Pov Lina Aku terbangun ketika kurasakan ponselku berdering kuat, pelan kuraih ponsel itu. Panggilan dari Tio. "Ya, Halo?" "Kamu udah makan?" "Hm, belum." "Baru bangun ya?" tebaknya dan tepat. "Iya, kok tahu?" "Kecium asemnya, tapi aku suka." "Alah gombal," jawabku tapi jujur aku suka. "Yaudah, udah jam sembilan, kamu makan ya. Aku jemputnya agak telat nanti ya sekitar jam dua belasan." "Kok lama?" protesku. "Aku ada urusan sayang. Sabar ya. Aku pasti bantu, nggak akan lari. Janji," ucapnya meyakinkan. "Oke, aku makan dulu ya, mau mandi juga. Aku gerah." "Sip," jawab Tio lalu mengakhiri sambungan telepon. Kupandangi jam di dinding yang tak berhenti berdetak, aku tahu, pasti kini Ma
Read more