POV Maria Aku masih terbaring di kasurku, tubuhku seakan menjadi rentan karena keadaan hatiku yang terlalu merindukan kehadiran Ray. Aku tahu ayah sudah berusaha mencari info keberadaan Ray, tapi setiap aku melihat ayah pulang dengan wajah yang kusut, aku langsung dapat menebak kalau ayah belum mendapatkan kabar baik yang aku harapkan. “Permisi om, Marianya ada?” samar-samar aku mendengar suara yang sudah hapal di telingaku. “Ya, ohh kamu masuk saja, Maria ada di kamar,” jawab suara Ayah. aku dapat menduga siapa yang datang. "Baik Om, terima kasih," jawab suara cowok dan aku yakin itu Andre. Terdengar suara langkah sepatu yang menaiki tangga dan mendekati kamarku. Pintu kamar di ketuk. Tok... Tok... Tok "Masuklah..," kataku pelan. “Hai Maria sayang...!" suaranya yang sangat aku kenal lalu di susul wajah tampan Andre muncul dari balik pintu kamarku. Senyuman manisnya terukir di bibirnya, aku
Last Updated : 2021-10-02 Read more