Home / Romansa / Terjerat Cinta Om Om / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Terjerat Cinta Om Om: Chapter 91 - Chapter 100

139 Chapters

90. Mulai Belajar

   “Bumil kenapa, sepertinya lagi sedih,” ucap Lyra yang duduk di sebelah Alisa. Alisa yang sejak tadi hanya diam dan duduk lemas memandang temannya yang duduk disebelahnya. Alisa seakan tidak percaya saat melihat penampilan baru dari temannya tersebut. “Kenapa,” tanya Lyra. “Beneran pengen hijrah,” tanya Alisa yang tidak yakin. Lyra tersenyum dan menganggukkan kepalanya, “do’akan ya,” ucapnya. “Pasti Isa do’ain,” ucap Alisa tersenyum dan memeluk Lyra. Alisa begitu sangat senang melihat perubahan yang terjadi terhadap diri temannya. “Kenapa sedih kayaknya dari tadi melamun aja,” ucap Lyra yang masih menunggu jawaban dari temannya tersebut. Alisa memajukan bibirnya ke depan matanya sudah berkaca-kaca sebelum  memulai berb
last updateLast Updated : 2021-10-31
Read more

91. Menunggu di Telepon

 Selesai kuliah, Alisa langsung pulang ke rumahnya. Saat ini hanya di dalam kamar tempat yang paling diinginkannya. Apakah ini karena faktor kehamilannya atau memang Alisa yang sudah tidak bisa jauh dari suaminya. Alisa hanya memikirkan suaminya. Selera makannya juga sudah menurun. Alisa  duduk di atas tempat tidur dengan menyandarkan punggungnya di sandaran tempat tidurnya. Alisa mengambil remote dan membuka pintu kamarnya, saat mendengar pelayan yang menekankan tombol bel dari luar. “Permisi nyonya muda. Saya mengantarkan makan siang untuk nyonya muda," ucap pelayanan yang masuk ke dalam kamarnya. Pelayan itu langsung menyiapkan makanan siang untuk nyonya mudanya, saat ia mendapat perintah dari Rina yang bertugas menjadi pengawal pribadi majikannya. Alisa tersenyum dan menganggukan kepalanya. “Bawa ke sini aja bik, nasinya jangan banyak,” uca
last updateLast Updated : 2021-10-31
Read more

92. Hubungan Lewat Telepon

 Pria berwajah tampan dengan tubuh yang tinggi itu masuk ke dalam kamar hotelnya. Pria itu mendaratkan tubuhnya di atas sofa yang ada di dalam kamar hotel tersebut. Attar mengeluarkan ponsel dari dalam saku celananya. Pria itu merasa begitu sangat lelah, namun Ia juga sangat merindukan istrinya. Attar memandang jam di ponselnya. Attar sedikit mengerutkan keningnya dengan terus berpikir, apakah harus menghubungi istrinya atau tidak mengingat di Indonesia saat ini sudah jam 3 pagi. Attar memandang kontak whatsapp istrinya, Attar membesarkan matanya ketika melihat istrinya yang saat ini sedang online. Attar menghubungi nomor ponsel istrinya melalui panggilan video call. “Assalamu’alaikum Daddy,” ucap Alisa yang tersenyum lebar sambil merapikan rambutnya. Attar tersenyum memandang wajah istrinya yang berbaring di atas tempat tidur. Padahal Ia ingin marah dengan istrinya, mengingat istrinya yang
last updateLast Updated : 2021-10-31
Read more

93. Masa Lalu

  “Hai bumil,” ucap Lyra yang duduk disebelah Alisa. Alisa tersenyum dan memandang temannya tersebut. Alias menyandarkan punggungnya di sandaran kursi dan mengusap perutnya. “Gimana kabar si Adek,” ucap Lyra yang mengusap perut temannya. “Alhamdulillah baik,” jawab Alisa. “Daddynya kapan pulang,” tanya Lyra. Alisa memajukan bibirnya, “3 hari lagi,” jawabnya. “Bumil pasti kesepian ya,” ucap Lyra yang menatap temannya itu dengan tatapan penuh iba. “Isa nggak pernah ditinggalin hubby, jadi gitu hubby ninggalin lama kayak gini rasanya rindu sekali,” ucapnya yang begitu sangat jujur dengan perasaannya. “Sebenarnya aku mau aja nemenin kamu di rumah, tapi aku nggak enak sama suami kamu, apalagi riwayat masa lalu ku itu
last updateLast Updated : 2021-10-31
Read more

94. Coffee Shop Lyra

 “Bumil duduk di sini aja,” ucap Lyra yang menunjuk kursi sofa yang menjadi tempat duduk untuk tamu pelanggannya. Alisa tersenyum dan menganggukkan kepalanya. “Sebenarnya Isa mau lihat-lihat,” ucapnya. “Iya lihat-lihatnya nanti, istirahat dulu. Ingat bumil gak boleh kecapean. Bila hubby Attar tahu Istri kesayangannya kecapean karena datang ke coffee shop aku, yang ada nanti nggak dibolehin lagi datang ke sini,” ucap Lyra sambil tersenyum. Alisa mendengarkan apa yang diucapkan temannya. Dia juga tidak ingin bila pengawal pribadinya memberi laporan kepada suaminya. “Jadi ini bumilnya mau dibuatin apa,” tanya Zaki yang berdiri di depan Alisa dan juga Lyra. “Apa sudah bisa dipesan Bang,” tanya Alisa. “Khusus untuk bumil bisa,” ucap Zaki yang tersenyum. Alisa tersenyu
last updateLast Updated : 2021-10-31
Read more

