Home / Romansa / HOT NIGHT / Chapter 261 - Chapter 270

All Chapters of HOT NIGHT: Chapter 261 - Chapter 270

329 Chapters

BAB 15 DOM

"Masuklah ke dalam rumah dan beri tahu bunda untuk bersiap kita akan berangkat sore ini." Dom mencium putrinya sebentar sebelum membiarkan gadis itu berlari masuk ke dalam rumah.Dom masih berdiri di halaman seketika barisan tiga mobil berkaca hitam pekat dan berbodi kokoh baru saja berhenti di halaman rumah besar keluarga Dexter. Brandon Lington keluar dari salah satu mobil tersebut dengan beberapa pengawal berbadan tinggi besar. Begitu Dom memberitahu ingin bertemu, Brandon juga segera pergi menemuinya."Kau punya keluarga?" tanya Brandon agak heran ketika tadi melihat Dominic Rodriguez bersama putrinya."Ya, aku seorang ayah."Dominic Rodriguez memiliki putri berumur sembilan tahun dan dua bayi laki-laki kembar yang baru berumur beberapa bulan."Karena mereka kau ingin berhenti dari semua ini?"Tanpa harus dijawab pun, Brandon sudah tahu jawabannya. Meski terlihat kasar dan tanpa hati ternyata seorang Dominic Rodriguez adalah pria yang mencintai keluarganya.Dom mengajak Brandon Mas
last updateLast Updated : 2022-08-13
Read more

BAB 16 FLU

"Apa yang kau lihat?" tanya George pelan-pelan sambil menghapus dahi Anelies yang masih berkeringat dingin setelah kembali tersentak bangun dari tidurnya."Aku melihat banyak orang di meja makan." Anelise menatap pria di depannya dengan netra kelambunya yang memucat. "Aku tidak mengenal mereka semua, kau juga tidak ada."Anelies langsung memeluk George karena ketakutan. "Aku tidak mau bersama mereka aku ingin bersamamu.""Jangan takut, karena tidak mungkin aku meninggalkanmu." George memeluk gadis kecilnya dengan lebih erat."Aku tidak mau pergi-pergi lagi." Anelies menengadahkan wajah lembabnya yang baru menangis."Kita akan ke Tokyo, bukankah kau suka di sana?"Sebenarnya George juga sangat memanjakan Anelies dan akan memberikan apapun yang dia minta. George sudah mengurusnya sejak balita, menjaganya ketika demam dan menyuapinya makan saat rewel. Kali ini mereka sedang berada di Alaska, tempat yang paling sering mereka kunjungi karena Anelies tidak boleh bergaul dengan banyak orang.
last updateLast Updated : 2022-08-14
Read more

BAB 17 MAKAN SIANG

"Hustt!" Lily memberi isyarat agar tidak ada yang bersuara. "Papamu menelpon!" Lily menunjuk Jeny."Ya," jawab Lily pada Tobias."Apa Jeny sudah minum obatnya?""Kami masih makan siang, Jeny minta kue dan ini masih di restoran.""Jangan lupa nanti segera berikan obat yang biasanya.""Ya.""Berikan ponselnya pada Jeny aku mau bicara."Lily menyodorkan ponselnya pada Jeny kemudian ikut duduk. Jeny cuma terdengar menjawab 'ya' ketika Tobias yang bicara. Jeny memang paling tidak berani menyangkal jika papanya yang sudah bicara."Dengar! aku akan memberitahu papamu jika kau nakal lagi seperti ini!" ancam Lily setelah Jeny menutup panggilan teleponnya."Aku mau makan dulu."Kebetulan pelayan sudah tiba membawakan makanan mereka."Ingat kau flu jangan minum milk shake dingin!" Lily juga mulai ribut begitu melihat makanan yang dipesan Jeny."Untung kau tidak jadi ibuku." Jeny mengerutkan bibir karena Lily menaikkan lagi milkshake stroberinya ke nampan pelayan."Buat lagi tanpa menambahkan bal
last updateLast Updated : 2022-08-15
Read more

