Home / CEO / SURAT WASIAT NENEK / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of SURAT WASIAT NENEK: Chapter 111 - Chapter 120

159 Chapters

Bab 111

Tidak berapa lama, setelah Sinta menelepon. Syamsul, Winda dan Heni sudah tiba di lokasi Minimarket yang sudah terbakar, setelah memarkirkan motornya, ketiganya segera berjalan dengan langkah yang cepat menuju Adelia dan kedua temannya."Bagaimana ceritanya bisa sampai begini?" tanya Syamsul yang baru saja tiba di depan mereka dan langsung menanyakan kejadiannya."Kita juga tidak tahu, karena kita sedang di luar," jawab Sinta."Kalian yang sabar ya, lebih baik sekarang kita ke kosan Winda, kalian tidur saja disana, besok baru kita kesini lagi, apakah bangunannya sudah kalian asuransikan? nanti aku bantu untuk mengurusnya.""Belum." Hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Adelia, seakan pikirannya sudah tidak menentu."Ya sudah, kita lebih baik langsung ke kosan saja," ucap Syamsul sekali lagi mengajak ketiganya untuk beristirahat di tempat Winda, setidaknya menenangkan pikiran mereka yang terlihat sudah tidak bisa fokus.Saat sedang berbinc
last updateLast Updated : 2022-03-05
Read more

Bab 112

Syamsul sudah terkulai lemas di tanah, pukulan demi pukulan menghantam badannya, ia berusaha untuk bangkit, melihat teman - temannya sudah tertangkap, namun tubuhnya sudah sangat lemas menahan rasa sakit yang menjalar ke sekujur tubuhnya, membuatnya hanya bisa mengepalkan tangannya dengan kesal. Satu mobil berhenti di belakang mobil Adelia, turun seorang pemuda, menghampiri sekawanan penjahat yang tengah sibuk membawa paksa para wanita untuk masuk ke dalam mobil. Salah seorang dari para penjahat melihat siapa yang datang langsung memberi hormat."Bos!"Serentak penjahat yang lain memberi hormat, membungkukan badannya, dengan masih mencengkram tangan para wanita."To-tony," ucap Adelia terbata - bata, dengan tatapan tajam dan amarah yang seakan tertahan."Hallo Sayang, sudah lama sekali tidak bertemu, aku sangat merindukanmu.""Jangan gila kamu Ton, lepaskan aku!""Tenang Sayang, kamu pasti akan aku lepaskan, temani aku dulu di hotel, hahahah
last updateLast Updated : 2022-03-23
Read more

Bab 113

"Kita temui Bagas, karena Bagas susah sekali di hubungi, kasihan teman kita, nanti ngelamun terus kayak sapi ompong," ucap Sinta menjelaskan kepada Cindy."Oke, kalau begitu kita belanja baju dulu, masa nggak ganti - ganti baju, kemarin lagi di Rumah Sakit cuma beli beberapa stel, nggak akan cukup.""Nanti siangan aja, sekarang kita istirahat dulu, aku sama Adelia juga belum mandi," jawab Sinta yang langsung meraih handuk miliknya dan langsung melangkah ke kamar mandi.Cindy duduk di sebelah Adelia, menepuk bahu Adelia beberapa kali, menatap dengan senyum ramah seorang sahabat."Kamu jangan ngelamun aja, ya? kan besok kita ketemu Bagas, berdoa saja Bagas disana Baik - baik saja," ucap Cindy."Iya Cin, aku cuma bingung, mengapa Bagas akhir - akhir ini susah di hubungi, sebelumnya Bagas tidak seperti ini, sesibuk apapun, dia akan tetap mengabariku, ini sudah beberapa hari tapi Bagas sama sekali tidak memberiku kabar dan tidak membalas pesan chattingk
last updateLast Updated : 2022-03-24
Read more

