"Hai, sendirian?" Ilena lantas menoleh, cafe yang ia datangi saat ini lumayan sepi, entah ada angin apa seorang pemuda bodoh menanyakan hal yang sudah ia tau jawabannya.Menaikkan alis, Ilena menatap tajam. "Kita kenal?"Pemuda itu sontak tertawa, lalu duduk di hadapan Ilena tanpa permisi. "Aldan, kamu lupa?"Ilena tersentak saat nama itu membawa dirinya pada kenangan masalalu, naasnya kebanyakan bukan tentang Aldan, tapi yang lainnya. "Aku tidak terlalu ingat wajahmu." sahutnya, Aldan yang mengulurkan tangan sejak tadi terpaksa menurunkan tangannya karena tak kunjung disambut. "Pergi. Aku ingin sendiri.""Oh, waw!" Aldan bertepuk tangan heboh. "Dimana Ilenaku yang manja?""I'am not yours!" bantah Ilena lantang, "Kita tidak punya hubungan apapun, baik dulu mau pun sekarang!""Jadi, pergi dari sini." katanya penuh penekanan, matanya memancar dingin, gertur tubuhnya juga terlihat waspada dengan tangan terkepal di atas meja. Aldan
Terakhir Diperbarui : 2021-10-26 Baca selengkapnya