Home / Romansa / Pernikahan tidak selalu indah / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Pernikahan tidak selalu indah: Chapter 51 - Chapter 60

158 Chapters

Pengawal

Novita masih menatap mereka yang menghalaginya dalam diam, walapun dia hanya diam dan tidak ada ekspresi takut di wajahnya, dia memang tidak takut sekarang karena dia punya rencana sekarang dan hari ini juga dia sudah siap dengan hal apapun yang terjadi kepadanya, dia curiga dengan sesuatu hal kemarin sewaktu Shakila menatapnya walaupun dia pura-pura tidak tau, tetapi sebenarnya dia tau pasti Shakila merencanakan sesuatu hal yang buruk dan itu menjadi kenyataan sekarang, mereka dihalagi untuk pergi sekarang bahkan ada 10 pengawal yang menghalagi mereka, Novita melototi tanpa ekspresi tetapi ada hawa dingin di sekitarnya, Diana yang berada di sebelahnya bahkan mereasakan hawa dingin itu dia merasa seperti di dekat Nathan, membuatnya semakin takut dan bukannya merasa nyaman dan tubuhnya masih bertegar dengan hebat. Merasa Diana yang berada di dekatnya semakin bergetar Novita merasa tidak nyaman dan dia sedikit mengendurkan ekspresinya dan tersenyum dengan lembut, tetapi di dal
Read more

Janji

Nathan tidak peduli dengan Shakila yang mendekatinya bahkan meliriknya saja tidak, bukan Shakila namanya jika dia hanya diam diabaikan oleh Nathan dia mengoceh sana sini, Nathan masih diam dan berjalan tanpa ekspresi tidak ada perubahan dalam wajahnya bahkan di matanya sekarang dia hanya mentap lekat-lekat kearah Diana.Diana yang di tatap seperti itu merasa tidak nyaman dan ada rasa bersalah di dalam hatinya, dia merasa bersalah karena dia tadi memberitahu Nathan bahwa dia akan pergi bersama temannya tetapi dia tidak memberitahu Nathan siapa temannya itu kepada suaminya, dia takut Nathan akan marah dengannya karena dia memberitahunya tidak secara lengkap. Berbeda dengan Novita dia kesal sekarang dengan Shakila dia merasa Shakila terlalu menempel dengan bosnya, yah walapun bosnya hanya mengabaikannya, Novita merasa tidak nyaman dengan Diana dan dia ingin berjalan kearah Shakila dan menariknya keluar dari hadapan bosnya dan meinggalkan mereka berdua saja di sini,
Read more

Penasaran

Setengah bulan sudah berlalu sejak Ulang tahun Nathan diadakan dengan meriah walapun hanya ada 4 orang di rumah itu yaitu Novita, Billy, Diana dan Nathan, Tetapi walapun wajah Nathan masih tanpa ekspresi Diana tau Nathan bahagia dan mereka memberikan semua hadiah yang sudah dibeli oleh Billy, Diana juga bahagia memiliki 2 sahabat walapun sahabat yang paling baik padanya yaitu Rama tidak ada Diana masih sangat bahagia. Sejak hari itu juga Diana merasa suaminya tidak lagi dingin dan acuh tak acuh kepadanya dia merasa Nathan sudah sedikit lunak kepadanya dan mereka juga sudah tidur di kasur yang sama.Sampai suatu saat masalah terjadi, ponsel Nathan bergetar dan terlihat panggilan nomor baru Diana yang sedang menunggu suaminya mandi di kamar mandi, mencoba menjangkau ponsel suaminya dan mencoba mengangkat telponnya, karena dia rasa mungkin ini hal yang penting atau bisa saja rekan bisnis suaminya menelepon, tetapi di ujung telpon ada suara lembut perempuan berkata."Nat a
Read more

