POV Ray Melihat kemurungan Agni yang terlihat jelas di wajahnya, aku kembali memeluk bahunya dan mengusapnya perlahan. Merasakan sentuhanku, Agni menatapku sekilas lalu tersenyum, kemudian dia menepuk-nepuk tanganku yang ada di pundaknya.“Nggak apa-apa kok, kalau kamu nggak mau cerita, aku bisa mengerti," kataku pelan, ada rasa takut Agni akan marah.“Kami bertiga kabur dari kelompok sirkus...," jawab Agni pelan.“Hah.., kabur?” seruku.“Sttt..., biasa saja kali, gak usah teriak gitu,” gerutu Agni sambil mendelik ke arahku.“ups.., Maaf?” jawabku menutup mulut dengan telapak tangan.“Hmm..., sejak kecil kami sudah yatim piatu dan hidup di jalanan. Kami sering mendapat kesulitan walau sekedar untuk mengisi perut. Dari setiap menemui kesulitan itu, aku seakan mendapat bisikan-bisikan yang sebelumnya tak pernah aku hiraukan. Saat aku terdesak keti
Last Updated : 2021-09-18 Read more