“Aku pamit pulang ya, Erin.” Ucap Naomi kepadaku. “Iya, hati-hati ya...” Ujarku sambil menepuk bahu Naomi. “Sampai jumpa!” Ucap Naomi dan Ryan. Naomi dan Ryan pun mulai berjalan menjauh dari rumahku, dan seperti waktu itu Ryan juga mengantarkan Naomi pulang sampai ke rumahnya. Lalu, sama seperti waktu itu juga, Naomi masih juga merasa sungkan kepada Ryan karena menjadi repot untuk mengantarnya pulang sampai ke rumahnya. *** “Okay! Sudah sampai. Kalau begitu, aku pulang ya. Sampai jum…” “Ehh! Apakah kamu mau mampir dirumahku sebentar?” Tanya Naomi secara tiba-tiba kepada Ryan dengan nada suara yang terdengar canggung. “Hah??” Ujar Ryan memastikan apa yang didengarnya barusan. “Hmm... Aku hanya merasa tidak enak karena kamu terus mengantarku seperti ini. Kebetulan, Bibi juga memasak masakan yang cukup banyak untukku. Kamu belum makan malam, bukan?? Jadi... anggap saja, ini sebagai ungkapan t
Read more