Home / Fantasi / Lelaki Sang Penguasa / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Lelaki Sang Penguasa: Chapter 11 - Chapter 20

43 Chapters

Chapter 11

Kedatangan Stella yang menjemputnya. Tidak lama kemudian Stella datang. "Heiii Rena," kata Stella. "Hai, ayo langsung berangkat saja," kata Rena lalu naik ke motor Stella. "Sudah siap, Baby," kata Stella terkekeh. "Sudah ayo," kata Rena. Tidak sampai beberapa menit di perjalanan kini mereka sudah sampai di tempat yang mereka janjikan. "Kamu pesan apa, Beb," tanya Stella. "Aku cappucino saja," jawab Rena. "Mbak capuccinonya dua, yah," kata Stella kepada pelayanan yang sudah berdiri di meja mereka. "Tunggu sebentar ya, Mbak," kata pelayan itu ramah. Setelah menunggu lima menit akhirnya pesanan mereka pun datang. "Silahkan mbak selamat menikmati," kata pelayan tadi. "Terimakasih, Mbak," kata Rena. "Ohhhh yah bagaimana kamu sudah ijin belum sama majikan kamu soal kompetisi," tanya Stella. "Sudah kata majikan aku dia senang banget mendengarnya," kata Rena. "Wah baik ban
Read more

Chapter 12

Sudah dua bulan Rena dan Radit tidak bertemu. Rena dan Stella juga sudah memenangkan kompetisi di luar negeri. Radit juga sudah bertunangan dengan Bianca meskipun tidak banyak yang tahu hanya Arga dan orang tua Bianca yang tahu. Keluarga Bagaskara juga sudah dua bulan berada di Surabaya namun belum menemukan putri mereka yang hilang. Rena sering menginap di rumah mama Vivi dan Stella.  "Rena gimana kalo hari ini kita jalan-jalan," kata Stella. "Stella, aku nggak bisa untuk hari ini soalnya perasaan aku nggak enak," kata Rena murung. "Kamu sakit Rena" tanya Stella khawatir. "Nggak Stella cuma nggak tau kayak akan ada terjadi sesuatu," kata Rena gelisah. "Ya sudah yuk kita pergi ke kafe seberapa jalan aja buat nenangin diri kamu, hari ini kafe di sana akan ada penyanyi loh tuh teman-teman kampus kita sudah pada ke sana semua," kata Stella sambil menunjuk ke arah kafe yang sedang ramai. "Kamu duluan aja ya aku ke toilet sebentar," ka
Read more

Chapter 13

Di sebuah apartemen Radit dan Arga sedang santai di ruang tamu, mereka di kaget kan dengan berita yang yang muncul di TV Selamat pagi pamirsa hari ini kami akan mengabarkan sebuah berita kecelakaan di jakaJak tepatnya di depan kampus UG. Kecelakaan menyebabkan seorang mahasiswa bernama Serena Narayana hampir kehilangan nyawanya. Setelah berita itu muncul beberapa foto di tempat kejadian dan rincian kecelakaan tersebut hingga tentang keadaan Serena yang di bantu dengan alat rumah sakit. Melihat itu Radit secepat kilat berlari keluar dari apartemen dan Arga juga mengikutinya dari belakang. Radit dan Arga langsung menaiki jet pribadi Radit yang sudah terparkir di atap apartemen. Setelah 1 jam melakukan penerbangan kini jet Radit mendarat di atap rumah sakit tempat di mana Serena di rawat. "Mah, gimana keadaan Rena?" tanya Radit saat sudah sampai di ruang rawat Rena. "Rena koma, Dit, nggak tau kapan sadar," jawab Vivi menangis. "Ma
Read more

