Home / Romansa / Aksa! / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Aksa!: Chapter 51 - Chapter 60

155 Chapters

Danau

 Seminggu setelah acara pesta tersebut hubungan antara Pitaloka, Fanny, Azkia, dan Aqilla sudah mulai membaik. Bahkan, mereka sudah mulai sering bermain bersama.Seperti sekarang contohnya. Pada siang hari ini Pitaloka, Azkia, dan Aqilla sudah sampai di depan rumah Fanny.Tak lama kemudian, Fanny datang lalu mempersilahkan mereka untuk masuk.Mereka semua pun masuk ke dalam rumah. Dan, saat berada di ruang tamu, Pitaloka melihat Fitri sedang menyapu. Terbukti benar kalau hubungan Fanny dan Aksa adalah adik-kakak."Pagi, Bun," sapa Pitaloka sambil mendekat ke arah Fitri."Eh, ada Pitaloka," ucap Fitri."Mah, Fanny sama mereka ke atas dulu ya," ucap Fanny."Cih, ganggu aja," ucap Pitaloka."Apa lo bilang? Coba bilang sekali lagi, besok-besok nggak bakalan gua izin ke sini lagi."
Read more

Janji Jari Kelingking

 Aqilla menghentikan langkahnya saat sudah berada di luar mini market.  Ia baru saja membeli beberapa cemilan. Ia menatap bulan dan bintang yang menghiasi langit.Bintang dan bulan adalah tontonan favoritnya bersama dengan Acha. Setiap malam, ia akan pergi ke rumah Acha untuk melihat bintang dan bulan. Tetapi, semua itu berubah saat Tuhan mengambil Acha dari hidupnya untuk selamanya.Lamunannya buyar, saat ada orang yang berdiri di hadapannya. Dan, ternyata orang itu adalah Aksa. Laki-laki yang selama ini ia bantu untuk mendekati Acha."Kangen dia?" tanya Aksa.Aksa tau kalau Aqilla sedang memikirkan mantan pacarnya. Ia akui kalau sangat sulit melupakan perempuan itu dalam kehidupannya."Kayak lo nggak aja," ucap Aqilla lalu tersenyum.Aqilla juga tau kalau Aksa selalu merindukan seorang Achazia. Ia yakin kalau
Read more

Pilihan terbesar

 Pitaloka langsung mengambil kunci mobil yang disimpan di atas narkas. Lalu, mengemudikan menuju rumah.Hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan untuknya. Karena, hari ini adalah hari kepulangan Gino dari Jepang.Sesampainya di rumah, ia melihat sudah begitu banyak pengawal berada di halaman, yang berarti Gino sudah berada di dalam rumah.Ia berlari masuk ke dalam rumah. Sesampainya di ruang tamu, matanya mendapati sesosok Gino yang sedang meminum sebuah air putih dari gelas kecil yang dipegangnya.Senyuman Gino dan Pitaloka mengembang sempurna. Sudah selama dua minggu mereka tidak bertemu, dan sekarang adalah waktu yang paling berharga."Gimana? Enakan tinggal bersama mamah kamu?" tanya Gino."Enak sih. Tapi, karena belum terbiasa, jadi sering kangen rumah ini," ucap Pitaloka sambil berjalan mendekat Gino.
Read more

Titip Pitaloka

 Siang hari ini Pitaloka sudah berada di rumah Fanny. Sebenarnya, ia tidak berniat mengunjungi Fanny, melainkan berniat bertemu dengan Aksa.Ia menaiki tangga untuk ke lantai dua. Saat sudah berada di depan kamar pintu Aksa,  ia membuka sedikit pintu itu. Ia melihat ke dalam, dan ternyata ia melihat Aksa sedang sholat.Ia menunggu sejenak, sampai Aksa menyelesaikan sholatnya. Saat ia melihat Aksa selesai sholat, ia langsung berlari, lalu memeluk Aksa dari belakang."Senior," sapa Aksa."Ada banyak hal yang ingin gua ceritain sama lo," ucap Pitaloka."Salah satunya?""Ajarin gua ngaji."Aksa tersentak kaget akibat ucapan Pitaloka. Ia melepaskan pelukan Pitaloka. Ia menatap mata Pitaloka dengan saksama,  sedangkan yang ia tatap hanya tersenyum."Senior lagi mabuk, atau lagi s
Read more

Izin dari Gino

 Ucapan syukur menggema di seluruh penjuru masjid setelah Pitaloka membaca syahadat. Tangisan Reni dan Gino tidak bisa ditahan lagi."Anak kamu udah besar," ucap Gino kepada Reni."Dia juga anak kamu. Udah, jangan nangis. Masa bos mafia nangis," ucap Reni.Setelah acara tersebut selesai. Pitaloka langsung mendapatkan pelukan dari seluruh sahabatnya. Acara yang dipenuhi oleh tangisan haru dari para mafia yang selama ini menjaga Pitaloka.Ghibran tersenyum. Perempuan yang selama ini ia jaga, akhirnya bisa memutuskan jalannya sendiri. Ia pasti akan sosok Pitaloka.Pitaloka keluar dari masjid diiringi oleh sahabat-sahabatnya, Gino, Reni, dan para mafia yang ikut serta menjadi saksi.Sesampainya di luar area masjid, mereka semua dikagetkan oleh suara kembang api yang sangat keras. Kembang api tersebut menghiasi langit mal
Read more

