur tidak selamanya den

  • Diary Yang Basah   50

    04.15 AM Ranny terjaga dari tidurnya, tetapi belum berajak dari ranjang. Tubuhnya masih berada di bawa selimut. Dinginnya suhu pagi ini menjadikan Ranny enggan melepaskan selimut dari tubuhnya. Dia terjaga oleh panggilan masuk pada ponsel miliknya, dengan posisi berbaring dia berusaha mengambil ponselnya yang dia letakan di atas meja belajar. Setelah digapainya ponsel miliknya dia memperhatikan pada layar, ternyata panggilan masuk dari Ibu Relly. Ranny menerima panggilan masuk dari Ibu Relly dengan penu harapan akan memperoleh informasi mengenai jadwal ujian skripsi sesuai dengan informasi yang dia pernah terima dari temannya Lima kemarin siang meski akhirnya ketahuan bahwa Lina berbohong. Namun, apa yang diharapkan tidak diperbincangkan oleh Ibu Relly saat menelpon Ranny. Hal yang diutarakan Ibu Relly ketika menlpon Ranny adalah mengenai surat dari rektorat kepada Ayahnya. Dari balik layar ponsel Ibu bertanya kepada Ranny, “Apakah Ayahmu Anre sudah menerima surat pang

  • Diary Yang Basah   49

    03.15 PM Ranny terjaga dari istirahat siang. Dia bangun dari ranjang, merapikan Ranjang setelah itu duduk di depan meja belajar. Dia mengaktifkan laptop miliknya dan membuka folder bantuan team relawan kampus, dia juga membuka file rekapan bantuan pengungsi. di dalam file itu, dia mulai mengisi data sesuai dengan jenis bantuan, nama donatur dan tanggal penerimaan. Ranny kelihatan sangat serius mengerjakan pekerjaan merekap data donatur dan jenis bantuannya. sedangkan Heru dan Juan sudah bermain bersama di kamarnya Heru. Mereka tidak bermain game online melainkan mereka bercerita tentang cita-cita mereka, Heru ingin menjadi guru, Juan ingin menjadi dokter. heru beranggapan bahwa guru merupakan pekerjaan mulia, sedangkan Juan berpikir bahwa dokter mrupakan pekerjaan mulia. Mereka berduakadang tertawa dan saling melempar bantal. kadang mereka melompat-lompat di atas ranjang. karena terlalu gaduh keduanya ditegur oleh Ibu Shinta, “Heru, dan Juan, kalau ber

  • Diary Yang Basah   48

    04.15 AM Ranny sudah bangun, Cici juga sudah bangun, dia sedang belajar di kamarnya. Juan sudah bangun dari tadi, dia sudah mengenakan dengan sepatu kets miliknya, dia datang ke kamar Cici dan mengajak Cici untuk lari pagi bersama. Namun, Cici menolak dengan alasan dia ingin belajar sebab seminggu lagi sekolah Cici akan melangsungkan kegiatan ujian tengah semester. Juan akhirnya ke kamar Ranny, dengan maksud mengajak Ranny untuk jalan pagi bersamannya. Namun, Ranny juga menolaknya, Ranny beralasan dia ingin mempersiapkan diri jika suatu saat dia diinformasikan untuk melangsungkan ujian skripsi. Juan akhirnya pulang ke kamarnya dan melepaskan seluru pakaian yang dikenakan untuk aktivitas jalan pagi. Akhirnya Juan juga mengurungkan niatnya untuk melaksanakan aktivitas jalan pagi. Dia kembali dududk di depan meja belajar dan melaksanakan aktivitas belajar di kamarnya. Sementra itu di kamar Tante Tina, Tante Tina sudah bangun, dia sedang merapikan ranjangnya. Sesud

  • Diary Yang Basah   47

    Hari sudah mulai gelap, Juan dan Cici sudah membersikan menyapu dan memberi pakan pada ternak piaraan. keduanya sudah bersih dan rapi sedang bermain dengan Ardi. Keduanya menjaga Ardi sebab Ibu Resti dan Siti ada keluar ke apotik sebentar. Resti dan Ibunya ke apotik sebab Nenek Siti mengalami nyeri sendih sehingga mereka ingin ke sana untuk konsultasi dengan dokter praktek dan sekaligus membeli obat. Untuk itu, Ardi dipercayakan kepada Cici dan Juan. Sekitar satu jam Resti dan Siti ke apotik. Ketika pulang Ardi langsung di serahkan kepada Resti sebab Cici dan Juan ingin belajar untuk persiapan sekolah daring esok pagi. Lima menit setelah kembalinya Resti dan Siti dari Apotik, salah satu mobil parkir di depan rumah Anre dan Resti. Keluarga Heru sudah tiba. kedatangan mereka disambut dengan ramah oleh Anre dan Resti. Juan yang belum sempat masuk kamar di minta Ayahnya untuk segera ke dapur untuk menginformasikan kedatangan keluarga Heru. Heru dan Ibunya Shinta yang d

