Share

37

Penulis: yosephwuwur0584
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-16 22:17:39

Sore ini, Ranny mengajak Juan dan Cici untuk boleh menemani Ranny pergi ke makam Ibu Susan. Sudah lama mereka tidak berkunjung ke pemakaman Ibu Susan. Di makam Ibu Susan mereka membersihkan makamnya yang sudah ditumbuhi rumput liar setelah itu mereka berdoa sejenak. Sebelum pulang ke rumah, Juan berkata, “ Hari ini ulang tahunnya Kakek Rinto, Juan ingin memberikan hadia kepada Kakek, Juan tidak punya uang untuk membeli hadia untuk Kakek.”

“Kalau begitu, kita mampir sejenak ke pertokoan, Kak Ranny yang tanggung biaya belanja untuk hadia di hari ulang tahun Kakek Rinto,” ujar Ranny.

Sesudah dari tempat pemakaman Ibu Susan, mereka bertiga mampir sejenak di pertokoan. Dalam perjalanan ke pertokoan Ranny, Juan dan Cici berpapasan dengan barisan orang-orang yang akan mengungsi. Jalur jalan menuju ke pertokoan menjadi ramai. Lintasan yang hendak dilalui Ranny, Juan dan Cici terlihat  padat dengan mobil dan juga orang-orang yang mengungsi karena le

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Diary Yang Basah   38

    Mentari pagi muncul di balik gunung. Ranny, sudah berada di dapur. Ranny menyendokan garam ke cobekyang telah berisi bawang dan capai. Setelah menurutnya sudah cukup garam, dia mencari ulekannya, namun Ranny tidak menemukan ulekan itudi tempatnya. Ranny mencari di sudut dapur tempat penyimpanan cobek, namun tidak diketemukannya. Raut wajahnya menunjukkan kebingungan, karena tidak tahu di mana harus mencari ulekan itu. Saat sibuk mencari ulekan Ranny mendengar telpon berdering. panggilan dari Ibu Relly. Ranny menerima telpon dari Ibu Relly. Ibu Relly menyampaikan kepada Ranny bahwa Ranny menjadi utusan mahasiswa dari program studi untuk melaksanakan kegiatan sosial dengan jenis kegiatan memberi bantuan kepada para pengungsi. Kegiatan berlangsung dari pukul 07.30 AM, sampai selesai. Ranny beredia menjadi bagian dari tim tersebut. Setelah menerima telpon dari Ibu Relly Ranny bergumam, “Ranny mengira membahas tentang tugas akhir ternyata meminta kesediaan Ranny untuk b

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-17
  • Diary Yang Basah   39

    Ibu Renya di bawa pohon rindang masih melanjutkan belajar membaca bagi putrinya, Intan setelah sarapan pagi. Ibu Rennya bertanya kepada kepada Intan “Nak, tadi kita belajar sudah sampai di halaman berapadan tentang apa?”Intan tidak menjawab malah terus mebuka halaman-balaman buku. Intan bertaka kepada Ibunya ketika dia menemukan alaman terakhir prose belajar menghafal huruf sebelum sarapan pagi, “Kita belajar tadi sampai di halaman ini, Bu.”“Oh, iya, kita sampai halaman itu,” ujar Ibu Renya, “Kita lanjut belajar, ya!”“Nanti saja belajarnya, Bu, Intan ingin bermain dengan teman-teman,” ujar Intan.“Oh, iya, silakan bermain bersama teman-teman,” ujar Ibu Renya kepada Intan. Intan berlari mendekati teman-temannya di tenda relawan yang melaksanakan kegiatan trauma healing. Di sana Intan bermain dengan teman-temannya. Ranny yang sedari tadi memperhatikan Ibu

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-20
  • Diary Yang Basah   40

    Ranny bangun dari istirahat sejenak dan keluar dari kamarnya. Dia memperhatikan arloji di pergelangan tangannya. “Ah, ternyata sudah waktunya makan malam,” gumam Ranny. Dia cepat-cepat bergegas ke ruang makan. di ruang makan Anggota keluarga yang lain sedang menikmati hidangan makan malam. Ranny terlambat lima belas menit. di meja makan, Anre menanyakan pengalaman Ranny selama seharian melaksanakan kegiatan sosial. Untuk memenuhi keingintahuan Ayahnya, Ranny menceritakan pengalamannya selama mengikuti kegiatan sosial penanganan pengungsi bencana erupsi gunung berapi.“Seharian ini, Ranny bekerja di bagian logistik. Ranny bertugas untuk mengontrol barang masuk dan keluar dari gudang penyimpanan,” ujar Ranny,” Tadi, saat hujan panitia penanganan pengungsi erupsi gunung berapi akhirnya merelokasikan pengunsi ke sekolah-sekolah, sebab tenda-tenda yang dibabgun di lokasi pengungsi di posko bantuan utama digenangi banjir.”&ldq

