Home / Romansa / My Friend / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of My Friend: Chapter 1 - Chapter 10

21 Chapters

Part 01

"Ara bangun sudah pagi ini katanya kamu ada kuliah pagi," ucap mama Arabella sambil membuka tirai jendela Ara agar segera bangun dari tidurnya. "Memangnya udah jam berapa ma?"tanya Ara sambil meregangkan badanya. "Sudah mau jam sembilan, buruan bangun ntar kamu telat lagi masuk kuliah,"ucap mama Ara Akhirnya langsung terbangun dan lari kedalam kamar mandi. Dan mama Ara pun pergi meninggalkan kamar Ara sebelum ia menutup kamar Ara. "Ara cepetan mandinya mama tunggu di ruang makan,"ucap mama Ara, setelah itu mama Ara pun menutup pintu kamar Ara dan turun kebawah untuk menemani suaminya yang sudah ada diruang makan.Arabella Daisy Abraham adalah anak tunggal dari pasangan Maxwell Abraham dan Claristha Abraham. Maxwell Abraham adalah seorang pengusaha dari PT. Maxwell Cooperation yang menduduki peringkat kedua di dunia.Saat mama Ara sudah sampai di bawah tiba-tiba ada yang memanggilnya. "Selamat pagi tante Ristha,"ucap Xander "Pagi juga Xander, mau jemput Ara ya? Ara baru bangun seka
Read more

Part 02

Setelah selesai jam kuliahnya Ara segera keluar dari kelasnya, saat jalan tiba-tiba ada yang memanggil namanya. "Ara tunggu," ucap Syifa dan Nabila sambil berlari menghampri Ara "Eh Syifa, Nabila. Ada apa?" tanya Ara "Ngajakin kamu ke kantinlah, lagian ngapai kamu buru-buru, mau kemana emang?" tanya Nabila "Yahh sorry kayaknya aku nggak bisa deh, soalnya aku mau cari Xander," ucap Ara "Ngapain cari Xander?" tanya Syifa "Buat bantuin ngerjain skripsi, emang kalian udah selesai skripsi?" tanya Ara "Iya belum juga sih, tapi beneran ni nggak bisa kita makan dulu ke kantin," ucap Syifa "Sorry bener-bener nggak bisa, besok saja ya ntar aku traktir kalian deh," ucap Ara "Ya sudah lah biar saja yang mau berduaan sama Xander," ucap Nabila "Ye apaan sih kamu La, ya sudah aku duluan ya bye," ucap Ara Sampai didepan kelas Xander, ternyata Xander masih ada kelas, Ara pun memutuskan menunggunya di bangku taman yang ada di samping kelas Xander. Sekitar setengah jam Xander baru keluar dari
Read more

Part 03

Sebelum mengantarkan Ara pulang Xander mengajak ke Apartemennya terlebih dahulu untuk mengambil jaket yang tertinggal di Apartemen. Dari kampus menuju Apartemen Xander membutuhkan waktu setengah jam perjalanan. Apartemen Xander berada di lantai paling atas jadi kalau malam bisa melihat pemandangan malam kota Paris. Kini Ara dan Xander sudah berada dalam Apartemennya, Ara duduk di sofa menunggu Xander yang sedang mengambil jaketnya di dalam kamar. "Xander apa kamu tidak punya minuman, aku haus banget,"ucap Ara Xander yang baru saja keluar dari kamarnya langsung meletakan jaket dan tasnya di sofa. "Ada Ra, kamu mau minum apa?"tanya Xander "Kalau ada jus jeruk,"ucap Ara "Bentar aku ambilin dulu minumannya,"ucap Xander "Makasih Xander kamu memang teman terbaik yang aku punya,"jawab Ara Tak lama kemudian Xander datang dengan membawa dua gelas minuman yang berisi jus jeruk untuk Ara dan dirinya. "Kamu tinggal di Apartemen sendirian?"tanya Ara "Aku jarang menempati Apartemen ini, han
Read more

