Beranda / Romansa / HOT NIGHT / BAB 15 DOM

Share

BAB 15 DOM

Penulis: Jemyadam
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
"Masuklah ke dalam rumah dan beri tahu bunda untuk bersiap kita akan berangkat sore ini." Dom mencium putrinya sebentar sebelum membiarkan gadis itu berlari masuk ke dalam rumah.

Dom masih berdiri di halaman seketika barisan tiga mobil berkaca hitam pekat dan berbodi kokoh baru saja berhenti di halaman rumah besar keluarga Dexter. Brandon Lington keluar dari salah satu mobil tersebut dengan beberapa pengawal berbadan tinggi besar. Begitu Dom memberitahu ingin bertemu, Brandon juga segera pergi menemuinya.

"Kau punya keluarga?" tanya Brandon agak heran ketika tadi melihat Dominic Rodriguez bersama putrinya.

"Ya, aku seorang ayah."

Dominic Rodriguez memiliki putri berumur sembilan tahun dan dua bayi laki-laki kembar yang baru berumur beberapa bulan.

"Karena mereka kau ingin berhenti dari semua ini?"

Tanpa harus dijawab pun, Brandon sudah tahu jawabannya. Meski terlihat kasar dan tanpa hati ternyata seorang Dominic Rodriguez adalah pria yang mencintai keluarganya.

Dom mengajak Brandon Mas
Jemyadam

YUK VOTE YA

| 10
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Ita Hati Puspita
kasihan Alif
goodnovel comment avatar
Ike Rahma
bakalan perang nih....
goodnovel comment avatar
Ummu Shalma
hohoho... berantem lah kalian!!!! wkwkwkk... balikan sm brandon aja lily!!!!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • HOT NIGHT   BAB 16 FLU

    "Apa yang kau lihat?" tanya George pelan-pelan sambil menghapus dahi Anelies yang masih berkeringat dingin setelah kembali tersentak bangun dari tidurnya."Aku melihat banyak orang di meja makan." Anelise menatap pria di depannya dengan netra kelambunya yang memucat. "Aku tidak mengenal mereka semua, kau juga tidak ada."Anelies langsung memeluk George karena ketakutan. "Aku tidak mau bersama mereka aku ingin bersamamu.""Jangan takut, karena tidak mungkin aku meninggalkanmu." George memeluk gadis kecilnya dengan lebih erat."Aku tidak mau pergi-pergi lagi." Anelies menengadahkan wajah lembabnya yang baru menangis."Kita akan ke Tokyo, bukankah kau suka di sana?"Sebenarnya George juga sangat memanjakan Anelies dan akan memberikan apapun yang dia minta. George sudah mengurusnya sejak balita, menjaganya ketika demam dan menyuapinya makan saat rewel. Kali ini mereka sedang berada di Alaska, tempat yang paling sering mereka kunjungi karena Anelies tidak boleh bergaul dengan banyak orang.

  • HOT NIGHT   BAB 17 MAKAN SIANG

    "Hustt!" Lily memberi isyarat agar tidak ada yang bersuara. "Papamu menelpon!" Lily menunjuk Jeny."Ya," jawab Lily pada Tobias."Apa Jeny sudah minum obatnya?""Kami masih makan siang, Jeny minta kue dan ini masih di restoran.""Jangan lupa nanti segera berikan obat yang biasanya.""Ya.""Berikan ponselnya pada Jeny aku mau bicara."Lily menyodorkan ponselnya pada Jeny kemudian ikut duduk. Jeny cuma terdengar menjawab 'ya' ketika Tobias yang bicara. Jeny memang paling tidak berani menyangkal jika papanya yang sudah bicara."Dengar! aku akan memberitahu papamu jika kau nakal lagi seperti ini!" ancam Lily setelah Jeny menutup panggilan teleponnya."Aku mau makan dulu."Kebetulan pelayan sudah tiba membawakan makanan mereka."Ingat kau flu jangan minum milk shake dingin!" Lily juga mulai ribut begitu melihat makanan yang dipesan Jeny."Untung kau tidak jadi ibuku." Jeny mengerutkan bibir karena Lily menaikkan lagi milkshake stroberinya ke nampan pelayan."Buat lagi tanpa menambahkan bal