95. Rapat Penting

  Alisa merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.  Setelah berkeliling melihat-lihat coffee shop milik temannya, membuat wanita yang saat ini hamil muda itu merasa sangat lelah. Alisa memijat-mijat pinggangnya terasa begitu sangat penat.  "Hubby kapan pulang, Isa rindu,” ucapnya yang begitu sangat merindukan suaminya. Alisa mengingat saat pinggangnya terasa sakit dan juga pegel suaminya akan selalu memijat-mijatnya. Alisa memandang layar ponselnya, berharap suaminya menghubunginya. Namun Alisa ingat bahwa suaminya di sana sedang melakukan pertemuan penting dengan perusahaan yang menjadi partner kerjasama dengan perusahaan milik suaminya. Alisa membatalkan niatnya untuk menghubungi suaminya. Alisa memejamkan matanya berharap setelah bangun nanti rasa rindunya sedikit berkurang. Saat kondisi kehamilan seperti ini membuatnya sangat cepat merasa lelah dan juga mengantuk. Bila ia sedang merasa lelah maka
last updateLast Updated : 2021-10-31
Read more

96. Pulang ke Indonesia

 Setelah melakukan rapat penting bersama pemilik perusahaan yang ada di Prancis, Attar langsung menyelesaikan laporan dan juga berkas-berkas kerjasama yang akan mereka lakukan dan menekan kontrak kerjasama dan sebagainya.  Attar tidak ada berhenti bekerja. Pria yang akan menjadi calon ayah itu hanya fokus dengan layar laptop yang ada di depannya. Walaupun kepalanya terasa pusing namun Attar tetap berusaha menyelesaikan semua pekerjaannya. Rasa rindunya sudah begitu tidak bisa dibendung lagi, apalagi saat  melihat wajah istrinya di depan layar ponselnya. Melihat istrinya menangis membuatnya benar-benar merasa tidak tega. Setelah semuanya selesai Attar kembali melakukan rapat untuk teman kerjasamanya dengan perusahaan tersebut. Attar tersenyum lega ketika semua urusannya selesai hanya tinggal beberapa urusan kecil lainnya yang harus. Attar kembali ke kamar hotelnya. Pria itu sudah menyelesaikan semua permasalahan yang ak
last updateLast Updated : 2021-11-01
Read more

97. Ini Bukan Mimpi

 Alisa terbangun ketika merasakan tangan yang berada di pinggangnya. Alisa membuka matanya berulang kali. Alisa mengedipkan matanya berpikir bahwa saat ini mungkin dia hanya sekedar bermimpi. Alisa memandang wajah suaminya yang sangat dirindukannya. “Ya Allah terima kasih, karena udah sayang sama Isa, Isa memang benar-benar lagi rindu sama suami Isa, jadi lihat suami Isa ada di sini, rasanya benar-benar senang. Terima kasih mimpinya,” ucapnya yang memandang wajah suaminya. Alisa mengusap pipi suaminya dan mencium agar suaminya, pipi, hidung, dagu, dan juga mata. Alisa masih merasa bahwa dia berada di alam mimpi saat ini. Alisa tersenyum ketika melihat mata suaminya yang terbuka. “Makasih hubby,” ucapnya. “Makasih untuk apa,” tanya Attar. Attar sudah bangun sejak tadi saat istrinya berbicara sendiri. “Karena hubby udah mau dat
last updateLast Updated : 2021-11-01
Read more

98. Rindu Tante

 Alisa mencium tangan suaminya dan kemudian mencium bibir suaminya setelah mereka selesai sholat subuh. “Dari kemarin Isa sholatnya sendiri by. Isa nggak nyangka, sekarang Isa sama Hubby,” ucap Alisa yang tersenyum memandang wajah suaminya. “Hubby juga sholat di sana sendiri,” jawab Attar. Attar tersenyum memandang wajah istrinya. Pria itu seakan tidak ingin mengedipkan matanya saat memandang wajah cantik istrinya yang selalu dirindukannya. Attar menempelkan telapak tangannya di kedua belah pipi istrinya. Pria itu kemudian mencium bibir istrinya dengan sangat lembut. “Hubby beneran rindu Isa,” ucapnya. “Besok kalau pergi jangan lama-lama lagi, kasihan anak,” ucap Alisa mengusap perutnya. “Iya, Hubby disana juga udah cepat-cepat menyelesaikan pekerjaan supaya bisa pulang ke sini. Kasihan anak,
last updateLast Updated : 2021-11-01
Read more

99. Rasa Kagum

 Sejak pulang ke rumah Attar tidak ada henti-hentinya menuruti keinginan istrinya, bahkan pria itu terkesan seperti seorang ayah yang sedang mengasuh putrinya. Sikap manja istrinya yang terkadang seperti anak kecil. Namun Attar dengan sangat sabar menuruti apa yang diminta oleh istrinya.Attar berbaring di atas tempat tidur, tubuhnya terasa begitu sangat lelah. Selama di Perancis pria itu hanya tidur beberapa jam dalam semalam dan ia hanya fokus dengan pekerjaannya. Attar berusaha untuk bisa secepatnya pulang ke Indonesia. Attar memejamkan matanya yang sudah mulai terasa berat."Apa hubby tidur,” tanya Alisa yang duduk di bibir tempat tidur di samping suaminya. Alisa baru keluar dari dalam kamar mandi.Attar memandang istrinya dan kemudian tersenyum, “sayang hubby mau apa?"  tanyanya.Alisa menggelengkan kepalanya, “lagi nggak pengen apa-apa, lagian udah kenyan
last updateLast Updated : 2021-11-01
Read more
PREV
1
...
89101112
...
14
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status