Part 04

Pagi harinya Xander bangun terlebih dahulu ia langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Tak butuh waktu lama Xander selesai mandi dan menggunakan kaos dan celana pendek, Xander melihat Ara yang masih tertidur pulas mungkin karena kecapean dengan percintaan semalam. Xander keluar dari kamar dan menuju ke sofa, lalu ia membuka HPnya untuk pesan makanan. Xander tidak memasak karena di dalam kulkasnya tidak ada makanan untuk di masak. Tak butuh waktu lama menunggu pesanannya, Xander membuka pintu Apartemen untuk mengambil makanannya dan membawanya ke dalam. Lalu Xander menyiapkan ke dalam piring dan tak lupa juga segelas air putih. Xander membawa nampan ke dalam kamar dan menaruhnya di nakas samping tempat tidur karena Ara masih tidur, Xander tidak mau membangunkan Ara lebih baik ia menunggunya sampai ia terbangun. Xander berjalan ke arah balkon melihat pemandangan pagi kota Paris. Jalanan sudah di penuhi oleh orang yang berlalu lalang yang mau berangkat kerja ataupun yang
Read more

Part 05

Xander baru saja sampai di kafe, Xander langsung masuk ke dalam untuk menemui dua sahabatnya itu yang katanya sudah ada di dalam kafe. “Xander di sini,” teriak Alan, lalu Xander berjalan ke ara dua sahabatnya itu. “Dari mana saja kok lama banget?” tanya Rendra sambil meminum es kopi capucino kesukaan dia. “Gue habis nganterin pacar gue tadi,” ucap Xander lalu memanggil pelayan kafe dan memesan minuman kesukaannya “Wah nggak jomblo lagi dong,” ucap Alan “Ngomong-ngmong siapa cewek lo?” tanya Rendra “Ara sahabat dekat dari kecil sekarang sudah jadi sepasang kekasih,” ucap Xander “Wah gila ternyata jadian sama cewek primadona kampus dan lo, Xan juga sangat populer di kampus apa jadinya kalau orang kampus sampai tahu pasti pada patah hati ini,” ucap Alan “Wah iya ini kalau kita bikin berita di I* kalau Xander dan Ara jadian pasti bakal heboh dan yang pasti bakal jadi berita trending topik lagi,” ucap Rendra dengan penuh semangat. Memang dasar Alan dan Rendra memang begitu suka seb
Read more

Part 06

Ara sadar dari pingsannya, ia melihat di kamarnya ada mama dan papanya, namun ekspresi papanya seperti sangat marah dengan Ara. Ara membenarkan posisi duduknya dengan di bantu mamanya. “Dengan siapa kamu hamil Ara!" teriak Maxwel dengan suara sangat keras dan marah kepada Ara “M-maksud Papa apa?” tanya Ara dia masih bingung kenapa papanya bertanya seperti itu. “Papa tanya sekali lagi Ara kamu hamil anak siapa?” tanya Maxwel masih dengan sangat emosi. “P-papa jangan marah-marah nanti penyakit jantung Papa kambuh lagi,” ucap Claristha mempetingati suaminya agar tidak emosi. “Ma ... apa yang di katakan Papa barusan apa benar Ma kalau Ara hamil?" tanya Ara yang sudah mengeluarkan air matanya. “Iya Ra, sekarang kamu jujur kamu hamil anak siapa?” tanya Claristha kepada anaknya, perasaan Claristha campur aduk ada rasa kecewa dan ada rasa bersalah karena telah gagal mendidik dan menjaga anak satu-satunya yang ia punya. “Maafin Ara Ma, Pa. Ara benar-benar khilaf ngelakuinnya, maaf,” ucap
Read more

Part 07

Ara baru saja keluar dari kamarnya dan menuruni tangga menuju ke ruang tamu di sana sudah ada mama dan papanya begitu juga Xander dan kedua orang tuanya, Ara duduk di samping mamanya ia begitu terlihat sangat cantik. Claristha mengajak semuanya untuk ke ruang makan terlebih dahulu untuk makan malam bersama, kedua orang tua Xander dan juga Xander sangat menikmati jamuan makan malam dari keluarga Max, sudah lama juga mereka sudah tidak berkumpul untuk makan malam begini karena kesibukan dua keluarga ini. Sesudah selesai makan malam mereka ke ruang keluarga untuk membicarakan tentang anak-anaknya. “Gimana makan malamnya, masakannya enak nggak,” ucap Maxwel “Masakannya benar-benar enak, sudah lama juga kita nggak makan malam bersama,” ucap Bryan “Iya, aku juga sudah kangen sama masakan Claristha dan malam ini aku bisa makan masakan Claristha,” Felicia memuji masakan sahabatnya yang begitu sangat enak. “Kamu Fel bisa saja, kalau begitu sering-seringlah main kerumah kita sama-sama long
Read more

