Home / Romansa / Istri Kedua / Chapter 11 - Chapter 18

All Chapters of Istri Kedua : Chapter 11 - Chapter 18

18 Chapters

Bab:11. Pov Pak Imam

Sebelum membaca jangan lupa klik follow dan subscribe cerita ku yaa. Agar kalian bisa up  mengikuti dan tidak ketinggalan cerita ku selanjut nya πŸ™πŸ˜˜"Ya bu silah kan" Setelah Ningsih ke belakang. Kami pun melanjutkan ngobrol nya."Nak Yadi kesini ada tujuan apa ? atau nak Yadi mau membicarakan perihal perjodohan yang kamu tanyakan di restoran kemaren, apa itu betul?""Betul pak, apa bapak sudah bicara dengan Sri?""Belum nak, sebentar ya bapak panggilkan Sri dulu, biar lebih jelas kalau ada Sri disini""Baiklah, terserah bapak saja""Sri ... Sri, sini nduk sebentar, bapak mau bicara" seruku memanggil Sri."Ada apa pak e" ucapnya dan muncul di balik gorden, tirai pembatas ruang tengah dan ruang tamu. "Sini duduk di sebelah bapak, bapak mau bicara" ucapku.Akhirnya Sri menurut
Read more

Bab:12. Pov Yadi

Sebelum membaca klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya yaa. Jangan lupa follow akunku dan ikuti terus ceritaku ya  πŸ™πŸ˜˜πŸ€—Pov Yadi "Assalamu 'alaikum""Wa'alailum salam. Kemana aja pa, jam segini baru pulang, katanya cuma sebentar kok ini lama?" tanya Lastri panjang lebar."Emmm, ya ma tadi pulang dari rumah temen papa,  jalanan macet trus papa mampir ke masjid sholat dhohor dulu ma, takut keburu habis waktunya dan sekalian mampir isi bensin di SPBU, maaf ya ma udah nunggu lama" "Oh gitu" ucapnya.Cuma gitu doang jawabannya. Aku pikir dia bakalan marah - marah. Huff untung gak di omelin. Tapi aku lihat dari mimik mukanya, sepertinya dia curiga dan seperti merencanakan sesuatu, ahh entah lah.Aku masuk kamar dulu memilih baju trus siap - siap pergi ajak anak - anak ke mall. Selesai mandi, ambil baju di lemari. Aku pake T-shirt kesuka
Read more

Bab:13. Pov Yadi

Sebelum membaca klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya ya. Jangan lupa follow akunku dan ikuti terus ceritaku ya πŸ™πŸ˜˜πŸ€—Setelah sampai di mall. Anak - anak langsung menuju tempat permainan dan aku pun menemaninya menunggu di luar. Sedangkan Lastri berbelanja dengan membawa dan menggunakan ATM ku. Setelah mereka puas, akhirnya kita pulang. Tak lupa membawa belanjaan. Baju istri, baju anak - anak dan bajuku juga. Dan tak lupa belanja makanan instant, cemilan, kebutuhan dapur, keperluan kamar mandi dan lain - lain. Semuanya sudah di belanjain. Sebelum pulang kita mampir Ke restoran langganan kami. Setelah sampai Kita turun dan memasuki restoran, ternyata rame. Karena ini memang hari minggu dan pasti rame. Setelah dapat tempat duduk dan kita memesan makanan. Setelah puas menyantap makanan yang ada di restoran ini, akhirnya kita pulang. Karena sudah malam. Anak - anak
Read more

Bab:14. Pov Yadi

Sebelum membaca klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya. Jangan lupa follow akunku ya dan ikuti terus ceritaku πŸ™πŸ˜˜πŸ˜ŠBi Jum dan mba Surti sedang membereskan barang belanjaan. Buah - buahan, sayuran, daging dan ikan sudah masuk kedalam kulkas. Makanan kering, makanan instant di simpan di lemari dapur, di atas. Sementara sabun cuci, porselen dan lain - lain di simpan di lemari dapur di bawah.Aku mendekati bi Jum dan mba Surti. Mereka sedang membereskan dan menatanya dengan sangat rapi. Bi Jum memang hafal dimana tempat - tempatnya.Bi Jum sudah ikut kami dari ayah masih ada. Waktu itu aku masih kecil, SD kelas 1. Setelah ibu meninggal, bi Jum yang merawatku. Tiga tahun sepeninggalnya ibu, ayah menikah lagi dengan bu Rina. Ayah meninggal waktu usiaku 10 tahun. Sampai sekarang bi Jum masih kerja disini, katanya ini amanah dari ayah, di suruh menjagaku. Bib
Read more