  • HOT NIGHT   BAB 18 PANIK

    "Diamlah, jangan bergerak!" bisik suara berat pria yang tiba-tiba sudah berada tepat di belakang daun telinga Lily.Lily baru mulai memotong seiris lemon ketika lengan tebal bertabur bulu maskulin itu melingkari pinggangnya. Lengan liat pria yang kokoh seperti kekang tapi juga pas membingkai lekuk pinggang Lily. Napas Lily seketika ikut tersendat, jantungnya berdenyut dan rongga dadanya bergelepar panas menjalar. Yang membuat Lily paling terkejut adalah rasanya yang sudah sangat familiar dengan tubuhnya. Setelah sekian tahun berlalu dengan penuh tekat dan keberanian, Brandon Lington seolah tetap bisa menghancurkannya dalam sekejap. Brandon menarik pelan-pelan pisau di tangan Lily untuk dia amankan ke dalam laci yang kemudian dia dorong menggunakan lutut."Aku tidak mau jarimu terpotong." Brandon kembali berbisik. Suaranya serak, berat layaknya pria dewasa tapi napas hangatnya, menyisir lembut ke tepi daun telinga Lily yang terbangun merinding."Aku tidak mau kau pingsan lagi karena me

  • HOT NIGHT   BAB 19 MARAH

    Tobias masih memperhatikan tubuh tinggi besar kecoklatan dari Brandon Lington yang berdiri di ambang pintu dengan bertelanjang dada."Apa yang kau lakukan di sini!""Itu bukan urusanmu!" Brandon Lington memang manusia paling masa bodoh dengan apa yang dipikirkan orang lain.Tobias Langsung menerobos masuk karena tidak mau ribut meski sesekali dia ingin lebih dulu menghantamkan kepalan tinju ke rahang pemuda itu."Jeny!" panggil Tobias mencari putrinya."Papa!" kaget Jeny di ikuti Lily yang segera bangkit berdiri.Lily baru hendak melangkah keluar dan Tobias sudah berdiri di ambang pintu kamarnya. Lily syok dan belum bisa membaca kemarahan pria itu."Ayo kita pulang!" tegas Tobias langsung menghampiri putrinya."Aku masih makan kue." Jeny mengerucutkan bibir."Kau bisa makan di rumah!""Biar Jeny habiskan dulu," saran Lily tapi Tobias terlihat sedang tidak ingin mendengarkan pendapatnya."Aku kecewa padamu!" cuma itu yang diucapkan Tobias ketika menoleh Lily yang berdiri di sampingnya.

  • HOT NIGHT   BAB 20 LILY HILANG

    "Papa, Lily tidak ada! di kamarnya juga tidak ada!""Bagaiman kau bisa masuk ke kamarnya jika Lily tidak ada?" tanya Tobias pada Jeny yang baru memberitahunya dari telepon."Pintunya terbuka, aku langsung masuk."Tadi Tobias menyuruh Jeny untuk pergi mengambil tas sekolahnya yang tertinggal."Tempat tidurnya berantakan."Tobias langsung cemas dan segera menelpon ke nomor Lily yang ternyata juga tidak aktif.*****"Lily hilang!" kaget Geby.Tobias datang ke Yorkshire untuk langsung memberitahu Geby serta Jeremy setelah dua hari dia menunggu dan Lily tetap belum pulang."Bagaiamana Lily bisa hilang di apartemennya?" Geby masih syok belum bisa berpikir masuk akal."Aku melihat Brandon Lington berada di apartemen Lily.""Apa maksudmu!" kaget Jeremy yang langsung menegakkan punggung dari sandaran kursi."Aku juga tidak pernah tahu jika mereka masih berhubungan." Tobias coba menjelaskan mengenai kejadian kemarin sebelum tiba-tiba Lily menghilang dari apartemennya dengan pintu dibiarkan terbu

  • HOT NIGHT   BAB 21 DIBAWA KABUR

    Kelopak mata Lily masih terasa berat untuk bergerak meski otaknya perlahan-lahan sudah mulai sadar. Berulang kali kesadarannya mulai tumbuh itu juga meredup kembali oleh rasa kantuk yang luar biasa tidak bisa ditahan. Sesuatu yang lembut dan nyaman seolah sedang memeluknya hingga cuma ingin kembali terlelap lelah. Terakhir yang Lily ingat dirinya sedang disetubuhi oleh Brandon Lington di atas ranjang, di apartemennya. Lelaki itu terus menerkamnya, mengisinya berulang kali sampai Lily tidak perduli telah diapakan saja. Lily sudah terlalu lelah, nyaris pingsan, hingga mungkin akhirnya tertidur tidak ingat apa-apa. Kali ini Lily kembali terbangun oleh rasa gelisah dan haus yang mencekik tenggorokan. Sesuatu yang lembut serta hangat menyapu-nyapu dahinya. Lily membuka kelopak matanya pelan-pelan, masih redup dan berat. "Kau sudah bangun." Lily mengenali suara berat pria tapi belum bisa melihat apa-apa kecuali cahaya buram dan silau. Lily mengernyitkan mata agar pupilnya beradaptasi d