Part 08

Hari ini Ara masuk kuliah dengan di jemput oleh Xander, Ara di atar Xander sampai masuk kelas. Sungguh beruntungnya Ara mempunyai kekasih seperti Xander yang begitu sangat perhatian dan peduli dengan Ara. Apa lagi sebentar lagi mereka berdua akan melangsungkan pernikahan. Xander pamit kepada Ara untuk ke kelasnya karena hari ini juga ada mata kuliah. Setelah kepergian Xander Syafa dan Nabila mendekati Ara. “Haduh yang baru saja di antar sama kekasihnya sweet banget si,” ucap Nabila yang sedang duduk di samping Ara. “Iya ni bikin iri saja, kapan ya gue punya kekasih kek Xander gitu,” ucap Syafa sambil membayangkan kekasihnya nanti. “Dasar kamu Fa terlalu banyak berkhayal si,” ucap Nabila “Kalian ini datang-datang kok malah berdebat sih,” ucap Ara “Hehehe, ngomong-ngomong kemarin kemana nggak masuk kuliah sampai dosen kesayangan loe nyariin, mentang-mentang lo murid kesayangannya nggak ada di cariin giliran yang lain di cuekin,” ucap Syafa “Kemarin gue sakit jadi nggak bisa masuk
Read more

Part 09

Ara dan Xander sudah sampai di rumah, mereka berdua langsung masuk ke dalam rumah sampai di dalam rumah Ara dan Xander di sambut oleh Caristha. Caristha membawa mereka ke ruang makan sekalian mengajak Xander makan malam di sini. Xander duduk di sampin Max, sedangkan Ara di samping mamanya mereka sedang menunggu makan malam tersaji semua di atas meja. “Gimana wisuda kamu Xan?” tanya Max “Beberapa minggu Xander akan wisuda om,” ucap Xander “Baguslah setidaknya nanti sesudah menikah dengan Ara kamu tidak pusing harus kuliah dan bekerja,” ucap Max “Iya om,” ucap Xander “Nanti lagi ngobrolnya sekarang kita makan dulu, o ya Ara apa itu yang kamu bawa,” ucap Calistha “Oh ini ma mie ayam tadi aku beli di samping kampus dan rasanya sangat enak, tapi ini udah dingin nanti minta di angetin sama bibi aku mau makan mie ayamnya,” ucap Ara “Jangan terlalu banyak makan mie Ara itu nggak baik buat kesehatan,” ucap Calistha memperingati anaknya. “Iya ma,” ucap Ara Merekapun makan malam bersama
Read more

Part 10

Malam ini Xander dan Ara hanya tidur biasa tanpa malam pertama karena Xander juga merasa kasihan dengan Ara karena kecapean ia juga tak berani melakukannya karena Ara juga sedang menggandung. Besok pagi Xander berniat mengajak Ara ke dokter untuk cek kandungannya dan perkembangan anaknya. Ara sudah tertidur lebih dulu setelah ia selesai membersihkan diri sedangkan Xander, saat Xander keluar dari kamar mandi ia sudah melihat istrinya tertidur. Xander pun ikut menyusul tidur di samping Ara ia memeluk Ara, Xanderpun memejamkan matanya dan iapun tertidur. Pagipun tiba Xander dan Ara masih tertidur dengan pulas, Ara merasakan ada yang berat di pinggangnya seperti ada yang menindihnya Ara pun terbangun dan melihatnya ternyata itu tangan Xander yang sedang memeluknya. Ara pun berbalik ia melihat wajah Xander dengan sangat dekat entah kenapa jantungnya berdetak kencang sebelumnya padahal ia tak pernah merasakan sebenarnya ini kenapa. Ara mengelus pipi Xander dengan sangat hati-hati takut m
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status