All Chapters of Sang Dewa Perang: Chapter 1961 - Chapter 1970

Thomas tersenyum tipis. “Saya yang traktir ini. Anda tidak perlu membayar.”"Tidak, saya tidak suka berutang apa pun kepada siapa pun."Setelah Fiora berbicara, dia melemparkan uang $100 padanya. "Simpan saja kembalianya."Dia berdiri dan pergi menghilang ke dalam malam.Thomas mengambil uang pecahan $100. Dia tersenyum tipis dan bergumam, "Wanita yang sangat menarik."Dia memasukkan uang itu ke dalam sakunya sebelum berjalan ke atas.Kemudian, dia menutup pintu.Thomas mengeluarkan laptopnya dan flash drive yang diberikan Fiora kepadanya. Dia memasukkannya ke colokan flash drive laptop, mengklik video, dan menontonnya.Ada tiga bagian video CCTV. Masing-masing berdurasi kurang dari tiga menit.Keseluruhan video berdurasi delapan menit. Isinya pendek tapi mengejutkan. Setelah Thomas menonton video itu, dia tersenyum penuh kemenangan.Dengan video CCTV ini, Stella pasti bisa diselamatkan.Meski begitu, menjatuhkan Hayden menggunakan "rekaman" ini masih masih belum realist

"Terima kasih, Pak Barlow!"Jett mengambil kotak itu. Kotaknya sangat ringan dan sama sekali tidak berat dan seperti kotak kosong. Mungkin tidak banyak benda di dalamnya.Jett juga penasaran dengan isi kotak itu, tapi dia yakin akan satu hal: Itu bukan kotak kosong.Semua orang merasa iri ketika mereka melihat Jett sudah diberi hadiah.Salah satu dari mereka berkata, “Pak Barlow, kita berada di atas angin sekarang. Kami ditekan oleh Thomas, tetapi setelah kejadian ini, kami akan bisa sepenuhnya menyelamatkan situasi kami dan menekannya kembali!”Satu orang lain berkata, “Yakinlah! Thomas mengira dia sudah mengalahkan kita dalam e-sport dan mengendalikan opini publik sebelumnya, jadi dia merasa bisa berurusan dengan Perusahaan Seni Dagang? Wah, sungguh omong kosong!" Adapun di sisi Thomas, bagaimana dia bisa berpikir bahwa konser yang dibuat untuk menyerang akan berubah menjadi konser yang tidak menguntungkan baginya?Bagaimanapun, pendekatan Hayden terlalu kejam.Sementara sem

Namun, orang seperti apa Hayden itu? Apakah dia akan terganggu oleh masalah kecil seperti itu?Selama dia tidak secara pribadi membunuh orang-orang itu, dia akan memiliki seratus metode untuk keluar dari masalah.Hayden dengan angkuh berkata, “Petugas, harap perhatikan bahasa Anda. Anda telah membuat banyak kesalahan dalam kata-kata Anda!”"Oh? Tolong koreksi saya.”“Pertama-tama, ayah dan anak Rahel minum anggur di tempat saya, bukan teh. Mereka baru saja kehilangan pekerjaan, jadi mereka mendatangi saya untuk meminta bantuan dalam mencari pekerjaan. Kami minum sambil mengobrol. Toleransi alkohol mereka sangat buruk jadi mereka pingsan setelah minum segelas, dan mereka cuma tidur di tempat saya.”Hayden berhenti sejenak sebelum dia lanjut berkata, “Saya orang yang baik, jadi bagaimana saya bisa meninggalkan mereka saat itu terjadi? Jadi, saya meminta orang-orang saya untuk mengantar keluarga Rahel kembali ke rumah. Tapi, saat mereka berjalan melewati pintu masuk, kedua pria itu d

Hayden murung karena tidak memiliki cara yang baik untuk menemukan pengkhianat itu. Ketika tiba-tiba mendengar Fiora mengatakan itu, dia sontak jadi tertarik.“Fiora, kau selalu pintar. Cara andal apa yang mau kau berikan kepadaku kali ini?” Hayden bertanya.Fiora berdehem. Dia tidak terburu-buru untuk mengungkapkan metodenya tetapi malah menceritakan sebuah cerita kepadanya.Dia berkata, “Paman, pernah ada kebakaran saat aku makan di restoran dulu. Tentu saja kebakaran itu tidak parah, tapi tetap menimbulkan kepanikan saat itu. Saat api berkobar, seorang pelayan bergegas masuk ke ruangannya. Dia membongkar sebuah batu dari dinding dan mengeluarkan sebuah kotak kecil. Kotak itu penuh dengan uang.“Pelayan telah mencuri uang itu dari rekan dan bosnya.“Saat orang dalam bahaya, mereka kehilangan kebijaksanaan. Mereka segera mengejar kepemilikan terpenting mereka. Bos restoran berhasil menemukan pencuri itu menggunakan kelemahan ini dan api palsu.”Ketika Hayden mendengarnya, dia te

“Tidak … tidak ada.” Saat Cliff berbicara, dia tidak tenang, dan suaranya bergetar."Tidak ada apa-apa? Apa yang kau sembunyikan di sana?”“Emm … bukan apa-apa …. Saya tidak menyembunyikan apa pun .…” “Lepaskan!”Hayden menggeram marah, dan hal itu mengejutkan Cliff sampai-sampai dia langsung melompat dari kursinya. Kotak gelap itu juga jatuh ke lantai. Saat dia hendak mengambilnya, dua pengawal menjepitnya, dan dia tidak bisa bergerak."Hmph!"Hayden maju selangkah, membungkuk, dan mengambil kotak gelap itu dari lantai.Warna kulit Cliff menjadi pucat, dan Hayden juga merasa cemas.Hayden sudah kehilangan putranya, jadi dia sangat tidak ingin kehilangan Cliff. Dia berharap benda-benda di dalam kotak gelap tidak ada hubungannya dengan Thomas.Sebelum Hayden membuka kotak hitam itu, dia memberi kesempatan terakhir pada Cliff."Jujur, apa yang ada di dalam kotak itu?"Ekspresi Cliff masam, dan dia merasa kesulitan saat berkata, "Beberapa ... video rumahan.""Apa?" Apakah Cli