Bab 114

Setibanya di depan rumah Theo, seorang petugas keamanan menghampiri mereka seraya memberi hormat dengan sopan."Permisi Pak, apakah Pak Theo ada di rumah?" ucap Adelia seraya tersenyum ramah."Ada Non, Apakah sudah membuat janji dengan Bos Theo? kalau boleh tau dengan siapa?" tanya petugas keamanan tersebut dengan ramah."Kami belum membuat janji dengan Pak Theo, tolong sampaikan kepada beliau kalau saya Adelia pacarnya Bagas Ivander ingin bertemu," ucap Adelia."Tunggu sebentar, saya hubungi dulu Bos," ucap petugas keamanan tersebut, sembari melangkah menuju pos penjagaan dan langsung menelepon Theo.Tidak berapa lama, petugas keamanan tersebut melangkah menghampiri Adelia yang masih berada di dalam mobil."Bos Theo menunggu Nona di dalam, saya bukakan dulu gerbangnya.""Terima kasih Pak."Setelah gerbang rumah dibuka, Adelia segera menghidupkan mobilnya dan melaju masuk ke dalam pekarangan rumah yang sangat megah. Ketiganya t
last updateLast Updated : 2022-03-28
Read more

Bab 115

Theo menghela napas sejenak, sebelum akhirnya ia mengatakan kebenarannya, soal Bagas yang kini bersikap aneh bagi mereka."Gue akan katakan semuanya, tapi lu janji sama gue, lu nggak akan buat masalah, karena kalau sampai itu terjadi, gue nggak akan tinggal diam," ucap Theo mencoba menegaskan."Iya," jawab Sinta singkat, menatap Theo tanpa berkedip, seakan ingin segera Theo mengatakan semuanya tanpa jeda lama atau berpikir - pikir lagi.Theo menjelaskan semuanya kepada Sinta dengan sangat hati - hati, karena bagaimanapun ini menyangkut hidup dan mati orang yang ia cintai, Theo hanya tidak ingin kedatangan Adelia akan memperburuk kondisi kesehatan Moza."Kamu bilang Moza sakit, dia cewek kamu! mengapa harus Bagas yang repot, dan mengapa tidak berterus terang saja kepada Adelia, toh Adelia juga akan mengerti, tidak dengan cara seperti ini seakan - akan..." Sinta langsung memotong pembicaraan Theo, kemudian menghentikan kalimatnya, sejenak terdiam seakan kalimat yang akan ia ucapkan penu
last updateLast Updated : 2022-05-28
Read more

Bab 116

Di hotel, Adelia segera membenahi semua barang - barangnya, memasukannya ke dalam koper. Adelia duduk di sisi ranjang dengan tatapan kosong dan seketika air matanya tak bisa ia hindari terus menetes membasahi kedua pipinya, isaknya terdengar begitu pilu seakan menyayat hati yang kini terluka sangat dalam. sementara Sinta dan Cindy hanya melihat tanpa berkata sepatah katapun, seakan setiap kata menjadi rancu di mulut mereka, melihat sahabatnya tiada henti meneteskan air mata, Cindy dan Sinta mencoba mendekati Adelia, lalu memeluknya dengan erat."Sudah Del, jangan nangis terus, nggak pantas kamu bersedih terlalu banget, hanya karena orang seperti Bagas," ucap Cindy sambil mengusap - usap rambut Adelia penuh kehangatan seorang sahabat."Iya Del, udah dong, jangan begini ya...kita tau bagaimana perjalanan kamu dan Bagas, namun kalau akhirnya dia memilih malah menyakitimu, bukankah lebih baik kamu bersikap rasional, ayo dong, mana Adelia yang kita kenal, yang selalu tegar dan ceria, hanya
last updateLast Updated : 2022-05-28
Read more

Bab 117

1 tahun kemudian."Del, ayo cepetan! si Cindy udah telepon terus nih," teriak Sinta yang menunggu Adelia di dalam mobil.Adelia berlari keluar rumah dengan napas ngos - ngosan, langsung masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah Sinta."Ada yang ketinggalan lagi nggak," tanya Sinta."Kayaknya nggak, Sorry ya, jadi pada nungguin, si Cindy pasti cemberut? ngomong apa aja dia?""Dia cuma bilang udah mau akaran, nungguin dari jam delapan pagi, nanti make-up keburu lunturlah, nanti inilah itulah.""Aku telepon Cindy dulu, kasihan anak orang nungguin.""Lagian kamu segala bilang ke Cindy jam delapan pagi sudah siap, eh taunya jam sembilan aja baru mandi kamu, Del.""Salahin Alarm jam, kenapa nggak bunyi, jadi aja bablas ketiduran."Sinta hanya senyum dan langsung melajukan mobil ke rumah Cindy, sementara Adelia menelepon Cindy, mencoba meminta maaf karena kelalaiannya yang bangun kesiangan. Mereka sudah tiba di depan rumah Cindy, Sinta langsung menekan klakson mobil. Tidak berapa lama Cindy
last updateLast Updated : 2022-05-30
Read more

