26 Desember 2015.Himeko datang ke konbini dengan perasaan campur aduk, tetapi jika ditilik dengan pasti—ada sekelebat rasa malas yang menghantui. Namun mau bagaimana juga, gadis itu memang memiliki kewajiban untuk datang ke konbini. Mencari pundi-pundi kehidupannya dengan pasti.Pagi itu, sejak dirinya masih di dalam kereta menuju Toshima, Himeko terlihat seperti gadis yang centil karena tak henti-hentinya menatap ke dalam ponsel pintarnya nan tengah terhubung dengan kamera. Lagaknya seakan-akan ingin berswafoto, tetapi sedari tadi pun sang gadis belum menekan tombol pengambil gambar bawaan ponsel pintarnya.Tak lupa sesekali Himeko juga menurunkan lengan jaketnya agar benar menutupi keseluruhan lengannya, terutama lengan kiri."Selamat pagi. Seperti biasanya, kau menjadi yang paling pagi datang, Himeko."Sesampainya di konbini yang masih belum terdapat pelanggan pada pagi itu, Himeko disambut oleh seorang pemuda yang rambutnya diwarnai merah marun. Di bawah matanya terdapat kantung m
Read more