Home / Romansa / Anak Mafia / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Anak Mafia: Chapter 11 - Chapter 20

68 Chapters

Bab 11

 Akhirnya, setelah banyak persiapan yang dilakukan, pertemuan antara Gerry dan Doni diatur. Pada menit terakhir, Jhony dapat menemukan di mana itu akan terjadi. Sebuah restoran keluarga kecil di pinggiran kota. Gerry menunggu sendirian, seperti yang disepakati dengan Doni, di luar restoran. Beberapa saat sebuah mobil hitam besar berhenti di depannya, dan Gerry naik ke kursi penumpang bagian tengah. Di kursi belakang duduk Doni dan Kapten Jarot, meskipun malam ini polisi itu tidak berseragam. Doni meletakkan tangannya dengan ramah di bahu Gerry dan berkata: “Saya senang Anda datang, Gerry. Kita akan menyelesaikan semua masalah kita malam ini.” "Hentikan omong kosongmu. Aku hanya tidak ingin ada orang yang mencoba menyakiti ayahku lagi.” jawab Gerry dengan suara yang tenang dan dingin. "Jangan khawatir," kata Doni hangat. “Dia akan aman. Aku berjanji. Tapi tolong tetap berpikiran terbuka ketika kita berbi
last updateLast Updated : 2021-08-21
Read more

Bab 12

 Sejak dua puluh tahun yang lalu, ada tiga keluarga yang secara terang-terangan bersaing dalam berbagai hal untuk menguasai bisnis, baik itu legal maupun bisnis gelap. Mereka adalah Dicky Surya Negara, Johan Baskara dan Robertus Franky. Dicky dan Johan merupakan musuh sejak lama, karena sebagian besar bisnis mereka berada di wilayah yang sama. Jadi perseteruan mereka sangat sering terjadi. Hal itu sedikit berbeda dengan Franky. Namun sejak Johan meninggal, kepemimpinan beralih kepada Freddy Kurniawan. Semenjak saat itu kekuatan mereka jauh meningkat di atas keluarga Dicky. Itulah yang membuat Dicky lebih mengontrol diri dalam melakukan tindakannya. Sekarang, setelah penembakan Kapten Jarot, polisi mencoba membalas dendam pada kedua keluarga yang paling berpengaruh. Menyebabkan perang kedua Keluarga tersebut di awal tahun 2016 telah dimulai. Tapi ketika itu terjadi, Gerry tidak ada di sana. Dia sudah disembunyikan di sebuah tem
last updateLast Updated : 2021-08-21
Read more

Bab 13

 Pada siang hari, seminggu setelah tinggal didesa itu, Dia berjalan di pedesaan, mengenakan pakaian tua. Sepupunya, Feri, yang seumuran dengannya selalu menemaninya pergi ke mana-mana. Gerry sering memikirkan Jenny selama berjalan-jalan di bawah terik matahari yang putih. Dia merasa sedih dan bersalah karena telah meninggalkan kota tanpa mengucapkan selamat tinggal padanya. Hari itu, Gerry memutuskan untuk berjalan ke pegunungan menuju puncak bukit. Udara yang panas dan tenang kaya akan aroma jeruk.  Sepanjang jalan, mereka bertemu dengan sekelompok gadis dan anak-anak yang sedang memetik buah. Mereka berhenti untuk melihat mereka lewat. Seorang gadis dalam gaun sederhana dengan keranjang di lengannya berhenti di depan Gerry untuk memetik jeruk. Gerry memperhatikannya, mempelajari bagaimana rambut cokelatnya yang panjang bersinar di bawah sinar matahari dan menutupi sebagian wajahnya. Tiba-tiba, gadis itu mengangkat kepalanya dan menatapnya.  Dia memiliki
last updateLast Updated : 2021-08-21
Read more

