MasukPustaka
Cari
Semua Bab Sang Dewa Perang: Bab 1141 - Bab 1150
2419 Bab
Bab 1141
Sang Dewa Perang/Kata Memecah Venice
Tidak diragukan lagi, Arnav pasti sudah menyerahkannya.Buku proyek Arnav telah dipalsukan oleh Thomas berdasarkan buku proyek Diana. Produk yang dikembangkan menggunakan buku proyek palsu itu benar-benar selesai, haha.Oleh karena itu, ketika semua orang gugup, Thomas tampak begitu tenang.Craig yang tak tahu kejadian yang sebenarnya ini mondar-mandir, dia tidak tahu harus berbuat apa. Baru saja dia menjadi manajer umum sementara, tetapi dia sudah mengalami hal-hal yang merepotkan seperti itu.Jika hal ini tidak ditangani dengan benar, Pivot Technology kemungkinan besar akan mengambil kesempatan ini untuk membalikkan keadaan dan benar-benar naik ke posisi puncak Sterling Technology. Tanggung jawab yang harus ditanggung Craig di masa depan amatlah berat.Apa yang harus dia lakukan?Tiba-tiba, Craig memusatkan tatapannya pada Thomas.Pada saat seperti ini, mengalihkan kesalahan pada pihak lain pasti akan menjadi pilihan pertamanya.Dia tersenyum dan berjalan ke arah Thomas. Di
Baca selengkapnyaBab 1142
Sang Dewa Perang/Kata Memecah Venice
Dalam menghadapi provokasi Pivot Technology, Thomas bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Dia masih bermain-main dengan ponselnya selama jam kerja seperti biasanya.Begitu melihat Thomas bertingkah seperti ini, rekan-rekan kerjanya sangat kecewa.Tampaknya posisi pemimpin Sterling Technology sudah berakhir. Saat itu, rentetan panggilan telepon cepat berdering."Pak Mayo, ini telepon dari keluarga Gomez."Keluarga Gomez?Thomas tercengang.Keluarga Gomez adalah salah satu dari tiga keluarga besar di Central City. Keluarga ini juga adalah pengendali yang sebenarnya di balik Sterling Technology. Thomas meletakkan ponselnya dan pergi untuk menjawab panggilan telepon. Suara lelaki tua yang agak serak datang dari ujung telepon yang lain. Dia adalah Nicholas Gomez, kepala keluarga Gomez saat ini."Apa ini Jed?""Tidak, saya Thomas.""Thomas?""Ya, saya putra Nelson dan wakil ketua Sterling Technology. Sekarang, seluruh Sterling Technology berada di bawah kendali saya. Anda
Baca selengkapnyaBab 1143
Sang Dewa Perang/Kata Memecah Venice
Thomas langsung menutup telepon setelah mengatakan kalimatnya. Dia tidak menunjukkan rasa hormat kepada Nicholas.Harus dikatakan kalau tidak ada orang lain di ruangan itu yang bisa menandingi sikap keberanian dan tak tahu takut Thomas.Thomas, di sisi lain, duduk kembali di kursinya dan terus bermain dengan ponselnya seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Craig tersenyum dingin di dalam hati. Kau masih tidak tahu bahwa kau ini sedang menghadapi ajalmu. Tunggu sampai Pivot Technology meluncurkan produk terbarunya, maka Sterling Technology akan kacau. Jika itu terjadi, Nelson dan Jed tidak hanya akan menghukummu. Bahkan Nicholas sekali pun tidak akan pernah membiarkanmu lolos. Thomas, kau pasti gagal!Pada saat yang sama, Nelson sedang duduk di sofa sambil minum teh di rumahnya dan Jed duduk di sampingnya.Setelah mendapatkan laporan terbaru tentang perusahaan, Nelson tidak yakin apakah dia harus tertawa atau menangis.“Aku ingin kau menempatkan Craig untuk menanggungjawabi ini kar
Baca selengkapnyaBab 1144
Sang Dewa Perang/Kata Memecah Venice
Hari itu, pameran dibanjiri dengan pengunjung yang sepenuh semangat menunggu perilisan produk terbaru Pivot Technology.Thomas sudah membawa Departemen Litbang Sterling Technology ke acara karena ingin melihat apa yang mampu dilakukan oleh Pivot Technology. Di tengah-tengah kerumunan, Arnav berbisik kepada Thomas, “Kau ini benar-benar sesuatu, Pak Mayo. Kau belum melakukan apa pun sejak kau ditugaskan proyek ini secara tiba-tiba. Namun, kau tinggal membuat Sterling Technology benar-benar kalah dari PIvot Technology.“Kita tidak hanya kalah dalam soal kemampuan, tetapi kita juga kalah dalam hal karakter dan reputasi. Ini membuat Sterling Technology terlihat seperti perusahaan yang tidak kompeten dan tidak berguna."Dan kau tidak melakukan apa-apa soal ini! Itu adalah langkah yang sangat bagus!”Dalam hati, Thomas mencemooh. Arnav punya bakat untuk mengkhayal. Tetapi aku akan meninggalkannya sendirian karena dia akan mengerti apa arti "lensa yang baik, bingkai yang buruk" begitu
