"Terima kasih ya, Mas. Sudah membelikan pesananku," ucapku. Kucoba bersikap biasa saja, agar dia pun tak curiga. Dan aku pun tak akan mencari tahu tentang caranya mendapatkan kue-kue ini, karena kurasa itu hanyalah hal yang sepele, masih banyak hal penting yang harus kulakukakan dan kuketahui darinya. "Kok nggak dimakan sih, Dek? Sudah jauh-jauh lho aku membelikannya," ucap Mas Ridwan sambil berbaring di sampingku. "Jauh?" ucapku, "bukannya tadi kamu lagi di Malang, Mas? Terus belinya ini juga kan di sana toh. Kok jauh sih?" "Eh, iya juga ya. Hehehehe. Dimakan dong, Dek," pungkasnya sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. Menjawab pertanyaan seperti saja kamu nggak bisa, kok akal akalan mau menikah lagi sih, Mas? Playboy kampungan sih. "Besok saja lah, Mas. Malam-malam kayak gini nggak enak kala
Last Updated : 2021-08-24 Read more