Suasana terlihat dingin seperti es krim, hujan rintik-rintik berhasil membasahi seluruh dunia. "Aku bercanda saja, Pa." jawab Daniel cepat. "Aku gak suka kata-kata kamu yang tadi." balas Dedi menatap tajam ke arah Daniel. Daniel menelan salivanya dengan susah payah, ia tidak ingin pertempuran drama dimulai dan ia harus mengalah demi kemenangan. "Papa ku yang tampan, baik hati dan suka menabung," ucap Daniel. "Aku memang tampan, baik hati dan suka menabung. Memangnya kenapa? Iri bilang Ciel!" celetuk Dedi. Dissa, Dila, Novi dan Diki hanya bisa menahan tawa. Jika mereka, melakukan itu pasti saja mereka yang terkena pelampiasan kemarahan dari Dedi. "Diki, abaikan saja. Kamu cukup banyak beristirahat dan minum obat tepat waktu. Insya Allah, sedikit demi sedikit ingatanmu mulai pulih." jelas Novi di depan Diki dan Diki mengangguk mengerti.
Terakhir Diperbarui : 2021-10-26 Baca selengkapnya