Kaki jenjang Alya melangkah masuk ke dalam ruang kerja itu. Begitu sudah sangat dekat, terlihat Andrew yang semula berkutat dengan laptopnya, menyandarkan tubuh besarnya di kursi putar, dengan kepala mendongak ke Alya, seakan bersiap menyambut sentuhan Alya, padahal kenyatannya tidak seperti itu. Sekilas Alya melirik ke arah kursi kosong di seberang Andrew. Kemana Benny? Batinnya bertanya-tanya. Ah, kenapa Alya bisa kecarian dengan sosok pria itu? “Tolong, buatkan kopi hitam tanpa gula untuk saya, saya mau begadang malam ini,” perintah Andrew dengan suara lembut. Padahal jantungnya berdebar-debar sedari tadi karena berpiki Andrew memerintah dengan membentak. ‘Ternyata suara bassnya kalau lembut begini terdengar seksi,’ refleks dia membatin. Duh, kenapa pria ini begitu memusingkan hatinya. Terkadang dia bisa membuat Alya benci setengah mati, tapi di momen tertentu tanpa pria itu sadari, Alya terbawa perasaan setengah mati. Terlebih saat dia melih
Terakhir Diperbarui : 2021-11-11 Baca selengkapnya