Bab 14

 Suatu malam, di meja makan, Gerry memperhatikan bahwa Dewi mengenakan perhiasan yang dia berikan padanya. Itu adalah caranya untuk mengatakan bahwa dia menyukainya.  Hari berikutnya, Dewi mengundang Gerry untuk berjalan-jalan di pedesaan, dan dia setuju. Mereka berjalan berdampingan, tetapi mereka berhati-hati untuk tidak saling menyentuh. Dua bulan kemudian, Gerry dan Dewi menikah. Dibandingkan dengan pernikahan saudara perempuannya dengan Raka di vila keluarganya yang mewah, itu adalah pernikahan dengan adat desa yang sederhana. Dewi mengenakan gaun putih sementara semua wanita lainnya mengenakan pakaian putih. Penduduk desa berdiri di jalan dan melemparkan bunga saat pasangan itu berjalan kaki dari pelaminan ke rumah Dewi di perbukitan. Para tamu pernikahan hanya penduduk desa dan kerabat dekat keluarga Handoyo. Pesta pernikahan berlangsung hingga tengah malam. Kemudian Gerry membawa Dewi pergi ke rumah pamannya, Gatot.&nb
last updateLast Updated : 2021-08-22
Read more

Bab 15

 Malamnya, Tommy duduk sendirian di kantor gelap Freddy, minum-minum. Dia tidak percaya bahwa Jhony sudah mati.   Dia mendengar pintu di belakangnya terbuka dan tertutup. Saat berbalik, dia melihat Freddy Kurniawan. Dia tampak sangat tua dan lelah saat dia berjalan dengan kaku memasuki ruangan. Dia telah kehilangan berat badan, dan pakaiannya tergantung longgar dari tubuhnya.  “Beri aku anggur,” katanya sambil menurunkan dirinya perlahan ke kursi kulit favoritnya. Dia menunggu sementara Tommy menuangkannya minum, lalu setengah berbicara, setengah berbisik: “Istriku menangis sebelum dia tertidur. Di luar jendela, aku melihat Beni dan anak buahnya di depan rumah dan ini hampir tengah malam. Jadi Tom, aku pikir kamu harus memberi tahuku apa yang sudah diketahui semua orang.”  "Saya baru saja datang dan ingin memberitahu Anda Ketua," kata Tommy. "Tapi Anda butuh minum terlebih dahulu."  “Ya” jawab Freddy menatap Tommy yang me
last updateLast Updated : 2021-08-22
Read more

Bab 16

 Jam tujuh pagi, Gerry dan Dewi terbangun dari tidurnya karena mendengar suara keras kutukan di pintu kamarnya. “Gerry!” Seseorang memanggilnya dengan nada panik.  Dengan mengusap matanya, masih setengah sadar Gerry membuka pintu. “Ada apa paman? Sepertinya ada hal yang penting?”  Gatot berdiri di depan pintu dengan gemetar, wajahnya terlihat sangat panik. Tanpa mengatakan sepatah kata pun, dia menyodorkan koran kepada Gerry.  “Apa maksudnya ini paman?” tanya Gerry menerima dan membuka koran yang terlipat. Seketika matanya terbelalak menatap halaman depa koran itu, terpampang foto Jhony hampir memenuhi satu halaman.  ‘JHONATAN KURNIAWAN TERBUNUH DI JEMBATAN’. Air matanya tidak dapat tertahankan saat membaca judulnya. “Tidak mungkin.” teriaknya.  Dewi bersandar memeluk suaminya. Gatot hanya bisa memandang keponakannya dengan tatapan iba. Gerry beberapa saat terlena dengan kesedihannya, sambil mengusap air matanya,
last updateLast Updated : 2021-08-23
Read more

Bab 17

 Seminggu berlalu, Freddy duduk bersandar pada kursi kulit di ruang kerjanya. Tommy yang duduk di hadapannya, memberi tahu bahwa Dicky sudah mengetahui kepulangan Gerry, bahkan juga tahu tentang pernikahannya. Malamnya, Freddy memperingatkan Gerry bahwa terlalu berbahaya baginya untuk pergi meninggalkan rumah. Dia menempatkan orang-orang dengan senjata di sekitar rumah untuk menjaganya, dan menyuruh Tommy dan Rocky si kepala pengawal untuk tinggal bersama Gerry sepanjang waktu.  Meskipun dia seperti seorang tahanan di rumahnya, Gerry tidak terlalu sedih. Dia memiliki Dewi yang menemaninya. Dia menghabiskan waktu bersama istrinya dan mengajarinya mengemudikan mobil di jalan pribadi keluarganya. Suatu pagi, Gerry berdiri di jendela kamarnya yang berada dilantai dua melihat Tommy duduk seorang diri di kursi taman depan rumahnya. “Kenapa kamu sendirian Tom?” seru Gerry menghampiri Tommy. “Hah, t
last updateLast Updated : 2021-08-23
Read more