Chapter 14

Setelah seminggu di rawat keadaan Rena sudah sehat dan hari ini di perbolehkan untuk pulang. Hubungannya dengan Radit pun sudah membaik, meskipun tidak ada pernyataan cinta di antara mereka. " Nanti jangan terlalu beraktivitas dulu" kata dokter memperingatkan Rena "Iya doker" kata Rena tersenyum " Kalo begitu kami permisi dulu" kata dokter itu lalu keluar ruangan " Ayo kita pulang" ajak Radit menggandeng tangan Rena " Iya kak" kata Rena malu Mereka pun keluar rumah sakit dan pulang ke rumah. Sesampai di rumah Rena kaget dengan apa yang ia lihat di depannya ada sepuluh orang berdiri menyambut kedatangan mereka " Kak mereka siapa" tanya Rena kepada Radit " Mereka pekerja di sini, jadi kamu nggak usah Bekerja lagi" kata Radit " Tapi aku masih bisa mengerjakannya sendiri kak" kata Rena nggak enak " Sudah kamu kan baru keluar rumah sakit, jadi jangan terlalu banyak beraktivitas" kata Radit " Terimakas
Read more

Chapter 15

Hari ini Rena sedang jalan-jalan dengan mertuanya Vivi." Rena ayo kita ke panti asuhan, udah lama nih nggak ke sana lagi" kata Vivi yang masih berada di rumah Radit untuk beberapa hari sebelum Rena benar-benar sembuh karena dia sudah menganggap Rena sebagai putrinya sendiri" Iya mah, Rena sampe lupa lagi, Rena siap-siap dulu mah tunggu sebentar" kata Rena lalu berlari ke arah kamar" Jangan lari Rena lagian mama nggak buru-buru" kata Vivi yang kwartir melihat Rena berlari di tangga" Iya ma Rena hati-hati kok" kata RenaSetelah lima menit bersiap-siap akhirnya Rena turun dari tangga dan berjalan ke arah Vivi" Ayo mah Rena sudah nggak sabar pengen cari tau orang tua kandung Rena " kata Rena bersemangat dengan senyuman yang tidak lepas dari bibir tipisnya." Iya sayang nanti mama juga akan bantu cari informasi di panti yah, kan pemilik panti juga teman mama " kata Vivi yang memperhatikan raut senang dari wajah menantunya" Ter
Read more

Chapter 16

" kamu, dasar anak sialan lepaskan saya" teriak Helen" Saya tidak akan melepaskan ular berbisa seperti anda nyonya" kata Radit sinis" Anak dan ibu sama saja sama-sama sialan pantasan saja mas Bramana membuang kalian" kata Helen dengan suara tinggiPlakkkk" Nyonya jangan pikir karena kamu perempuan aku takut sama kamu, ingatlah aku akan membunuhmu sekerang " kata Radit dingin" Hahaha, membunuhku, haha jangan mimpi kamu anak sialan sebelum kamu membunuhku kamu duluan yang akan di bunuh anak saya" kata Helen tertawa seperti orang gila" Anakmu tidak akan menemukan kamu nyonya bramana " kata Radit tajam" Hah asal kamu tau ya, anakku itu seorang mafia, mudah baginya untuk menemukanku dan akan membunuhmu" kata Helen tersenyum" Lantas ini sudah beberapa bulan nyonya tapi anak yang kau sebut belum menemukan keberadaanmu " kata Radit sinis" Dasar anak sialan lepaskan saya" teriak Helen emosi" Siksa dia sampai dia d
Read more

Chapter 17

Enam bulan sudah usia pernikahan Rena dan Radit. Pernikahan mereka baik-baik saja, rasa cinta sudah mulai tumbuh di hati Radit untuk Rena namun dia belum mengungkapkannya. Arga dan Stella sudah pacaran meskipun setiap hari seperti tom dan Jerry. Alexa dan Bianca sudah mulai merencanakan niat jahat mereka tinggal tunggu waktu yang tepat. Yah selama ini Bianca tidak menemui Radit lagi supaya rencananya bisa berjalan dengan lancar tanpa Radit curigai." Em Rena bagaimana kalo sebentar kita ke restoran sama kak Panji" kata Alexa mulai aksinya" Em gimana yah tapi, ya sudah deh tapi sebentar siang yah jangan malam" kata Rena yang tak tega melihat wajah memohon Alexa " Oke nanti aku hubungi ya, aku sudah booking restoran dekat hotel bintang supaya kita bisa lebih dekat lagi" kata Alexa alasan" Oke deh " kata Rena tanpa mencurigai Alexa  Siang harinya mereka sudah sampai di restoran. Semua makan sudah ditata rapi di meja makan, m
Read more