  • HOT NIGHT   BAB 22 DISEKAP

    "Kau benar-benar tidak akan memberiku pakaian?" tanya Lily setelah dirinya dan Brandon sudah kembali ke kamar. Brandon cuma menggeleng pelan. "Tidak!" "Aku tidak bisa terus basah seperti ini!" Lily melihat ujung pakaiannya yang masih terus menetes-netes di lantai. "Sudah kukatakan, lepas saja jika kau tidak suka pakaian basah!" Lily menggegat giginya sendiri untuk menahan diri karena tahu Brandon sengaja ingin membalasnya. "Apa kau butuh bantuan?" Brandon pura-pura bertanya tapi nadanya jelas sedang mengejek. "Kau pengecut!" keras Lily. "Pengecut yang cuma berani menindas wanita!" "Kau sendiri yang melompat ke air bukan aku yang mendorongmu." Lily sudah kehabisan kesabaran dia langsung maju untuk memukuli Brandon. Kedua tangan Lily mengepal, memukuli dada tebal Brandon Lington yang tetap seperti tidak merasakan apa-apa kecuali tangan Lily sendiri yang nyeri. "Sekarang kau harus mengikuti aturanku! Tidak bisa semaumu sendiri, karena di sini tidak ada keluarga Loghan yang selalu

  • HOT NIGHT   BAB 23 HARUS DIPAKSA

    Brandon Lington memang sama sekali tidak buruk. Sangat pantas jika dia bisa begitu percaya diri ketika harus telanjang di depan wanita. Selain makin kecoklatan, gestur tiap otot maskulinnya juga terbentuk semakin tegas. Lily merinding karena bukan cuma dari sekujur lengan, bahu dan otot dada pria itu saja yang kali ini sedang meregang. "Pilih saja kau mau menggigit di mana!" Brandon Lington memang sinting, sama sekali tidak malu menyuguhkan kepala organ jantannya. "Untuk apa kau menutup mata!" Lily dan Brandon sebenarnya sudah sering telanjang bersama tapi rasanya tetap berbeda setalah sekian tahun dan masing-masing dari mereka juga sudah tentu berubah. "Aku tidak mau, Brandon." Lily terus membekap wajahnya dengan kedua telapak tangan sambil kerepotan menjaga lilitan selimut di dadanya agar tidak melorot. "Sungguh aku tidak mau!" "Telan aku jika kau tidak mau menelan makanan!" Lily makin mengerjap rapat dan menggeleng kencang. Lily tahu Brandon tetap akan menemukan berbagai car

Bab terbaru

  • HOT NIGHT   BAB 15 TERKEJUT

    Anelies semakin menggigil dengan pakaian basah yang menempel di tubuhnya. Suhu ruangan di kamar itu semakin turun. Sepertinya Anelies juga sedang dibawa ke arah utara, entah akan diapakan lagi setelah ini, dia benar-benar tidak tahu nasibnya akan berujung seperti apa. Anelies pikir, jika Omar mengatakan dia akan diadili, seharusnya ia tidak dibawa ke utara tapi ke timur. Rasanya sangat aneh namun Anelies belum sempat memikirkannya, sekarang dia harus segera mengeringkan pakaian jika tidak mau benar-benar membeku. Anelies segera membuka pakain longgar basahnya untuk dia peras. Sama seperti kemarin, Anelies diberi pakaian wanita berpotongan longgar dengan warna serba hitam. Anelies baru akan memeras pakaian basah tersebut ketika tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan Anelies menjerit. "Oh Tuhan!" Kaget laki-laki itu tidak kalah syok melihat Anelies telanjang. "Apa yang kau lakukan!" Anelies segera melempar pakaian basahnya ke lantai dan menyambar seprai untuk menggulung tubuhnya yang s

  • HOT NIGHT   BAB 14 BASAH

    Tuan Husain diberitakan meninggal akibat serangan jantung di rumah istri seniornya. Tidak ada yang tahu jika sebenarnya pemimpin besar itu ditemukan sedang dalam kondisi telanjang dan tertelungkup di kamar istri muda yang baru beberapa saat dia nikahi. Pangeran Serkan sengaja menyembunyikan fakta tersebut untuk melindungi reputasi keluarganya. Serkan adalah putra kedua dari istri senior Tuan Husain. Kakak laki-laki Serkan mengalami koma selama hampir dua puluh tahun dan cuma hidup karena berbagai alat penopang kehidupan yang terpasang di tubuhnya. Tuan Husain juga sudah memiliki dua istri muda, dia punya tiga putra dari istri keduanya dan dua putri dari istri ketiga. Setelah Tuan Husain meninggal otomatis Serkan yang mengantikan posisi ayahnya. Posisi yang sempat ditentang oleh paman-pamannya karena menganggap Serkan masih terlalu muda dan masih lajang di usianya yang ke dua puluh delapan tahun. Diam-diam Pangeran Serka terus menyelidiki kasus kematian ayahnya yang dia anggap tidak w