BAB 18 PANIK

"Diamlah, jangan bergerak!" bisik suara berat pria yang tiba-tiba sudah berada tepat di belakang daun telinga Lily.Lily baru mulai memotong seiris lemon ketika lengan tebal bertabur bulu maskulin itu melingkari pinggangnya. Lengan liat pria yang kokoh seperti kekang tapi juga pas membingkai lekuk pinggang Lily. Napas Lily seketika ikut tersendat, jantungnya berdenyut dan rongga dadanya bergelepar panas menjalar. Yang membuat Lily paling terkejut adalah rasanya yang sudah sangat familiar dengan tubuhnya. Setelah sekian tahun berlalu dengan penuh tekat dan keberanian, Brandon Lington seolah tetap bisa menghancurkannya dalam sekejap. Brandon menarik pelan-pelan pisau di tangan Lily untuk dia amankan ke dalam laci yang kemudian dia dorong menggunakan lutut."Aku tidak mau jarimu terpotong." Brandon kembali berbisik. Suaranya serak, berat layaknya pria dewasa tapi napas hangatnya, menyisir lembut ke tepi daun telinga Lily yang terbangun merinding."Aku tidak mau kau pingsan lagi karena me
last updateLast Updated : 2022-08-16
Read more

BAB 19 MARAH

Tobias masih memperhatikan tubuh tinggi besar kecoklatan dari Brandon Lington yang berdiri di ambang pintu dengan bertelanjang dada."Apa yang kau lakukan di sini!""Itu bukan urusanmu!" Brandon Lington memang manusia paling masa bodoh dengan apa yang dipikirkan orang lain.Tobias Langsung menerobos masuk karena tidak mau ribut meski sesekali dia ingin lebih dulu menghantamkan kepalan tinju ke rahang pemuda itu."Jeny!" panggil Tobias mencari putrinya."Papa!" kaget Jeny di ikuti Lily yang segera bangkit berdiri.Lily baru hendak melangkah keluar dan Tobias sudah berdiri di ambang pintu kamarnya. Lily syok dan belum bisa membaca kemarahan pria itu."Ayo kita pulang!" tegas Tobias langsung menghampiri putrinya."Aku masih makan kue." Jeny mengerucutkan bibir."Kau bisa makan di rumah!""Biar Jeny habiskan dulu," saran Lily tapi Tobias terlihat sedang tidak ingin mendengarkan pendapatnya."Aku kecewa padamu!" cuma itu yang diucapkan Tobias ketika menoleh Lily yang berdiri di sampingnya.
last updateLast Updated : 2022-08-17
Read more

BAB 20 LILY HILANG

"Papa, Lily tidak ada! di kamarnya juga tidak ada!""Bagaiman kau bisa masuk ke kamarnya jika Lily tidak ada?" tanya Tobias pada Jeny yang baru memberitahunya dari telepon."Pintunya terbuka, aku langsung masuk."Tadi Tobias menyuruh Jeny untuk pergi mengambil tas sekolahnya yang tertinggal."Tempat tidurnya berantakan."Tobias langsung cemas dan segera menelpon ke nomor Lily yang ternyata juga tidak aktif.*****"Lily hilang!" kaget Geby.Tobias datang ke Yorkshire untuk langsung memberitahu Geby serta Jeremy setelah dua hari dia menunggu dan Lily tetap belum pulang."Bagaiamana Lily bisa hilang di apartemennya?" Geby masih syok belum bisa berpikir masuk akal."Aku melihat Brandon Lington berada di apartemen Lily.""Apa maksudmu!" kaget Jeremy yang langsung menegakkan punggung dari sandaran kursi."Aku juga tidak pernah tahu jika mereka masih berhubungan." Tobias coba menjelaskan mengenai kejadian kemarin sebelum tiba-tiba Lily menghilang dari apartemennya dengan pintu dibiarkan terbu
last updateLast Updated : 2022-08-18
Read more

BAB 21 DIBAWA KABUR

Kelopak mata Lily masih terasa berat untuk bergerak meski otaknya perlahan-lahan sudah mulai sadar. Berulang kali kesadarannya mulai tumbuh itu juga meredup kembali oleh rasa kantuk yang luar biasa tidak bisa ditahan. Sesuatu yang lembut dan nyaman seolah sedang memeluknya hingga cuma ingin kembali terlelap lelah. Terakhir yang Lily ingat dirinya sedang disetubuhi oleh Brandon Lington di atas ranjang, di apartemennya. Lelaki itu terus menerkamnya, mengisinya berulang kali sampai Lily tidak perduli telah diapakan saja. Lily sudah terlalu lelah, nyaris pingsan, hingga mungkin akhirnya tertidur tidak ingat apa-apa. Kali ini Lily kembali terbangun oleh rasa gelisah dan haus yang mencekik tenggorokan. Sesuatu yang lembut serta hangat menyapu-nyapu dahinya. Lily membuka kelopak matanya pelan-pelan, masih redup dan berat. "Kau sudah bangun." Lily mengenali suara berat pria tapi belum bisa melihat apa-apa kecuali cahaya buram dan silau. Lily mengernyitkan mata agar pupilnya beradaptasi d
last updateLast Updated : 2022-08-19
Read more

