"Assalamu’alaikum, Mbak Utari,” salam Ajeng kepada kakaknya. “Wa'alaikum salam, adik Mbak yang cantik,” jawab Utari, yang menghentikan kegiatan menyapunya. “Mbak Utari enggak sekolah lagi hari ini, ya?” tebak Ajeng. “Iya, Mbak enggak sekolah lagi untuk hari ini. Karena Mbak dapat kuli di kebun juragan Somat. Dan Mbak juga dapat uang banyak buat beli beras,” tutur Utari sambil mengajak adiknya duduk di depan teras rumahnya. “Mbak, emang enggak capek kerja sambil sekolah?” tanya Ajeng hati-hati pada kakaknya. Utari menggelengkan kepalanya tegas. “Mbak enggak akan capek sebelum kehidupan kita bisa berjaya dari kemelaratan kemiskinan seperti ini, Dek.” Ajeng menatap kakaknya dengan sendu. “Kenapa 'sih kita harus terlahir dari Bapak yang selalu menyusahkan anaknya sendiri?” tanya Ajeng lirih. “Dek, enggak boleh gitu, ah. Dari pada kita enggak punya Bapak, emangnya kamu mau, hah?” “Tapi, Mbak. Bapak kita hutangnya banyak ada
Last Updated : 2021-09-05 Read more