Sinar mentari menyelinap melalui jendela, memeluk wajah remaja berumur tujuh belas tahun berambut hitam yang tertidur lelap. Tidak lama kemudian, alarm yang disetel berdering keras.“Berisik, aku sudah bangun,” ujarnya dengan malas dan mematikan alarm. Sontak dia terbangun, iris matanya yang biru seakan menyinari kamar berantakan dan gelap itu. Meskipun sudah bangun, belum ada tanda-tanda darinya ingin meninggalkan kasur, sampai dia ingat sesuatu teramat penting yang mengharuskannya bangun sepagi ini. “Benar! Aku harus membeli figure edisi terbatas!” dia bergegas bangkit dari kasurnya dan membersihkan dirinya dengan air. Sesudahnya, dia segera mengenakan jersey merah dengan baju hitam di dalamnya dan membawa uang pribadinya. Remaja itu bernama Kanzaki Pratama, seorang pemuda yang menghabiskan kesehariannya bermain game dan mengurung dirinya. Jarang bersosialisasi dengan lingkungannya, bahkan dia tidak mengenal tetangganya sendiri. Hidup menjadi beban bagi
Last Updated : 2021-08-15 Read more