”Tentu saja.” Sabrina mendukung putrinya tanpa ragu.Dia bisa tahu kalau putrinya tidak terlalu menyukai kehidupan kota. Sebaliknya, dia lebih menyukai alam. Selama putrinya bahagia, Sabrina tidak akan menghentikannya. Masa depan dan pendidikan tinggi bukan masalah selama putrinya mampu menghidupi dirinya sendiri, mandiri, dan memiliki kehidupan yang lebih memuaskan.“Terima kasih, Bu,” kata Aino dengan senang, sambil memeluk ibunya.Saat itu, tidak diragukan lagi Aino terlihat polos dan naif di mata Sebastian, Alex, dan Martin. Namun, tidak ada yang menyangka bahwa meskipun dia baru berusia tiga belas tahun, Aino sudah banyak menderita.Sebelum dia berusia lima tahun, dia sudah hidup miskin bersama ibu dan pamannya, yang membuatnya memahami kesengsaraan hidup terlalu dini dalam hidupnya. Setelah itu, ayahnya membawanya kembali ke South City. Lalu dia menjadi putri South City, yang tidak ada duanya, gadis muda, dan pewaris termuda dari Ford Group. Namun, dia pernah diculik oleh kak
Baca selengkapnya