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-24
  • Diary Yang Basah   41

    Ibu Renya sedang bertedu di bawah pohon., Ranny mendekatinya, Mereka berdua bercerita dengan sangat ramah di bawah pohon. Rany bertanya kepada Ibu Renya, “Ibu, Bolehkah Resti tahu, dimanakah Ibu Renya dan Intan mendapat penginapan ketika hujan kemarin?” Ibu Renya menjawab pertanyaan Ranny, “Kami di hantar dengan mobil ke salah satu sekolah di depan poskoh bantuan utama.”Sedang berbincang-bincang dengan Ibu Renya, tidak lama kemudian Ranny melihat Ibu Renya keluar dari ruangan ketua tim bantuan utama penanganan bencana erupsi gunung berapi. Ranny pamit dengan Ibu Renya dengan alasan bahwa mereka hanya mampir sebentar karena ada informasi di lapangan yang harus disampaikan kepada ketua tum posko bantuan utama. Segera Ranny mendekati Ibu Relly dan menanyakan hasil duskusi dengan ketua tim bantuan utama penanganan bencana erupsi gunung.“Ranny, Ibu sudah sampaikan informasi yang kita peroleh di lapangan, khususnya pengungsi

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-25
  • Diary Yang Basah   42

    04.30 AMRanny sudah bangun. Dia ke kamar Juan membangunkan juan , setelah itu dia ke kamar Cici untuk membangunkan Cici. Kepada Juan dan Cici, ranny mengajak kedunya untuk menemaninya lari pagi.“Ah, Kak Ranny tidak informasikan sejak malam untuk lari pagi, nanti pagi-pagi orang mau belajar diajak untuk temani lari pagi,“ ujar Cici.“Iya, Kak Ranny tiba-tiba saja menajak untuk lari pagi,” ujar Juan.“Kalian berdua kalau tidak ingin temani Kak Ranny untuk lari pagi, Kak ranny bisa lari pagi sendiri,“ ujar Ranny.Akhirnya ketiganya lari pagi bersama. Saat lari pagi mereka berpapasan dengan Pak Pedro dan Ibu Rikka, keduanya juga lari pagi. “Udara pagi ini benar-benar segar,“ ujar Cici yang sedang berlari- di belakang juan dan Ranny. ketika mereka kelelahan berlari pagi mereka putuskan untuk jalan santai di pagi hari. “Pagi ini, banyak orang yang melakukan jalan santai,&rdqu

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-26
  • Diary Yang Basah   43

    Ranny, melangkahkan kaki ke dapur untuk membantu Tante Tina. Ranny menyapa Tante Tina saat masuk ke dalam dapur, “Selamat sore, Tante Tina.” “Selamat sore Ranny,” jawab Tante Tina. Ranny membantu Tante Tina untuk menyelesaikan tugas di dapur. Ranny dan Tante Tina diskusi banyak hal. Ranny berkisah kepada Tante Tina mengenai kegiatan sosial yang diselenggarakan oleh kampus tempatnya kuliah, khusus kegiatan yang baru saja dilaksanakan hari ini. Kegiatan penamanaman jagung yang akan diperuntukan sebagai persediaan bahan pangan bagi warga terdampak bencana erupsi gunung berapi. Ranny membantu Tante Tina menyiapkan menu untuk malan malam. sementara itu, Juan dan Cici setelah melakukan aktivitassore hari kini mereka sudah rapi dan bersih. Keduanya sedang membaca koran di ruang rekreasi. Setelah hidangan makan malam tersaji, mereka akhirnya makan malam bersama. Saat makan makan malam bersama, Kakek Rinto menginformasikan bahwa sekarang telah hadir virus corona

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-27
  • Diary Yang Basah   44