Tamu

Billy memiringkan sudut bibirnya tersenyum dengan lembut. "Kamu tidak tau saja Diana kami itu memiliki ikatan yang sangat kuat dan kami juga punya perasaan satu sama lain, jadi dia menjadi jinak seperti itu". Diana tersenyum, tetapi tidak ada senyum di matanya menjawab. "Iya... iya teresrah kamu saja mau bilang apa, oh kalian berdua sudah pacaran?" Billy menjawab dengan murung, cemberut dan hanya satu kata yang keluar dari bibirnya. "Tidak" *************************** Dan kembali kemasa sekarang Diana melihat Novita yang tersenyum lembut dengannya dia juga balas tersenyum dan bertanya, "Nov kamu disini? ada apa mencari suamiku?" Masih dengan senyum lembut yang tergantung di bibirnya Novita menjawab, "Iya Na, apa bos ada di dalam karena jam 09.00 Nanti bos ada rapat" Diana berkata, "Ada dia masih tidur aku mau membangunkan dia, oh iya kamu sudah sarapan? kalau belum kita sarapan bersama, bagaimana?" Novita dengan bahagia
Read more

Hanya Menebak

Saat makan Novita yang terus mengoceh tentang ini itu kepada Diana, Diana hanya bisa tersenyum dan terkadang menganggukan kepalanya atau menjawab "Iya". Dia juga kadang melirik pelan suaminya, dia takut suaminya marah, tetapi apa yang dia pikirkan tidak pernah terjadi, tapi dia merasa seperrti Nathan menahan amarahnya di depannya.Tidak terasa mereka bertiga sudah selesai makan, Diana langsung berdiri untuk membereskan piring kotor, setelah mereka makan. Nathan menatap istrinya yang sangat sibuk di depannya, di ingin membantunya, tetapi saat dia melihat jam tangannya dia melihat jam 08.30, dia mengurungkan niatnya untuk membantu, dia hanya bisa berdiri dan berjalan mendekati istrinya yang masih sibuk dengan piring kotor dan berkata."Sayang aku pergi bekerja dulu ya... kamu jaga rumah atau kalau kamu ingin jalan-jalan, kamu bisa minta tolong Novita menemani kamu"Novita mendengar namanya disebut, dia langsung menatap bosnya dan dengan semangat menganggukan kepal
Read more

Tidak memperhatikan

Diana sudah selesai berkemas dan sudah siap untuk pergi ke rumah orang tuanya menggunakan taksi, tapi sebelum dia berangkat dia mengirim pesan teks ke suaminya.Diana: Mas aku pergi ke rumah orang tuaku ya, dan maaf aku tidak jadi datang ke kantor kamu sewaktu makan siang nanti.Setelah selesai mengirim pesan teks ke suaminya, Diana langsung bergegas untuk masuk ke dalam taksi online yang sudah dia pesan sejak tadi. Sebenarnya Nathan pernah ingin membelikan mobil untuk Diana agar dia bebas pergi kemanpun dia mau dan juga agar dia tidak usah memesan taksi online, tetapi Diana sendiri yang tidak mau memiliki mobil sendiri, karena saat dia menyetir mobil dia pasti akan merasakan selruh tubuhnya tiba-tiba bergetar dan dia juga takut, jika dia mengendarai mobil sendirian dia akan menabrak seseorang karena itulah dia tidak mau dan dia juga menolak saat suaminya ingin membelikan mobil kepadanya. Yah walaupun saat itu suaminya masih dingin kepadanya, sekali dia tolak suaminya
Read more

Masa lalu Part 1

Kirana berdiri dan berjalan ke hadapan Diana yang masih berdiri dan berkata dengan nada bahagia dan senyum lembut di bibirnya, tapi matanya seperti menyimpan banyak sekali kelicikan berkata, "Diana apakah kamu masih ingat masa lalu kita saat SMP dulu, itu adalah kenagan yang sangat menyenagkan, bukan?" Mendengar apa yang di katakan Kirana membuat Diana tertegun dan semua ingatan masa lalu yang ingin dia lupakan teringat lagi sekarang, dia selalu ingin melupakan masa lalu itu, tapi sekarang Kirana yang berdiri di hadapannya mengingatkannya lagi dan wajah orang inilah yang selalu membuat masa lalunya menjadi buruk bahkan tidak menyenangkan, dia tidak pernah dendam dengan gadis yang ada di hadapannya, dia hanya ingin melupakannya saja atau membencinya tapi gadis ini mengingatkannya lagi. Melihat Diana yang ada di hadapannya tertegun, Kirana tersenyum tipis di bibirnya, dan semakin dia berbicara tentang masa lalu yang dia anggap menyengankan, tetapi berbeda untuk Diana,
Read more