BAB 22 DISEKAP

"Kau benar-benar tidak akan memberiku pakaian?" tanya Lily setelah dirinya dan Brandon sudah kembali ke kamar. Brandon cuma menggeleng pelan. "Tidak!" "Aku tidak bisa terus basah seperti ini!" Lily melihat ujung pakaiannya yang masih terus menetes-netes di lantai. "Sudah kukatakan, lepas saja jika kau tidak suka pakaian basah!" Lily menggegat giginya sendiri untuk menahan diri karena tahu Brandon sengaja ingin membalasnya. "Apa kau butuh bantuan?" Brandon pura-pura bertanya tapi nadanya jelas sedang mengejek. "Kau pengecut!" keras Lily. "Pengecut yang cuma berani menindas wanita!" "Kau sendiri yang melompat ke air bukan aku yang mendorongmu." Lily sudah kehabisan kesabaran dia langsung maju untuk memukuli Brandon. Kedua tangan Lily mengepal, memukuli dada tebal Brandon Lington yang tetap seperti tidak merasakan apa-apa kecuali tangan Lily sendiri yang nyeri. "Sekarang kau harus mengikuti aturanku! Tidak bisa semaumu sendiri, karena di sini tidak ada keluarga Loghan yang selalu
last updateLast Updated : 2022-08-20
Read more

BAB 23 HARUS DIPAKSA

Brandon Lington memang sama sekali tidak buruk. Sangat pantas jika dia bisa begitu percaya diri ketika harus telanjang di depan wanita. Selain makin kecoklatan, gestur tiap otot maskulinnya juga terbentuk semakin tegas. Lily merinding karena bukan cuma dari sekujur lengan, bahu dan otot dada pria itu saja yang kali ini sedang meregang. "Pilih saja kau mau menggigit di mana!" Brandon Lington memang sinting, sama sekali tidak malu menyuguhkan kepala organ jantannya. "Untuk apa kau menutup mata!" Lily dan Brandon sebenarnya sudah sering telanjang bersama tapi rasanya tetap berbeda setalah sekian tahun dan masing-masing dari mereka juga sudah tentu berubah. "Aku tidak mau, Brandon." Lily terus membekap wajahnya dengan kedua telapak tangan sambil kerepotan menjaga lilitan selimut di dadanya agar tidak melorot. "Sungguh aku tidak mau!" "Telan aku jika kau tidak mau menelan makanan!" Lily makin mengerjap rapat dan menggeleng kencang. Lily tahu Brandon tetap akan menemukan berbagai car
last updateLast Updated : 2022-08-22
Read more

BAB 24 PEMBALASAN BRANDON

Geby memperhatikann Jacob dan Emily yang sedang bermain bersama Mara. Kedua bocah lima tahun itu sedang mengajak adik bayinya bermain jerapah karet yang bisa mengeluarkan berbunyi berisik ketika dipencet. Jacob dan Emily sama-sama berambut gelap dan seumuran, karena itu semua orang percaya jika mereka memang kembar laki-laki perempuan. Geby masih tidak habis pikir bagaimana Jared dan Mara bisa ikut membohongi mereka hingga selama enam tahun untuk perkara seserius ini.Geby berjalan mendekati mereka kemudian mengulurkan tangan ke pada Jacob yang juga langsung mendekatinya. Anak laki-laki tampan bernetra kehijauan sama persis seperti milik Brandon Lington."Kau sangat tampan." Geby menangkup pipi montoknya yang kemerahan kemudian memeluk anak laki-laki itu erat-erat.Meski Jared dan Mara telah membesarkan Jacob dengan penuh cinta, tapi mustahil bila hati Geby tidak pedih. Jacob memang tidak pernah tahu siapa ayah dan ibu kandungnya. Bahkan Geby tidak tahu apa Brandon Lington akan mengin
last updateLast Updated : 2022-08-23
Read more
PREV
1
...
2526272829
...
33
DMCA.com Protection Status