Bab:15. Pov Yadi

Sebelum membaca klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya ya. Jangan lupa follow akunku dan ikuti terus ceritaku ya πŸ™πŸ˜˜πŸ˜ŠKeesokan harinya aku bangun pukul 05.00 WIB, Lastri belum bangun, ya sudahlah. Aku keluar kamar dan menuju ke kamar anak - anak. Membangunkan mereka, untuk melaksanakan sholat subuh.Anak - anak mengikutiku menuju mushola kecil yang ada di samping ruang keluarga. Aku memang membuat mushola kecil di dalam rumah untuk kami sholat jamaah bersama istri dan anak - anak. Sebelum itu kami ambil wudhu lalu lanjut melaksanakan sholat subuh. Lastri tidak ikut, katanya lagi datang bulan. Selesai sholat, aku mengajak anak - anak ke taman yang ada di halaman belakang rumah untuk joging. Rutinitas seperti biasa, olahraga pagi bersama ketiga anakku. Sementara bi Jum dan mba Surti di dapur sedang memasak untuk kami sarapan. Bi Jum sudah bangun dari pukul
Read more

Bab:16. Pov Bu Rina (Ibu Mertua)

Sebelum membaca jangan lupa klik rate,tap love dan subscribe sebanyak - banyaknya. Follow akunku ya dan ikuti terus ceritaku πŸ™πŸ€—πŸ˜˜Setelah kamu menikah dengan Yadi. Ibu akan membuatmu mati secara perlahan seperti dulu ibu membunuh mas Wisnu, ayahnya Yadi. Ibu yang meracuninya dan sampai sekarang tidak ada yang tahu kalau ibu pembunuhnya. Karena semua barang bukti sudah di hapus dan membakarnya. Itu mudah buatku. Dulu aku ingin membunuh Yadi, tapi aku pikir nanti. Setelah menguras hartanya barulah aku akan membunuhnya. Karena dia ATM berjalan kami. Dia yang capek, aku dan Dewi yang menikmati hartanya. Hahahaha ....Dan sekarang akan ada tikus lagi, yaitu Sri. Semakin susah menguras hartanya. Satu menantu saja, aku sulit mengendalikannya, sekarang tambah lagi penghalang untuk menguras harta anak tiriku.***** Ini hari pertunangan Yadi. Aku harus berpura
Read more

Bab:17. Pov Bu Ningsih (Ibu Tiri Sri)

Sebelum membaca jangan lupa klik rate dan subscribe sebanyak - banyaknya. Follow akunku juga ya dan ikuti terus ceritaku πŸ™πŸ˜˜πŸ€—"Aku ke kamar dulu ya, ibu sama bapak lanjutkan makannya" ujar Sri. Aku tersenyum pada Sri dan mengangguk . Ibu tahu kamu sedih dan bimbang. Tahu sendirikan gimana bapak. Kalau sudah keinginannya tidak bisa di tolak. Semoga ada jalan buat kita ya nduk. Supaya tidak ada kesedihan lagi di matamu."Ya sudah kalau begitu, nanti ibu antar makanan ini ke kamarmu." Ujarku."Gak usah bu, nanti Sri ambil sendiri kalau Sri udah lapar" ucapnya. "Heh, gak boleh nolak!!. Kecuali kalau kamu sudah menikah dan itu sudah bukan tanggung jawab ibu lagi" kataku lalu tersenyum pada Sri. "Terserah ibu saja" sahutnya lalu dia memelukku. "Loh kok peluk ibu?, katanya mau ke kamar" 
Read more

Bab:18. Pov Bu Ningsih

Sebelum membaca jangan lupa klik rate, subscribe, dan follow akunku ya. Dan Ikuti terus ceritaku πŸ™πŸ˜˜β˜ΊAkhirnya selesai juga pekerjaan rumah. Baru selesai ngepel, Sri masuk membawa belanjaan. Ternyata benar Sri habis dari pasar. "Assalamu 'alaikum, loh kok ibu gak kerja,?" Tanyanya padaku."Ibu masuk siang, Sri," jawabku."Oh _ oh ya bu, bapak udah bangun,?" Tanyaku."Udah, trus habis ngopi langsung pergi! Katanya adanya urusan." Jawabnya. Sambil membawa belanjaan, aku membantu Sri masak."Bu, aku udah putuskan, kalau aku menerima lamaran mas Yadi. Doa'in ya bu, semoga keputusanku gak salah." Ucapnya.Aku yang sedang memetik sayuran seketika berhenti."Kamu serius Sri? Ibu tahu kamu terpaksa menerima lamaran Yadi. Apa kamu yakin Sri,?" Tanyaku.Gak tega
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status