    Setelah cukup lama berbaring, dan kepenatan sudah sedikit menghilang, Ranny akhirnya bangun juga untuk melaksanakan aktivitas sore hari. Setelah itu, Ranny bangun dan mendapati Juan dan Cici sedang belajar bersama. ketika di tanya, ternyata Cici sedang membantu Juan meneyelesaikan tugas yang diberikan gurunya saat pembelajaran jarak jauh pagi tadi. Tugas sekolah juan yang dipercayakan kepada Cici untuk mengerjakannya pun sudah selesai dikerjakan. Cici menyerahkan hasil pekerjaan dari tugas sekolah Juan kepada Juan untuk dikumpulkan kepada guru yang memberikan tugas tersebut. Setelah Cici menyelesaikan tugas sekolah Juan, Cici dan Juan melaksanakan aktivitas sorek hari. seperti biasanya Cici menyapu halaman dan menyiram bunga di taman sedangkan Juan memberi pakan pada ternak piaraan. Ranny juga melaksanakan aktivitasnya di dapur bersama Tante Tina dan Ibu Resti. Sedangkan Kakek Rinto dan Anre sedang duduk santai mendengarkan lagu ‘Nyalakan Api’ lagu yang dilantunkan oleh Nike

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-28
  • Diary Yang Basah   45

    Sore hari, sesuai dengan perbicaraan Ranny bersama dengan Juan dan Cici saat jalan pagi, sehingga ketiganya bersiap untuk mengunjungi pemakaman Ibu Susan. Ranny mengingatkan Cici dan Juan agar segera menyelesaikan pekerjaan sore seperti menyapu halaman dan memberi pakan pada ternak piaraan sebelum mereka berangkat ke makam Ibu Susan. Sampai di makam Ibu Susan, Ranny, Juan dan Cici membersihkan makam Ibu Susan. Setelah membersihkan makam Ibu Susan mereka duduk mengitari makam Ibu Susan, ketiganya hening sesaat. Saaat hening itu, ketiganya meluangkan waktu sebentar untuk berdoa mohon keselamatan jiwa dari Ibu Susan. Selesai berdoa mereka bertiga pulang ke rumah. Saat berjalan pulang ke rumah mereka, Juan melihat Joe dan memanggilnya. Joe pun mendekati Juan, Ranny dan Cici. Juan, Joe, Ranny dan Cici bincang-bincang sebentar. Dari bincang-bincang dengan Joe, ketiganya akhirnya mengetahui bahwa Joe hendak pergi mengunjungi makam Kakeknya–Ayah dari Ibunya. Untuk tidak menghambat per

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-29

Bab terbaru

  • Diary Yang Basah   52

    Usai makan siang, Ranny dan Juan serta yang lainnya keluar dari ruang makan. ereka ke kamar mereka masing-masing untuk istirahat siang. Ranny masuk ke kamarnya dan mulai berbaring di tempat tidur sebelmum terlelap dia mengambil ponselnya dan jari-jemarinya mulai mengusap-usap layar ponsel miliknya. Saat sedang asyik mengusap-usap layar ponsel, ada panggilan masuk dari Ibu Relly. Ranny akhirnya menerima panggilan dari Ibu Relly. Ibu Relly menyampaikan bahwa esok akan diadakan kegiatan sosial penyerahan bantuan pasca pengungsian kepada para pengungsi erupsi gunung berapi. Menerima Informasi dari Ibu Relly, Ranny hanya menarik nafas panjang. Ranny bergumam “Ah, kegiatan sosial lagi.” Setelah menerima Informasi dari Ibu Relly, Ranny mematikan ponselnya dan meletakkannya di atas meja belajar dan Ranny berbaring pulas siang itu.Sementara itu, Juan dan Heru temannya masih bermain game. mereka tidak istirahat siang sehingga akhirnya mereka ditegur oleh Resti

  • Diary Yang Basah   51

    “Apa? Anre diterima jadi pengemudi di kampus?” tanya Kakek Rinto yang baru saja keluar dari kamarnya. Kakek Rinto datang dan menyalami Anre. Resti menyampaikan kepada Kakek Rinto bahwa mereka semua suda sepakat bahwa acara syukuran akan dikasanakan nanti malam. Namun, Kakek Rinto membatalkan rencana acara syukuran yang telah mereka sepakati bersama. “Kakek Rinto lebih terkesan jika syukuran atas pekerjaan yang dipercayakan kepada Anre ini diujudkan dalam doa kepada sang pencipta yang memberi rezeki kepada keluarga ini, sebab untuk Kakek Rinto, bersyukur tidak harus pesta dengan acara makan bersama,” ujar Kakek Rinto.“Kalau itu keinginan Kakek Rinto, kami yang lain mengikuti keinginan Kakek,” ujar Resti.“Ealah, padahal Juan dan Heru sudah menyiapkan kejutan untuk Ayah Anre, saat acara malam nanti” ujar Juan.“Setelah berpikir-pikir, Tante Tina juga sependapat dengan Kakek Rinto, bersyukur tidak selamanya den

