Tante Tina telah menyiapkan menu makan siang di atas meja makan. Seluruh anggota rumah mendekati meja makan dan duduk pada posisi masing–masing. Waktu makan siang, Anre meminta Cici agar saat Kak Lia menelponnya, Cici dapat meminta kak Lia untuk menanyakan proses adopsi Cici, sebab setahu Anre dan Resti Cici sudah di adopsi oleh Pak Leo dan Ibu Hasna. Selain itu, Cici juga dapat meminta kak Lia untuk mengurus segala proses pindah sekolah untuk Cici. Cici menganggukan kepakah sebagai tanda menyetujui perkataan Anre. “Ayah, Jika boleh Juan satu sekolah degan Cici. Juan menginginkan begitu,” ujar Juan, “Belajar daring hari ini Juan, sangat senang, karena Juan dapat memahami penjelasan guru.” Semua orang mendengar Juan berkisah. melihat keseriusan anggota keluarga Anre terhadap apa yang dikisahkan Juan, Juan makin percaya diri untuk bercerita.
Untuk keluarga Anre membiarkan anak bercerita dan anggota keluarga yang lain mendengarkan
Karena Cici tidak menerima panggilan dari Kak Lia, Kak Lia memutuskan untuk menelpon Resti. dalam pembicaaran dengan Resti, Lia sempat menanyakan keberadaan Cici, dan juga menanyakan kesehatan dari Anre. Resti Juga menyampaikan situasi terkini dari Cici dan Juga Anre. Resti menyampaikan kepada Lia, “Lia, Cici sudah menyesuaikan diri dengan kondisi dan situasi di rumah Resti, Cici sudah dapat menyesuaikan diri dengan tatatertib yang berlaku dirumah Resti. Kalau untuk Anre, dia sudah sehat.Namun, Anre masih belumbekerja. Resti Juga ingin Anre dapat bekerja kembali, tetapi Belum ada lapangan kerja yang menerima Anre. Untuk saat ini, Anre di rumah saja semenjak kecelakaan yang menimpa diri Anre. Anre masih melamar pekerjaan.”Mendengar Cerita Resti, Lia menawarkan agar Anre dapat bekerja di tempat Resti dan Lia bekerja. Resti masih berpikir panjang sebab mungkinkah diperbolehkan suami-istri bekerja satu kantor? mendengar pertimbangan Resti, Lia menawarkan
06.00 AM“Akhirnya Resti selesaikan juga pekerjaannya. Waktunya rebahan. Nyuci, memasak, menjemur pakaian, meyapu, mengepel. Semua sudah.Capek,” gumam Resti.Resti menujuh ruang tengah. ruang khusus untuk keluarga dan tiduran di kasur yang memang telah tersedia. Sembari tiduran Resti buka-buka medsos.Ibu Fatima mengirim pesan di mesenjer kepada Ibu Resti, “Ada status menarik dari Ibu Rikka.” Resti melihat-lihat status Ibu Rika tetangga sebelah. Ratu Sosmed kalau Ibu-Ibu di lingkungan Resti menyebutnya. Ibu-Ibu dilingkungan Resti, memiliki grup Whatssapp ‘Ibu-Ibu kompleks’. Ibu-Ibu kompleks mengadakan arisan sebulan sekali.“Pujih Tuhan ya, Pi, Akhirnya kesampaian juga beli baru.” begitu isi statusnya sembari menyertakan foto mobil Ilux. Resti terbelalak melihat status Ibu Rikka.“Uh, Pamer!” ucap Resti. Resti tahu Rikka itu lagi panas, karena minggu lalu Dessy panas-panasin di
08.32 PMKakek Rinto yang sedang asyik mendengar berita di televisi, menanyakan keberadaan Cici pada Juan yang sibuk membaca koran. Ketika Juan hendak menjawab pertanyaan Kakek Rinto, Cici masuk ke ruang rekreasi. Cici ke ruang rekreasi hendak membaca koran, sebab ada tugas matapelajaran bahasa Indonesia untuk membuat keliping. Cici yang sedang membaca koran, menanyakan kepada Kakek Rinto, tentang hal penting apa sehingga sampai Kakek Rinto menanayakan dirinya pada Juan. Kakek Rinto menjelaskan kepada Cici mengapa Kakek Rinto menanayakan Cici pada Juan. Ketika kakek Rinto sedang berbincang-bincang dengan Cici, Siti yang beranjak masuk ke dalam ruang rekreasi menanyakan keberadaan Juan tadi sore sebelum ke pemakaman Ibu Susan. Sebab menurut Siti Joe mencari Juan tadi sore. Juan menyampaikan kepada Siti bahwa tadi Joe sudah menelponnya. Juan dan Joe sudah bertemu saat pulang dari makam ibu Susan, Juan sempatkan diri ke rumah Joe. Setelah menjelaskan kepada Siti, Juan ke k