Bab 118

"Cin, ayo kita pulang." Adelia menarik tangan Cindy.Cindy yang memang dari tadi sibuk memilih makanan ringan yang akan ia beli, merasa kaget, karena Adelia langsung menarik tangannya untuk pulang, ia merasa heran dengan sikap Adelia yang tiba - tiba, tanpa sempat bertanya, hanya melongo menatap Adelia sambil berjalan tergesa - gesa, tatapan Cindy beralih ke arah depan dan kini ia mengerti mengapa Adelia berbuat demikian. Saat akan melewati laki - laki tersebut Adelia dan Cindy begitu saja berjalan tanpa sepatah kata, pandangan mata terus tertuju ke depan."Adelia..." Terdengar lirih laki - laki tersebut memanggil nama Adelia tepat saat Adelia melewatinya.Namun Adelia terus melangkah tanpa menghiraukan seruan laki - laki tersebut."Ayah kenal Tante cantik itu." tanya Putri yang mendengar Ayahnya menyebut nama Adelia."Kenal, tapi...mungkin dia sudah lupa sama Ayah, kita pulang sayang, Nenek sudah menunggu kita."Keduanya segera keluar dari Minimarket, di dalam perjalanan menuju hotel
last updateLast Updated : 2022-06-01
Read more

Bab 119

Setibanya di parkiran, Ketiganya langsung masuk ke dalam mobil."Del, kayaknya cuaca sedang tidak bersahabat, langit tampak gelap," ucap Sinta yang duduk di kursi kemudi."Ya sudah kita nggak usah jauh - jauh ke candi Borobudur, kita ke candi Prambanan saja, nanti malamnya kita nongkrong di Malioboro, aku ingin menikmati suasana malam di tempat ramai penuh dengan makanan khas Jogyakarta."Sinta menganggukkan kepala dan langsung melajukan mobilnya ke arah jalan candi Prambanan. Tidak terlalu lama mereka bertiga telah tiba dan langsung masuk ke dalam area candi Prambanan, menikmati suasana alam di sekitar candi dan mencari spot terbaik untuk berfoto - foto. Sudah hampir dua jam mereka menikmati suasana liburan di sekitar candi Prambanan sesekali bercanda dan tertawa riang seakan tidak ada beban, terlebih lagi Sinta yang selalu cari kesempatan untuk mendekati para wisatawan asing untuk berkenalan, mengajaknya berfoto dan berbincang - bincang."Aktif sekali kamu, deketin para bule, jangan
last updateLast Updated : 2022-06-09
Read more

Bab 120

"permisi, maaf mengganggu, boleh kita gabung." Anita langsung to the point tanpa basa - basi dan menarik kursi di sebelah Adelia, diikuti Putri yang ikut duduk di sebelah Sinta.Adelia hanya tersenyum, begitu juga Cindy dan Sinta, tidak bisa menolak kehadiran Anita dan Putri yang sudah duduk bersama mereka. Seketika keheningan tercipta, kecanggungan terjadi di antara mereka. Anita yang mengerti dengan situasi yang sekarang terjadi, langsung membuka suara."Maaf ya, kalau kedatangan kita berdua membuat kalian tidak nyaman, Ibu hanya ingin berkenalan dengan kalian terutama Adelia." Anita menatap Adelia seraya tersenyum sangat ramah."Iya Bu, maaf bila saya kurang sopan kalau bertanya langsung, apakah Ibu mengenal saya atau teman - teman saya, dan maaf bila sikap kita terutama saya terasa canggung, karena kita tidak mengenal Ibu." Adelia mencoba bersikap natural walau hatinya merasa sedikit kurang nyaman, karena kehadiran mereka, Adelia sangat tahu mereka ada sangkut pautnya dengan Bagas
last updateLast Updated : 2022-06-11
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
16
DMCA.com Protection Status