  • HOT NIGHT   BAB 13 PANGERAN SERKAN

    Setelah kembali disekap untuk dipindahkan dalam kondisi tangan serta mata terikat, kali ini Anelies mendapat kamar yang lebih layak. Anelies dimasukkan ke dalam kamar berukuran tiga kali tiga meter degan bilik toilet kecil dan ranjang seukuran tubuhnya. Paling tidak Anelies sudah tidak tidur di lantai dan ruangannya terang benderang. Ada jendela kaca bulat di dinding, satu-satunya akses dia bisa melihat keluar dan tahu pergantian hari.Anelies sedang dibawa dalam perjalanan mengunakan kapal pesiar besar, dia masih belum tahu akan dibawa ke mana. Seharusnya ini sudah hari ketiga jika Anelies tidak salah hitung sejak dia dipindahkan. Anelies belum pernah berada dalam pelayaran, dan sekarang dia agak mual, bahkan dia tidak berani mengintip ke luar karena takut melihat gelombang permukaan air."Jangan menyisakan makanan atau kami tidak akan memberimu makanan lagi!" seorang pengawal memasukkan makanan untuk Anelies dari lobang pintu.Anelies cuma memandangi makanan dalam piring logam bersek

  • HOT NIGHT   BAB 12 TERTANGKAP

    PRANKKK!!!Terdengar suara pecahan gelas kaca yang jatuh ke lantai, Mara segera berlari menengok Jared."Ada apa?" kaget Mara melihat Jared telah menjatuhkan cangkir kopi yang baru dia buatkan."Aku hanya tidak sengaja menjatuhkannya," Jared Berbohong.Jared tidak mau Mara sampai tahu mengenai kilasan penglihatan yang baru muncul di kepalanya. Baru saja Jared melihat penglihatan Anelies yang gelap, benar-benar gelap tanpa cahaya hingga yang bisa Jared dengarkan cuma hembusan lemah dari napas anak gadisnya yang terkulai lemas. Anelies sedang dalam bahaya dan jared tidak mampu berbuat apa-apa untuk menjangkaunya."Biar kubuatkan lagi." Mara menyentuh bahu Jared agar tenang.Sebenarnya Mara juga tidak bodoh, Jared tidak akan setegang itu jika bukan karena baru melihat sesuatu. Yang membuat Mara semakin cemas adalah Jared yang tidak mau bercerita jujur, karena artinya bisa jauh lebih menakutkan bila Jared sampai pilih merahasiakannya sendiri."Istirahatlah jika kau capek." Mara mengelus ba

  • HOT NIGHT   BAB 11 KABUR

    Anelies mendekat pelan-pelan untuk memastikan jika pria besar itu benar-benar sudah tidak bernapas dan Anelies kembali menyingkir ketakutan. Anelies baru saja membunuh, gadis muda itu sangat panik hingga yang bisa dia pikirkan cuma satu yaitu 'cara untuk kabur!' Anelies harus kabur sebelum ada yang tahu Tuan Husain sudah meninggal di kamarnya dengan posisi tertelungkup di atas ranjang dan sedang telanjang. Anelies menarik tirai jendela kemudian mengikatnya sambung menyambung untuk dia pakai turun dari lantai tiga. Kamar itu cukup tinggi, sangat mengerikan jika Anelies sampai terjatuh. Tapi Anelies sedang tidak punya pilihan, kematian pria kaya seperti Tuan Husain pasti akan segera membuat dunia ikut heboh. Yang harus Anelies lakukan sekarang adalah mencari tiang yang kuat untuk mengikat talinya. Anelies mengikat talinya ke kaki ranjan dan memastikan semua ikatannya sekali lagi. Anelies juga mengikat ujung talinya ke pinggang untuk berjaga-jaga jika dia terpeleset saat berpijak di d