Chapter 18

Pagi harinya mobil yang di tumpangi Rena sudah sampai di sebuah rumah sederhana namun indah dan bersih. Di sekelilingnya terdapat tanaman yang asri dan udaranya sejuk. Sopir yang di ketahui namanya Rama membawa Rena untuk masuk ke dalam rumah. Untung saja tidak ada tetangga yang lihat karena ini masih terlalu pagi Tok tok tokPak Rama mengetuk pintu rumahnya, terdengar suara langkah kaki dari dalamCklekkkkkTerlihat wanita paruh baya berdiri dengan mata melotot ke arah pak Rama" Irene, Irene cepatan sini ya ampun bapak ibu nggak nyangka bapak Setega itu sama ibu, huhu, huhu Irena lihatlah bapakmu nak" teriak Bu Romlah sambil menangis yang membuat Rena dan pak Rama bingung" Ada apa sih Bu pagi-pagi udah teriak seperti orang kemalingan aja" kata perempuan remaja yang seumuran dengan Rena" Lihatlah Irene bapakmu bawa madu, huhu hancur hati ini Irene, bapak tega hianatin ibumu " kata Romlah " Ya ampun ibu, bapak ngg
Read more

Chapter 19

Sebulan sudah Rena pergi dari rumah Radit, keadaan Radit sangat kacau bahkan selama sebulan juga mama Vivi tidak berbicara padanya setelah mengetahui kelakuan Radit. Radit juga bertambah dingin dan kejam, sedangkan Alexa dan Bianca sudah di tangkap oleh anak buah radit, keadaan mereka sangat buruk karena selalu di siksa sama anak buah Radit." Rena ayo kita berangkat" ajak Irene " Iya sebentar saya kunci pintu dulu" kata RenaYah selama dua Minggu ini Rena sudah bekerja sebagai OB di kantor bagaskara" Rena katanya hari ini bos sudah masuk kantor" kata Irene " Lah emangnya selama ini kemana kok baru masuk" tanya Rena " Yah selama ini bos urus perusahaan di New York dan hari ini dia datang lagi hanya untuk memeriksa" jelas Irene " Berarti yang urus perusahaan itu bukan bos dong" kata Rena" Iya itu bukan bos kita dia itu sekertaris namanya pak Galang" kaya Irene " Oh, Irene aku kok seperti ma
Read more

Chapter 20

Di rumah sakit Rangga sedang berbincang dengan dokter yang memeriksa keadaan Rena." Bagaimana keadaannya dok" tanya Rangga " Pasien dan janinnya baik-baik pak, tolong jangan biarkan pasien bekerja yang berlebihan dan juga tolong beri dia makanan bergizi" kata dokter itu" Apa dok Rena hamil" tanya Irene " Iya nona usia kandungan sudah satu bulan" kata dokter" Terimakasih dokter" kata Irene tersenyum" Sama-sama nona kalo begitu saya permisi" kata dokter ituMereka pun masuk ke dalam kamar rawat Rena." Rena ada kabar gembira Rena " kata Irene yang tersenyum" Kabar apa sih Irene " tanya Rena yang masih bersandar di tempat tidur " Kamu hamil, usia kandungan kamu satu bulan Rena " kata Irene tersenyumRaut wajah Rena pun berubah menjadi sendu. Bukan ia tak bahagia tapi dia takut suaminya tidak percaya. Dia masih ingat kata-kata Radit di malam itu, sakit hati Rena masih membekas sampe sekar
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status