✵────────┈⊰✵⊱┈────────✵Aku paham mengapa meragukan tindakan kami tadi. Mengapa tidak? Tanaman indah yang menghiasi kuil kini harus hancur lebur akibat tanganku. Yang tersisa hanyalah semak belukar yang acak-acakan. "Itu ... Aku terburu-buru." Aku menunduk. Takeshi menghela napas. "Tidak apa-apa." Ia memang tidak marah, tapi aku masih merasa bersalah.Aku menunduk, membiarkannya menatap tanaman malang itu. Telingaku siap mendengar omelan dan hinaan.Takeshi mendehem, "Kita perlu ke Aibarab besok.""Untuk apa?""Selain membeli bunga baru, juga berdagang," jelas Takeshi. "Lagipula, Mariam ingin aku menemuinya di sana."Atau dia yang ingin menemuinya? Aku tahu, ia juga ingin menemui Count Wynter yang juga kakak tirinya, Pangeran Zayd. Kuharap aku akan bertemu Mariam di sana."Lanjutkan tidur kalian," ujar Takeshi. "Besok kita ke sana."***"Ayo, Lian!" Hayya menarik tanganku yang masih
Last Updated : 2021-09-23 Read more