  • Diary Yang Basah   50

    04.15 AM Ranny terjaga dari tidurnya, tetapi belum berajak dari ranjang. Tubuhnya masih berada di bawa selimut. Dinginnya suhu pagi ini menjadikan Ranny enggan melepaskan selimut dari tubuhnya. Dia terjaga oleh panggilan masuk pada ponsel miliknya, dengan posisi berbaring dia berusaha mengambil ponselnya yang dia letakan di atas meja belajar. Setelah digapainya ponsel miliknya dia memperhatikan pada layar, ternyata panggilan masuk dari Ibu Relly. Ranny menerima panggilan masuk dari Ibu Relly dengan penu harapan akan memperoleh informasi mengenai jadwal ujian skripsi sesuai dengan informasi yang dia pernah terima dari temannya Lima kemarin siang meski akhirnya ketahuan bahwa Lina berbohong. Namun, apa yang diharapkan tidak diperbincangkan oleh Ibu Relly saat menelpon Ranny. Hal yang diutarakan Ibu Relly ketika menlpon Ranny adalah mengenai surat dari rektorat kepada Ayahnya. Dari balik layar ponsel Ibu bertanya kepada Ranny, “Apakah Ayahmu Anre sudah menerima surat pang

  • Diary Yang Basah   49

    03.15 PM Ranny terjaga dari istirahat siang. Dia bangun dari ranjang, merapikan Ranjang setelah itu duduk di depan meja belajar. Dia mengaktifkan laptop miliknya dan membuka folder bantuan team relawan kampus, dia juga membuka file rekapan bantuan pengungsi. di dalam file itu, dia mulai mengisi data sesuai dengan jenis bantuan, nama donatur dan tanggal penerimaan. Ranny kelihatan sangat serius mengerjakan pekerjaan merekap data donatur dan jenis bantuannya. sedangkan Heru dan Juan sudah bermain bersama di kamarnya Heru. Mereka tidak bermain game online melainkan mereka bercerita tentang cita-cita mereka, Heru ingin menjadi guru, Juan ingin menjadi dokter. heru beranggapan bahwa guru merupakan pekerjaan mulia, sedangkan Juan berpikir bahwa dokter mrupakan pekerjaan mulia. Mereka berduakadang tertawa dan saling melempar bantal. kadang mereka melompat-lompat di atas ranjang. karena terlalu gaduh keduanya ditegur oleh Ibu Shinta, “Heru, dan Juan, kalau ber

  • Diary Yang Basah   48

    04.15 AM Ranny sudah bangun, Cici juga sudah bangun, dia sedang belajar di kamarnya. Juan sudah bangun dari tadi, dia sudah mengenakan dengan sepatu kets miliknya, dia datang ke kamar Cici dan mengajak Cici untuk lari pagi bersama. Namun, Cici menolak dengan alasan dia ingin belajar sebab seminggu lagi sekolah Cici akan melangsungkan kegiatan ujian tengah semester. Juan akhirnya ke kamar Ranny, dengan maksud mengajak Ranny untuk jalan pagi bersamannya. Namun, Ranny juga menolaknya, Ranny beralasan dia ingin mempersiapkan diri jika suatu saat dia diinformasikan untuk melangsungkan ujian skripsi. Juan akhirnya pulang ke kamarnya dan melepaskan seluru pakaian yang dikenakan untuk aktivitas jalan pagi. Akhirnya Juan juga mengurungkan niatnya untuk melaksanakan aktivitas jalan pagi. Dia kembali dududk di depan meja belajar dan melaksanakan aktivitas belajar di kamarnya. Sementra itu di kamar Tante Tina, Tante Tina sudah bangun, dia sedang merapikan ranjangnya. Sesud

