POV Wiji Raisah pasti sedang ketakutan di sana dengan ancamanku yang akan mengambil Arman. Apalagi pesan masuk terakhirku, pasti dia mulai gemetar. Sialan sekali dia menjadikan aku buronan. Kenapa kesialanku terus menghampiri setelah menelantarkannya? Ah, mungkin aku sedang sial saja. Untung saja tabungan Rianti masih banyak, sebenarnya aku emosi saat tahu dia berselingkuh dengan pria lain. Namun, saat melihat tabungannya bernominal banyak, hmm ... aku sedikit melunak. Lumayan, untuk kembali mananam modal di rumah judi. "Mas, sampai kapan kita bersembunyi?" tanya Rianti. "Kamu bodoh, ya, gara-gara saudara kamu, aku jadi buronan.""Loh, kok saudara aku? Makanya, Mas jangan macam-macam, jadi begini, kan!"Sialan Rianti, kutarik rambutnya yang panjang. "Heh, aku seperti ini karena kamu juga. Tuntutan yang kamu berikan membuat aku mengambil jalan pintas. Enak saja kamu menyalah
Read more