Masa lalu part 2

Diana berdiri dari kursinya dan ingin berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan, tetapi dia di hentikan oleh Keyla yang bertanya kepadanya, "Diana kamu ingin kemana, makanan kamu belum habis kamu makan"Diana menjawab dengan nada biasa, "Aku ingin ke kamar mandi, aku ingin membersihkan rokku yang basah"Dengan wajah kesal dan mengerucutkan bibirnya tampak tidak suka, Keyla berkata, "lelaki itu tidak bertanggung jawab, padahal dia yang sudah menumpahkan air ke rok kamu"Diana tersenyum dengan lembut sambil membujuk Keyla, "Dia tadi memang mau bertanggung jawab, tetapi aku tolak kan cuman sedikit saja yang terkena, tidak semua rokku basah tidak apa key, sudah ya aku mau ke kamar mandi dulu"Keyla dengan enggan menganggukan kepalanya, dia memang tidak suka dengan lelaki yang menumpahkan air ke rok Diana tadi dia melihat anak itu tampak tidak enak di pandang, ganteng saja tidak biasa saja seperti orang miskin.Rian yang melihat Keyla tampak seperti me
Read more

Masa lalu Part 3

Kirana memulai rencannya dengan mantab, dia pertama-tama mencari murid kelas 8 atau 9 yang paling membenci Diana dan kebencian orang itu kepada Diana akan dia manfaatkan untuk membuat hidup Diana tidak tenang selama dia bersekolah, bahkan di rumah juga dia akan membuat hidup Diana tidak nyaman. Dia mencari di kelas lain yaitu kelas 8 atau kelas 9 dan saat dia berjalan melewati beberapa murid perempuan, dia mendengar salah satu perempuan sedang membicarakan tetang seseorang perempuan yang sangat narsis di sekolah ini dia sok cantik, pura-pura polos, dan juga suka mencari perhatian, saat mendengar ucapan perempuan itu membuat mata Kirana berbinar dan senyum tipis dan dinginnya muncul di sudut bibirnya saat dia mendengar nama Diana keluar dari ucapan perempuan itu. Dia berjalan dengan perlahan-lahan mendekati perempuan yang berbicara dan saat da sampai dia langsung menjawab kata-kata perempuan itu dengan ramah dan juga tersenyum lembut, terlihat seperti siswi biasa dan juga cuk
Read more

Masa lalu part 4 (End)

Itu bukanlah akhir dari pembullian Kirana dan Elis mereka terus melakukan itu kepada Diana, dari mengurungnya di kamar mandi, atau menakutinya saat mereka ada kelas malam, kelas malam itu adalah les, siapa murid yang ingin ikut diperbolehkan, karena Diana adalah anak yang rajin dan juga pintar dia sangat suka sekali ikut les seperti ini karena bisa juga menambah teman.Walaupun hanya beberapa murid yang ikut dan sekarang di kelas hanya sepuluh murid saja, mereka menggunakan kelas 9A untuk tempat mereka belajar, karena kelas itu dekat dengan ruang guru jadi guru nyaman memantau mereka dari dekat.Diana duduk di depan dan di belakangnya ada David, Diana tidak tau kenapa David bisa ikut kelas malam padahal dari yang dia tau David itu bekerja paruh waktu saat malam, oleh karena itu Diana ingin sekali bertanya kepada saat nanti pulang. Diana juga melirik Kirana dan Elis yang duduk di sebelahnya, meja mereka berbeda beberapa langkah saja, hanya dibatasi untuk orang lewat saj
Read more
PREV
1
...
45678
...
16
DMCA.com Protection Status