Dia menyentuh kepala putrinya, berkata, "Ya boleh. Jangan lupa makasih ke kepada Paman.""Oke, makasih mama."Biasanya, tidak ada cemilan di rumah untuk makan, apalagi buah-buahan. Kadang-kadang sebenarnya ia juga ingin mengunyah sesuatu.Dia memilih apel merah besar dari keranjang buah itu dan berkata kepada Eugene dengan sopan, "Terima kasih, Paman."Semua anak sebenarnya pasti akan bersikap sopan, tapi entah kenapa, tanpa bisa dijelaskan, hati Eugene seperti tersentuh melihat ini.‘Itu cuma apel, tapi dia bersikap seperti itu.’"Gak usah khawatir. Ini semua untuk kamu," katanya lembut.Pada hari biasa, Fern hanya akan memasak daging dan hidangan sayur untuk makanan mereka. Pada hari ini, mereka tidak memasak hidangan lain hanya karena Eugene bertamu.Eugene memandang kedua hidangan yang disajikan di hadapannya. Makanan itu berbau harum, namun rasa didadanya tidak karuan.Dia ingin membuang semua hidangan itu. 'Hidup macam apa yang dia hadapi?!'Namun, dia melihat anak kec
Read more