  • Diary Yang Basah   46

    Setelah memperhatikan bahwa bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat ice cream telah dibelanjakan oleh Tante Tina, dan tersedia di dalam kulkas, “Bahan-bahan untuk membuat ice cream sudah dibelajakan, tetapi mengapa Tante tidak membuat ice cream? sebaiknya Ranny buat ice creamnya,” gumam Ranny.Ranny akhirnya memutuskan untuk membuat ice cream. Untuk menampilkan menu makan siang yang berbeda dari biasanya, Ranny mulai membuat ice cream.Ranny menyiapkan baham delapan puluh gram susu kental manis, empat puluh gram susu bubuk, lima ratus milliliter air putih yang telah matang, satu sendok te garam, dua sendok makan maizana, setengah gelas air hangat, satu sendok makan SP (zat pengembang makakanan), sepuluh sendok makan gula pasir. Setelah bahan telah siap, Ranny mulai beraktivitas membuat ice cream. Ranny mulai mencampurkan susu kental manis, gula pasir, susu bubuk, air putih dan garam ke dalam suatu wadah kemudian Ranny memasak

  • Diary Yang Basah   45

    Sore hari, sesuai dengan perbicaraan Ranny bersama dengan Juan dan Cici saat jalan pagi, sehingga ketiganya bersiap untuk mengunjungi pemakaman Ibu Susan. Ranny mengingatkan Cici dan Juan agar segera menyelesaikan pekerjaan sore seperti menyapu halaman dan memberi pakan pada ternak piaraan sebelum mereka berangkat ke makam Ibu Susan. Sampai di makam Ibu Susan, Ranny, Juan dan Cici membersihkan makam Ibu Susan. Setelah membersihkan makam Ibu Susan mereka duduk mengitari makam Ibu Susan, ketiganya hening sesaat. Saaat hening itu, ketiganya meluangkan waktu sebentar untuk berdoa mohon keselamatan jiwa dari Ibu Susan. Selesai berdoa mereka bertiga pulang ke rumah. Saat berjalan pulang ke rumah mereka, Juan melihat Joe dan memanggilnya. Joe pun mendekati Juan, Ranny dan Cici. Juan, Joe, Ranny dan Cici bincang-bincang sebentar. Dari bincang-bincang dengan Joe, ketiganya akhirnya mengetahui bahwa Joe hendak pergi mengunjungi makam Kakeknya–Ayah dari Ibunya. Untuk tidak menghambat per

  • Diary Yang Basah   44

    Setelah cukup lama berbaring, dan kepenatan sudah sedikit menghilang, Ranny akhirnya bangun juga untuk melaksanakan aktivitas sore hari. Setelah itu, Ranny bangun dan mendapati Juan dan Cici sedang belajar bersama. ketika di tanya, ternyata Cici sedang membantu Juan meneyelesaikan tugas yang diberikan gurunya saat pembelajaran jarak jauh pagi tadi. Tugas sekolah juan yang dipercayakan kepada Cici untuk mengerjakannya pun sudah selesai dikerjakan. Cici menyerahkan hasil pekerjaan dari tugas sekolah Juan kepada Juan untuk dikumpulkan kepada guru yang memberikan tugas tersebut. Setelah Cici menyelesaikan tugas sekolah Juan, Cici dan Juan melaksanakan aktivitas sorek hari. seperti biasanya Cici menyapu halaman dan menyiram bunga di taman sedangkan Juan memberi pakan pada ternak piaraan. Ranny juga melaksanakan aktivitasnya di dapur bersama Tante Tina dan Ibu Resti. Sedangkan Kakek Rinto dan Anre sedang duduk santai mendengarkan lagu ‘Nyalakan Api’ lagu yang dilantunkan oleh Nike

DMCA.com Protection Status