Acara Campuran

Sekarang di SMA Nusa Bangsa sudah dipenuhi oleh banyak orang. Sebagian murid dari SMA Pelita, Cendrawasih, Trisula, dan Angkasa memenuhi area SMA Nusa Bangsa. Karena hari ini adalah hari ulang tahun SMA Nusa Bangsa yang 17 tahun. Makanya dari pada itu, kepala sekolah mengundang beberapa murid dari SMA lain untuk memeriahkan acara ulang tahun ini.Semua murid dari SMA lainnya diharuskan menggunakan almamater sekolah mereka. Agar mereka bisa mudah dikenali dan jika terjadi apa-apa akan mudah terdeteksi siapa orang yang bertanggung jawab atas hal itu.Sebelum acara ulang tahun sekolah dimulai. Semua orang yang ada di sana berbaris rapi di lapangan baseball SMA Nusa Bangsa. Untuk melakukan upacara penyambutan.Setiap sekolah menunjuk dua orang sebagai perwakilan. Dan perwakilan itulah yang akan bertanggung jawab atas tindakan murid-murid sekolahnya. Jadi tugas orang yang ditunjuk sebagai perwakilan di sini bukan cuma mengawasi
Read more

Sesuatu Yang Berbeda

Pitaloka menggenggam erat tangan Aksa. Agar mereka tidak terpisah, karena sekarang kondisinya sangat ramai dan sangat berdesak-desakan. Bisa gawat kalau mereka sampai terpisah.Aksa sudah tidak memakai masker dan topinya lagi. Karena sekarang, ia sedang menemani kekasihnya itu bersenang-senang. Malahan akan terlihat aneh jika ia memakai penyamaran saat sedang bersenang-senang dengan kekasihnya itu.Minuman, permen kapas, sebuah gelang berwarna hitam. Mereka sudah membeli itu semua. Dan tentu saja mereka juga sudah menikmati hampir seluruh stand yang ada di halaman sekolah.Sekarang hanya tersisa satu stand. Sebuah stand yang sangat luas. Dan di dalam stand tersebut ada sebuah tempat seperti cafe mini.Mereka berdua masuk ke dalam stand tersebut. Dan kebetulan ada satu buah tempat yang masih kosong.Tidak lama setelah mereka berdua duduk, ada sebuah perempuan datang mendekat ke arah mereka.
Read more

Basecamp Natch

Hari sudah menjelang sore. Tanda kalau acara sekolah yang sedari tadi para murid nikmati, sebentar lagi akan selesai. Dan para murid bisa kembali ke rumah mereka masing-masing.Aksa mengumpulkan semua murid yang satu sekolah dengannya. Mendata mereka semua, agar bisa ketahuan siswa yang pergi sebelum waktunya.Dan ternyata benar, ada beberapa siswa yang pergi dari tempat ini sebelum waktunya. Ia mencatat nama siswa-siswi itu, agar besok mereka mendapatkan hukuman dari guru BP."Woi, Aksa. Lo pulang kagak?" teriak Cakra dari kejauhan. Membuat kegiatan mencatat Aksa terhenti."Ya pulang, lah. Masa gua mau tidur di sini. Kan nggak lucu," teriak Aksa sambil mengalihkan pandangannya ke arah Cakra."Ya udah. Ayo pulang.""Mata lo rabun atau gimana? Gua masih ngecek bawaan gua, nih."Cakra pun berjalan santai mendekat ke arah Aksa. Menghentikan langkahnya tepat d
Read more

Keluar?

Aksa sedang menikmati keindahan bulan dan bintang dari balkon kamarnya. Dengan mata telanjang, ia menatap bintang-bintang yang sedang bersinar terang di langit malam.Sebuah senyumannya terukir, saat ia teringat dengan kejadian pertama kali ia bertemu dengan Pitaloka dan sahabat-sahabatnya.Saat itu, ia berpikir kalau ia harus menjauh sejauh-jauhnya dari  ketiga perempuan itu. Karena perempuan itu akan terus-menerus membuat dirinya dalam masalah.Tetapi sekarang kondisinya malah terbalik. Fanny, perempuan yang dulu pernah sangat membencinya, sekarang menjadi kakak perempuannya. Dan sekarang perempuan itu sangat menyayanginya. Bukan sebagai laki-laki. Melainkan sebagai adik.Pitaloka. Perempuan yang dulu sangat menyusahkannya dan pernah berencana untuk membuatnya sebagai bahan pelampiasan. Sekarang menjadi seorang kekasih yang sangat perhatian dan sangat mencintainya.Azkia. Perempuan
Read more

Laskar Hancur?

Aksa mengendarai motornya dengan kecepatan yang kencang. Membelah keramaian jalan bersama para sahabat-sahabatnya.Di belakang Aksa ada dua devisi dari geng Heaven yang sedang mengikutinya ke suatu tempat. Dua devisi itu adalah devisi Salamander dan devisi Natch. Kedua geng itu sekarang-sekarang ini memang selalu terlihat muncul di jalanan. Membuat semua geng jalanan yang lain ketakutan.Mereka berhenti tepat di depan basecamp Laskar. Mata mereka membulat sempurna, saat melihat semua barang yang ada di basecamp tersebut sudah hancur tak berbentuk.Basecamp yang dulunya selalu rapi. Sekarang sangat berantakan. Seperti habis diterjang sebuah badai kencang.Aksa dan yang lainnya pun berjalan mendekat ke arah para anggota devisi Laskar yang sedang menatap basecamp mereka dengan tatapan penuh kesedihan."Siapa yang ngelakuin?" tanya Aksa saat sudah berada di samping Elvano."Gu
Read more
PREV
1
...
45678
...
16
DMCA.com Protection Status