  • Diary Yang Basah   47

    Hari sudah mulai gelap, Juan dan Cici sudah membersikan menyapu dan memberi pakan pada ternak piaraan. keduanya sudah bersih dan rapi sedang bermain dengan Ardi. Keduanya menjaga Ardi sebab Ibu Resti dan Siti ada keluar ke apotik sebentar. Resti dan Ibunya ke apotik sebab Nenek Siti mengalami nyeri sendih sehingga mereka ingin ke sana untuk konsultasi dengan dokter praktek dan sekaligus membeli obat. Untuk itu, Ardi dipercayakan kepada Cici dan Juan. Sekitar satu jam Resti dan Siti ke apotik. Ketika pulang Ardi langsung di serahkan kepada Resti sebab Cici dan Juan ingin belajar untuk persiapan sekolah daring esok pagi. Lima menit setelah kembalinya Resti dan Siti dari Apotik, salah satu mobil parkir di depan rumah Anre dan Resti. Keluarga Heru sudah tiba. kedatangan mereka disambut dengan ramah oleh Anre dan Resti. Juan yang belum sempat masuk kamar di minta Ayahnya untuk segera ke dapur untuk menginformasikan kedatangan keluarga Heru. Heru dan Ibunya Shinta yang d

  • Diary Yang Basah   46

    Setelah memperhatikan bahwa bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat ice cream telah dibelanjakan oleh Tante Tina, dan tersedia di dalam kulkas, “Bahan-bahan untuk membuat ice cream sudah dibelajakan, tetapi mengapa Tante tidak membuat ice cream? sebaiknya Ranny buat ice creamnya,” gumam Ranny.Ranny akhirnya memutuskan untuk membuat ice cream. Untuk menampilkan menu makan siang yang berbeda dari biasanya, Ranny mulai membuat ice cream.Ranny menyiapkan baham delapan puluh gram susu kental manis, empat puluh gram susu bubuk, lima ratus milliliter air putih yang telah matang, satu sendok te garam, dua sendok makan maizana, setengah gelas air hangat, satu sendok makan SP (zat pengembang makakanan), sepuluh sendok makan gula pasir. Setelah bahan telah siap, Ranny mulai beraktivitas membuat ice cream. Ranny mulai mencampurkan susu kental manis, gula pasir, susu bubuk, air putih dan garam ke dalam suatu wadah kemudian Ranny memasak

  • Diary Yang Basah   45

    Sore hari, sesuai dengan perbicaraan Ranny bersama dengan Juan dan Cici saat jalan pagi, sehingga ketiganya bersiap untuk mengunjungi pemakaman Ibu Susan. Ranny mengingatkan Cici dan Juan agar segera menyelesaikan pekerjaan sore seperti menyapu halaman dan memberi pakan pada ternak piaraan sebelum mereka berangkat ke makam Ibu Susan. Sampai di makam Ibu Susan, Ranny, Juan dan Cici membersihkan makam Ibu Susan. Setelah membersihkan makam Ibu Susan mereka duduk mengitari makam Ibu Susan, ketiganya hening sesaat. Saaat hening itu, ketiganya meluangkan waktu sebentar untuk berdoa mohon keselamatan jiwa dari Ibu Susan. Selesai berdoa mereka bertiga pulang ke rumah. Saat berjalan pulang ke rumah mereka, Juan melihat Joe dan memanggilnya. Joe pun mendekati Juan, Ranny dan Cici. Juan, Joe, Ranny dan Cici bincang-bincang sebentar. Dari bincang-bincang dengan Joe, ketiganya akhirnya mengetahui bahwa Joe hendak pergi mengunjungi makam Kakeknya–Ayah dari Ibunya. Untuk tidak menghambat per

  • Diary Yang Basah   44

    Setelah cukup lama berbaring, dan kepenatan sudah sedikit menghilang, Ranny akhirnya bangun juga untuk melaksanakan aktivitas sore hari. Setelah itu, Ranny bangun dan mendapati Juan dan Cici sedang belajar bersama. ketika di tanya, ternyata Cici sedang membantu Juan meneyelesaikan tugas yang diberikan gurunya saat pembelajaran jarak jauh pagi tadi. Tugas sekolah juan yang dipercayakan kepada Cici untuk mengerjakannya pun sudah selesai dikerjakan. Cici menyerahkan hasil pekerjaan dari tugas sekolah Juan kepada Juan untuk dikumpulkan kepada guru yang memberikan tugas tersebut. Setelah Cici menyelesaikan tugas sekolah Juan, Cici dan Juan melaksanakan aktivitas sorek hari. seperti biasanya Cici menyapu halaman dan menyiram bunga di taman sedangkan Juan memberi pakan pada ternak piaraan. Ranny juga melaksanakan aktivitasnya di dapur bersama Tante Tina dan Ibu Resti. Sedangkan Kakek Rinto dan Anre sedang duduk santai mendengarkan lagu ‘Nyalakan Api’ lagu yang dilantunkan oleh Nike

DMCA.com Protection Status