Tiga puluh Karin tengah bekerja dengan komputer hingga malam. Tidak lama ia merasa penat, ia kemudian melihat foto sosok Vian di layar. 'Maaf, Vian, aku memang pengecut, tapi aku tidak bisa menjalani kehidupan dengan seorang bintang sepertimu. Kau adalah bintang, bersinar terang di langit, indah untuk dilihat hanya dari jauh seperti ini,' ucapnya dalam hati. Ia menghela napas panjang. 'Kau akan segera melupakan aku, Vian dan kita akan menjalani jalan kehidupan masing-masing.'*** "Dia sangat terluka dan patah hati," cetus Matthew saat menemui Karin dan menceritakan tentang Vian. "Tidak mungkin, jangan berbohong. Kami hanya berteman sebelumnya, mana mungkin sampai patah hati?" "Kau tidak percaya? Kau harus melihat sendiri raut wajahnya. Karin, dia benar-benar menyukaimu." "Aku tidak." "Bagus," ucap Matthew sambil meraih tangan Karin."Itu artin
Baca selengkapnya