Aqilla berjalan sedikit cepat, berusaha mensejajarkan langkah kaki Adit yang lebar. Bel pulang sudah berbunyi 20 menit yang lalu, kini Adit dan Aqilla berjalan menuju parkiran. Gadis itu tak ingin langsung pulang, seperti biasa ia akan main ke rumah Adit dahulu. Biasanya menjelang petang dirinya baru pulang diantar Adit.“Adit, jangan cepat-cepat jalannya, tungguin.” Gerutu Aqilla yang lagi-lagi gagal untuk menyetarakan langkahnya. Seketika cowok itu berhenti dan berbalik arah kepada Aqilla yang masih berjalan dibelakangnya. Membuat gadis itu menabrak tubuh Adit yang tinggi. Ia meringis saat tubuhnya menabrak tubuh di depannya. Adit justru tersenyum tipis, lalu meraih pergelangan tangan Aqilla.“Pendek sih,” goda Adit sambil mengusap ujung kepala gadis itu.“Ih.. body shaming,” gerutu Aqilla menggembungkan pipi chubby-nya. Cowok itu tertawa gemas.“Nggak lah, justru pendek itu yang buat nyaman dipeluk,” ucap
Read more