Bab 18

 Di kediaman keluarga Handoyo, semua orang sedang terpukul merasakan kesedihan atas meninggalnya Dewi. Setelah menerima pesan dari Gerry yang memberikan kabar duka itu, Dedi dan Dodi, kedua kakak kembar Dewi, diperintahkan ayahnya untuk pergi ke rumah keluarga Freddy membalaskan dendam. Sore itu juga mereka berangkat menuju pelabuhan. Telepon di ruang kerja Freddy berdering. Freddy yang sedang duduk merenung kemudian mengangkat teleponnya. Itu adalah telepon dari Yuna, sekretarisnya. “Siapa?” tanya Freddy. “Suruh dia menunggu dan layani dia dengan baik, aku akan segera ke sana untuk menemuinya.” Lanjutnya lalu menutup telepon. Sesaat Freddy berpikir, kemudian mengangkat kembali teleponnya dan dia menelepon Tommy. “Ajak Beni ke kantor perusahaan, aku akan segera kesana.” Katanya singkat lalu menutup telepon dan bergegas pergi. Setengah jam kemudian, Freddy sampai dan perlahan berjalan memasuk
last updateLast Updated : 2021-08-23
Read more

Bab 19

 Hari berikutnya, Dedi dan Dodi tiba di Kota tujuannya. Ini adalah kali pertama bagi mereka. Berbekal alamat yang pernah diberikan Gerry, mereka akhirnya sampai di depan rumah keluarga Freddy.  Dedi dan Doni saudara kembar yang identik, hampir seluruh perawakan mereka sangat mirip, sangat sulit membedakan satu sama lain. Yang membedakan hanyalah setengah jari telunjuk tangan kiri Dodi patah dan hilang, pada saat dia berlatih pedang. Mereka berdua berdua sangat mahir menggunakan pedang.  Gerry menemui kakak iparnya, mengantakan ke kamar yang telah dipersiapkan untuk mereka. Gerry sengaja meminta mereka datang, karena dia tidak akan mudah untuk membalas dendam atas kematian istrinya, mengingat ayahnya masih melarangnya untuk meninggalkan rumah.  Sore itu, setelah menceritakan semua kejadian dan rencananya kepada kakak iparnya, Gerry meninggalkan mereka. Kemudian kembali ke kamarnya untuk menelepon Tommy.  "Aku butuh bantuanmu To
last updateLast Updated : 2021-08-24
Read more

Bab 20

Dua bulan berlalu. Pertemuan rahasia tiga kepala keluarga yang berkuasa diadakan dan berlangsung di sebuah ruangan besar di atas sebuah bank. Setiap kepala keluarga hanya diizinkan membawa satu pewarisnya dan maksimal lima orang pejabat penting serta lima pengawal untuk berada di ruangan itu. Kepala keluarga dan pewarisnya duduk dalam satu meja utama, sedangkan anggota yang lain menyaksikan di belakang mereka.  Gerry Yudistira Kurniawan adalah pewaris keluarga Freddy. Robbi Surya Negara pewaris keluarga Dicky. Dan, Florentinus Andrew Gunawan pewaris keluarga Franky. Mereka memperkenalkan pewaris masing-masing.  “Kuharap kamu memiliki alasan yang tepat mengadakan pertemuan ini, Frank.” Ucap Dicky menampilkan wibawanya.  “Semuanya ini sudah terlampau jauh.” Franky berkata. "Itu sangat tidak perlu." Dia menatap pria kecil dengan rambut gelap berminyak dan bayangan di bawah matanya yang duduk di seberangnya.   “Sudah terlalu banya
last updateLast Updated : 2021-08-24
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status