All Chapters of ISTRI YANG KUCAMPAKKAN TERNYATA WANITA SUKSES: Chapter 61 - Chapter 70

77 Chapters

MERTUAKU JAHAT, KUBURAN SUAMIKU BELUM KERING SUDAH BERBUAT SEENAKNYA

 Part 61  "Saya punya bukti."  Terdengar suara lelaki yang menyahut, aku segera memalingkan badan dan menatap siapa yang bicara barusan. Ternyata dia Dokter Marcell. Mas Faisal segera menghampiri Dokter Marcell. "Anda punya bukti apa?" tanya Mas Faisal melotot seperti akan menerkam Ia pun segera mengambil ponsel yang berada disaku miliknya dan segera memperlihatkan bukti vidio sewaktu tadi aku berdebat dengan Mas Faisal. "Ini buktinya!" sahutnya tersenyum sinis. Mas Faisal yang melihat segera merampas ponsel yang digengam dokter Marcell. Tapi nihil, dokter pun langsung bergerak cepat. "Saya akan mengirimkan bukti ini pada pihak berwajib, anda akan masuk BUI dan mendekam dibalik jeruji besi." dia pu
last updateLast Updated : 2022-01-26
Read more

SIAPA SEBENARNYA DOKTER MARCELL

Part 62 "Kalau kamu tidak suka, silahkan tanda tangan sekarang juga!" mama terus-terusan memintaku tanda tangan. Aku bingung, aku tidak mau. "Anisa!" ucap salah seorang memanggil nama Mama mertuaku, seketika itu kami berpaling dan menatap siapa gerangan yang datang.. "Mama!" pekikku. "Kanapa kamu mengusir anak saya?" tanya mama marah. Mungkin saja Mama tahu tentang apa yang baru saja kami debatkan. "Emangnya kenapa? Ini rumah anak saya. Sekarang Pratama sudah meninggal saya mau mengambil apa yang sudah Pratama kasih 'kan pada Dira," sahut Mama Anisa sembari menatap sinis. Mama sekaan marah dan langsung memegang pergelangan tanganku. "Kamu itu wanita tak tahu diri, anak baru saja meninggal sudah berani-beraninya mengusir anak saya. Kamu tidak ada hak men
last updateLast Updated : 2022-01-26
Read more

TANGISAN ANAK-ANAK

Part 63 Sekarang sudah pukul 18:15 WIB, aku sedang menunggu para tetangga untuk menghadiri tahlilan acara hari kedua meninggalnya suamiku dirumah Mama. Para tamu satu persatu duduk melingkar dan ustadz pun sudah hadir bahkan para santriwan dan para anak yatim piatu beserta tetangga dekat rumah turut hadir mendoakan mendiang suamiku. Setelah semuanya penuh, ustadz langsung memulai acara tahlilan, keluarga suamiku sama sekali tidak hadir mungkin saja mereka mengadakan tahlilan sendiri. "Assalamualaikum," sapa seseorang mengucapkan salam. "Waalaikum salam." jawab kami serentak Ternyata Papa mertua dan Dokter Marcell datang, aku sangat bersyukur mereka datang untuk mendoakan almarhum Mas Pratama. "Maaf kamu telat datangnya!" sahut papa mertuaku.  "Tida
last updateLast Updated : 2022-01-30
Read more

ASAL MULA KEHIDUPAN MARCELL

Part 64 POV DOKTER MARCEL Namaku Marcell, aku berusia 25 tahun. Dari kecil tinggal di panti asuhan dan setelah umurku delapan belas  tahun, aku diangkat sebagai anak oleh seorang pengusaha kaya raya dan seorang spesialis kedokteran. Papaku bernama Bayu Prasakti Perwira sedangkan Mamaku bernama Medina Pratiwi. Mereka sangat baik mengangkatku bagai anak kandungnya sendiri.  Hidupku dari dulu sewaktu tinggal di panti asuhan selalu saja sendiri, walaupun aku punya Bunda panti yang baik. Tapi  aku sangat menantikan kehadiran Ibu yang menemani hari-hariku, aku selalu menunggu kehadiran ibu, aku selalu berdoa supaya beliau datang menjemputku pulang kerumah istananya. Tapi, kenyatanya sama sekali ia tidak datang. Kata Bunda, sewaktu aku bayi sudah berada di depan rumah panti sedang menangis tanpa seseorang yang menemani. Sungguh mi
last updateLast Updated : 2022-01-30
Read more

TES DNA

Part 65 POV DOKTER MARCEL 2 Pagi menyapa, aku baru saja bangun dari tidur. Gegas aku membersihkan diri dengan mandi di kamar mandi. Tubuhku sangat sejuk karena airnya sangat dingin sekali.  Setelah selesai mandi, aku segera keluar dan langsung memakai pakaian. Hari ini aku akan ke Rumah sakit sebab ada jadwal pemeriksaan kesehatan pasien. Mama mengetuk pintu memanggil namaku, aku gegas membuka pintu. "Cepatan sarapan, mama sudah siapkan makanan untuk kita sarapan bersama," ujar Mama perhatian menyuruhku makan. "Baik, Mah. Terima kasih, nanti aku akan ke ruang makan," sahutku menjawab, Mama segera pergi setelah menyuruhku. Aku kembali menatap cermin, merias rambut supaya terlihat rapi. Setelah itu aku bergegas keluar kamar berniat menikmati sarapan. 
last updateLast Updated : 2022-01-30
Read more