10.15 AMRanny pamitan pulang ke rumahnya. Di halaman rumah Ibu Relly, Ranny berjumpa dengan Nila, Mutiara dan Lina Ketiga sahabat Ranny ini baru saja tiba. Keempatsahabat ini ngobrol sebentar.“Ranny sudah berapa kali bimbingan,” tanya Nila.“Ranny, hari ini bimbingan kedua,” jawab Ranny.“Mutiara, deg-deg-kan ini,” kata mutiara.“Kalau Nila, Lina dan Mutiara, bimbingan sudah berapa kali dengan Ibu Relly?” tanya Ranny.“Kami bertiga, baru pertama kali hari ini,” jawab Lina.“Oh, pantas saja, Mutiara deg-deg-kan,” ujar Ranny.“Bukan Mutiara saja yang deg-deg-kan, tadi juga di rumah sebelum ke sini Nila dan Lina deg-deg-kan, untuk bimbingan dengan ibu Relly,” ujar Mutiara, “Bukan rahasia lagi, kan? Di kalangan mahasiswa-mahasiswi, Ibu Relly merupakan dosen yang paling killer.”Mutiara yang memperhatikan
07.30 PMWatu makan malam bersama, kepada Tante Tina, Ibu Resti, Siti, dan Ayah Anre, Ranny berkata, “Tadi, di ruang rekreasi kami berempat mendiskusikan agar jikalau boleh kita sekeluarga rekreasi kembali di area perkebunan milik keluarga seperti kemarin kita pernah tamasya di sana saat masa karantina mandiri.”“Ibu Resti, setuju dengan perkataan Ranny,” ujar Resti.“Ibu Resti sudah sejutu, bagaimana dengan yang lain? ujar Ranny.“Tante Tina, sepakat untuk rekreasi di area perkebunan milik keluarga, tetapi kita ke sana tidak hanya untuk rekreasi melainkan untuk mengontrol para pekerja yang ada di sana. Apakah mereka bekerja dengan serius atau tidak? Apalagi sekarang musim penghujan hampir tiba,” ujar Ranny.“Untuk dapat mengetahui peralihan musim, dengan memperhatikan terbitnya matahari pagi. Terbitnya matahari di pagi hari dapat menandakan bahwa kita memasuki musim penghujan atau kita memasuki
Pekerjaan yang ditawarkan Siti juga tidak mampu memperbaiki perekonomian keluarga Anre. Anre hanya mampu mempromosi hasil rajutan Siti kepada teman-teman Anre, itu pun tidak banyak yang laku karena hasil rajutan Siti sudah kalah saing dengan desainer-desainer modern. Anre duduk duduk menyendiri memikirkan solusi agar Anre dapat bekerja lagi. “Anre harus dapat menerima kenyataan bahwa sekarang ini Anre sudah tidak bisa bekerja sekuat tenaga seperti sebelum Anre, mengalami kecelakaan,” ujar Kakek Rinto yang sedari tadi memperhatikan Anre, “Anre agar sebaiknya pikirkan secara matang dan bijak dalam memengambil keputusan, sebab Anre masih dalam proses pemulihan kesehatan sesuai dengan anjuran dari dokter.”“Anre juga stres di ruma saja. Sumber keuangan keluarga hanya dari gajinya Resti, sementara kebutuhan keluarga kadang melebihi gaji Resti tiap bulan.” ujar Anre kepada kekek Rinto. mendengar keluhan Anre, Kakek Rinto berkata kep
“Apa maksud dari perkataan Joe tadi,” gumam Juan, “Jangan-jangan Joe sudah mengatakan hal yang sebenarnya kepada Ayahnya. Sial! Juan tidak dapat memeras Joe lagi. Juan harus menjaga rahasia agar orang-orang di rumah tidak tahu bahwa Juan selalu meminta uang dari Joe. Namun, Juan juga kuatir jika Joe mengatakan kepada Ayahnya atau Ibunya tentang perbuatan Juan terhadapnya dengan meminta uang darinya setiap hari.”sementara itu, Joe yang sedang merasa jengkel dengan Juan–sahabatnya itu, berusaha menjaga jarak persahbatan dengan Juan. Ririn sahabat Joe dan Juan memperhatikan bahwa kedua sahabatnya itu tidak akur seperti dulu. Ririn ingin agar kedua sahabatnya itu kembali bersahabat seperti sediakala. Namun, Ririn tidak tahu apa yang mengakibatkan Juan dan Joe tidak akur seperti dulu. Ririn menemui Joe dan bertanya kepadanya, “Joe, saya memperhatikan bahwa engkau dan Juan akhir-akhir ini tidak seakrab dulu. Mengapa engkau dan dia menodai
04.00 AMTerdengar suara gadu di depan rumah yang membuat Ranny terkejut. Setelah Ranny bangun dari tidur, Ranny merasakan dinginnya udara pagi seolah menikam sekujur tubuh Ranny. Dia merapatkan jaket berbahan wool sintetis yang membalut tubuhnya. Ponsel pintarnya memberikan informasi bahwa pagi itu suhu udara sekitar sembilanbelas derajat celcius. suhu yang cukup dingin untuk tubuhnya yang terbiasa dengan hawa panas matahari tropis. Ranny bersama Juan dan Cici menyusun sejumlah kardus ke dalam mobil yang berisi barang-barang yang hendak dibawah bersamaan dalam kegiatan rekreasi bersama.“Kita akan segera berangkat,“ ujar Anre kepada Resti dan juga kepada semua anggota keluarga, sambil menutup pintu mobil. mereka lalu bergegas masuk ke dalam mobil. Mobil mengaspal meninggalkan halaman rumah Anre. Di sepanjang perjalanan pikiran Ranny berkelana tentang berkenun.05.30 AMMereka memasuki area perkebunan. Setelah turun dari mobil m