  • HOT NIGHT   BAB 10 DISEKAP

    Mara serta Jared masih berada di Hampton, jarak yang sebenarnya juga tidak terlalu jauh dari putri mereka. Tapi meskipun cuma berjarak sejengkal dan mungkin mereka saling berpapasan, bisa saja Jared atau Mara tidak mengenali Anelies dengan penampilan barunya. Apalagi sampai sejauh ini Anelies juga masih belum tahu jika dia punya keluarga kaya raya, punya ayah, punya ibu dan mereka semua sedang mencarinya."Apa kau masih belum mendapat informasi lagi mengenai putri kita?" Mara menghampiri Jared."Kita pasti menemukanya segera."Dari tadi Jared cuma terlihat duduk di dermaga memandang ke arah gulungan ombak yang berakhir landai ketika meraih pantai. Seperti itu pula perasaan mereka kali ini. Bergejolak seperti gelombang tapi berulang kali harus melandai hilang lagi seolah tanpa harapan."Kita harus tetap berhati-hati karena tidak boleh ada yang tahu jika putri kita selamat dari ledakan. Siapapun bisa ikut memburunya jika tahu Anelies masih hidup. Masih ada beberapa organisasi yang teta

  • HOT NIGHT   BAB 9 TEMPAT YANG SALAH

    "Aku tidak akan bisa mengeluarkan Antonio tanpa uang itu!" mohon Anelies pada kedua pria kulit hitam yang mengambil semua uangnya."Mereka pasti akan memberimu lagi. Pergi dan minta lagi pada Madam Lexsis!"Anelies dilepaskan dengan didorong kasar sampai terjungkal di lantai dan lututnya perih. Anelies benar-benar ingin membasmi manusia-manusia seperti mereka."Cepat pergi sebelum kami berubah pikiran!"Anelies juga sangat takut karena kedua pria kulit hitam itu jelas bisa berbuat keji padanya. Anelies benar-benar sedang tidak bisa menolong dirinya sendiri apa lagi Antonio. Anelies cuma bisa buru-buru kabur selagi ada kesempatan. Anelies berlari di lorong sepi dengan setengah terpincang-pincang dan berurai air mata karena semua kebodohannya. Sekarang Anelies tidak tahu kemana lagi harus mendapatkan uang lima puluh ribu dolar. Akhirnya Anelies kembali ke klub dan langsung melihat Pablo yang menyeringai ke arahnya. Anelies tidak ingin menemui pria jelek itu lagi, tapi dia tidak punya

  • HOT NIGHT   BAB 8 BUTUH PERTOLONGAN

    "Lepaskan!" Anelies memukul-mukul lengan Pablo yang kaku seperti besi agar melepaskan cengkeraman di lehernya. "Aku tidak bisa bernapas!"Napas Anelies mulai tersendat dengan tangan besar Pablo Morez yang justru makin mencengkeramnya."Apa sekarang kau takut!" Desis Pablo tepat di depan wajah Anelies. Pria itu benar-benar jelek, bukan sekedar fisiknya tapi juga perangainya."Kau harus tahu diri di tempat ini!""Lepaskan aku, pengecut!"Banyak yang melihat Anelies ditekan ke atas meja tapi tidak ada satupun yang berani menolongnya jika sudah berurusan dengan Pablo Morez. Sebelum bekerja sebagai pengawal kepercayaan Madam Lexsis, Pablo sudah pernah beberapa kali keluar masuk penjara karena kasus pembunuhan dan pemerkosaan. Dia juga pernah menjadi pegulat liar, dan masih bisa dilihat berbagai bekas sayatan di bagian wajah serta lengannya yang di penuhi tato seram."Pemuda sialan itu tidak akan bisa menolongmu lagi!"Anelies semakin yakin jika Pablo yang telah bermain kotor di belakang Mad

  • HOT NIGHT   BAB 7 LINGKUNGAN BERBAHAYA

    Setelah George Loghan musnah Jeremy dan Brandon ingin melacak semua organisasi yang tersisa agar tidak kembali tumbuh dengan ideologi yang sama. Mereka adalah orang-orang yang ingin kembali membangkitkan kejayaan monarki, dan sangat mengimani George Loghan hingga seperti dewa mereka. Setelah George tidak ada tentu kiblat mereka akan mengarah pada putra yang telah dipersiapkan oleh George sebagai pemimpin mereka. Jared Landon adalah target yang sempurna, dia mutan yang kuat dan bisa sangat tidak terkendali. "Selama putri dari Jared belum ditemukan, kita semua harus waspada karena siapapun bisa memanfaatkan gadis itu untuk mengendalikan adik laki-lakiku!" Mereka semua sedang melacak keberadaan gadis berambut merah, mungkin anak buah George telah mengira jika gadis itu sudah ikut tewas bersama Georgen dalam ledakan yang menjadikannya debu, tapi Jared jelas tahu jika putrinya masih selamat dan mereka harus segera menemukannya sebelum yang lain tahu jika Anelies masih hidup dan akan ikut

DMCA.com Protection Status