SALAH TINGKAH

Part 66 POV MARCEL Sapa seseorang berteriak memanggil namaku, seketika aku membalikan badan dan menatap siapa gerangan yang memanggil. Ternyata suster. "Ada apa, Sust?" tanyaku pada Suster. "Anu, Dok. Ada pasien kecelakaan," ucap suster memberitahu.  "Memangnya tidak ada dokter lain, saya sedang sibuk." aku menolak, baru saja akan mengerjakan tes DNA sudah diganggu saja. "Tidak ada, Dok. Dokter Irwan izin cuti, jadi saya meminta tolong pada Dokter Marcell sebab pasien mengalami kritis dari kemarin masih saja seperti itu," ucap suster padaku. Aku pun dengan terpaksa mengiyakan, segera aku berjalan keluar dari ruangangku. Aku masuk keruang perawatan, sebelum itu aku berniat ingin ke kamar mandi terlebih dahulu, kebetulan posisinya ada di masjid. Aku
last updateLast Updated : 2022-02-08
Read more

MENJADI SOSOK AYAH BAGI ANAK-ANAK

Part 67 PoV Dira________Dua minggu sudah Mas Pratama meninggalkan luka, hatiku masih merasakan kesedihan yang mendalam. Aku sangat terpukul apalagi anak anak terus-terusan memanggil Ayahnya.  Aku sama sekali tidak bisa menjawab pertanyaan anak-anakku, apalagi Raffa dan Bilqis mereka belum mengerti ayahnya sudah tiada. Sekarang aku harus membiasakan hidup tanpa seorang suami dan harus menjadi tulang punggung untuk anak-anakku. Sangat sulit memang menjadi diriku yang sekarang ini, sudah menjanda dua kali dengan empat orang anak. Tapi aku harus bisa menjalani kehidupan sehari-hariku yang baru. Aku harus memulai kehidupan yang sangat indah, supaya di alam sana Mas Pratama bisa tersenyum dan bahagia menatap anak-anak yang dicintainya tumbuh dewasa pintar dan menjadi anak yang shaleh dan solehah. Sekarang aku ingin
last updateLast Updated : 2022-02-08
Read more

MELUPAKAN KENANGAN PAHIT

Part 68 Aku telah sampai di halaman rumah dan bergegas masuk ke dalam rumah, terlihat anak-anak tengah bermain bersama Neneknya. Lantas aku menghampiri mereka yang nampak ceria. "Selamat siang, anak-anak Bunda," aku menyapa mereka sambil memeluk. "Bunda habis dari mana?" Raffa bertanya setelah aku menciumnya. "Bunda habis bertemu teman sebentar, Sayang," ujarku mencolek hidungnya. "Kok lama sih, Bun, kami dari tadi nunggu Bunda tau!" Raffa merengek. "Iya, maafkan Bunda ya, Sayang. Oh iya, kalian sudah mandi belum?" tanyaku menatap anak-anak bergantian. Mereka menggelengkan kepala. "Kalau belum, cepatan gih mandi, nanti setelah mandi kita main keluar, mau ngak?" "Mau, Bund." jawab mereka serentak 
last updateLast Updated : 2022-02-11
Read more

TERINGAT MASA LALU

Part 69 "Astagfirullahal adzim ..." Aku menatap pria yang tiba-tiba berusaha mengagetkan. Ternyata ia Dokter Marcell. "Ini, Dok, ban mobil kempes dan ternyata ada paku di sekeliling jalan," Mama sambil memperlihatkan paku yang tertancap di ban. "Biar saya  bantu, saya akan panggilkan tukang untuk membereskan semua ini," ujar Dokter Marcell hendak menolong. "Lantas, kami 'kan harus pulang ke rumah,"  "Lebih baik Ibu, Dira dan anak-anak naik mobil saya dulu kebetulan saya juga mau pulang melewati rumah Ibu," ujarnya. Aku menatap Mama, ia langsung meng-iyakan saja. "Baiklah kalau begitu, kami mau," Mama segera menyerahkan kunci mobil pada Dokter Marcel dan seketika itu ia langsung menelepon tukang langganannya.
last updateLast Updated : 2022-02-11
Read more

HARI PERTAMA BEKERJA

"Dira!'' Aku membalikan badan, dokter muda itu menghampiriku. "Kenapa kamu pergi?" tanyanya menatap tajam. "Aku tidak pergi, hanya ingin duduk di ruang keluarga saja, ada apa emang?" tanyaku menyilangkan kedua tangan di dada. "Aku tahu kamu masih sangat terluka, maafkan aku karena sudah lancang bertanya tentang statusmu, aku sama sekali tidak bermaksud ikut campur!" ujarnya merasa bersalah. "Tidak apa, aku hanya ingin sendiri saja.'' ucapku tak ingin mengatakan hal yang lebih dari hal itu.  "Maafkan aku, Dira. Karena telah membuat hatimu terluka," imbuhnya, Dokter Marcell meminta maaf. Padahal aku sama sekali tidak marah, hanya kesal saja. Lantas, ia duduk di sebelahku. Jujur, aku merasa sangat ris
last updateLast Updated : 2022-02-13
Read more
PREV
1
...
345678
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status