Baca selengkapnyaBab 1145
Sang Dewa Perang/Kata Memecah Venice
Tidak ada lagi yang bisa dikatakan.Tak perlu dikatakan, Thomas sekarang sepenuhnya memahami alasan kenapa Master Lipan begitu memusuhi dia.Weiss adalah putra angkat Master Lipan dan Thomas telah mengusik Weiss sampai dia mati saat itu. Weiss tampaknya menjadi orang yang paling berharga bagi Master Lipan. Jadi, mana mungkin dia bisa berhenti sampai dia mengeluarkan semuanya pada Thomas?Dia merasa tak bisa berkutik. Ini akan menjadi kasus yang sulit untuk dipecahkan. Master Lipan berbalik dan berjalan ke arah pameran. Dia melambai untuk menarik perhatian orang banyak, kemudian mengumumkan rencana masa depan Pivot Technology dan juga memperkenalkan produk terbaru secara rinci. Kerumunan orang-orang ini menjadi sangat bersemangat setelah mendengar kata-katanya.Jika semuanya berjalan sesuai rencana Master Lipan, maka teknologi Central City akan berkembang dalam waktu dekat.Sterling Technology akan menjadi usang dan Pivot Technology akan menjadi pemimpin masa depan!"Tanpa b
Baca selengkapnyaBab 1146
Sang Dewa Perang/Kata Memecah Venice
Seketika suasana hening. Seolah-olah mereka telah kembali ke zaman es, karena semua orang "membeku."Mereka tercengang dalam keheningan sambil mereka menatap produk yang hancur. Orang-orang yang mendukung Pivot Technology beberapa saat yang lalu merasa sangat malu.Apa yang terjadi?Produk terbaru Pivot Technology ternyata berada di tingkat macam itu?Bukankah itu sedikit terlalu tambal sulam?Semua orang saling bertukar pandang, dan sejujurnya mereka tidak tahu harus berkata apa. Bahkan para pendukung Pivot Technology yang paling bersemangat pun merasa sangat canggung saat ini.Pak Lipan terpaku.Senyuman membeku di wajahnya. Semakin "biadab" dia sebelumnya, semakin malu dia sekarang."Apa yang terjadi?"Pak Lipan berteriak kepada staf Departemen Litbang.Mereka semua menundukkan kepala, dan tidak berani menarik napas. Sebenarnya saat mengembangkan produk, mereka mengikuti tiga proposal proyek dengan ketat, jadi jika ingin menyebutkan masalahnya, hal tersebut akan ada di dal
Baca selengkapnyaBab 1147
Sang Dewa Perang/Kata Memecah Venice
“Pivot Technology, kalian sampah! Apa kalian menganggap kami seperti orang idiot?”“Kalian tidak tahu malu! Dan kalian bahkan menyebutkan kalau kalian mau memimpin industri teknologi di Central City ke depannya? Apa ini cara kalian berencana untuk memimpin kita ke depannya? Dengan mencuri teknologi orang lain?”“Dan mereka bilang orang lain tidak berguna! Hah! Jadi, merekalah yang tidak berguna!”“Hari ini, aku akhirnya menyaksikan apa artinya tidak tahu malu.”“Huh, saat kau membandingkannya bersama, Sterling Technology jelas lebih baik. Paling tidak, mereka bisa fokus mengembangkan teknologi baru. Selain itu, berdasarkan apa yang dikatakan Pak Mayo, produk baru mereka akan segera dijual di pasar. Sepertinya kita cuma bisa menantikan produk Sterling Technology.”Hanya dalam waktu singkat, opini publik benar-benar berubah. Sejujurnya, manusia itu sederhana. Semua orang akan mengikuti siapa pun yang baik. Sesederhana itu. Jika Pivot Technology bagus, maka mereka akan bias terha
Baca selengkapnyaBab 1148
Sang Dewa Perang/Kata Memecah Venice
Saat dia kembali ke perusahaan, teleponnya berdering. Craig berlari ke sana. "Halo? Siapa ini?”Dia lalu berbalik dan berkata kepada Thomas, “Pak Thomas, kepala keluarga Gomez, Nicholas Gomez, menelepon. Dia ingin berbicara dengan Anda.”Craig sangat rendah hati kepada Thomas sekarang, dan semua orang yang melihatnya merasa merinding. Dia juga tidak pernah serendah ini pada Jed. Tidak ada alasan lain untuk hal tersebut. Itu sepenuhnya karena kemampuan Thomas benar-benar membuatnya takut. Thomas berjalan mendekat dan mengangkat telepon dengan santai. "Halo?" Tawa riuh Nicholas terdengar dari telepon. "Ha ha ha! Aku mendengar soal pameran! Tidak buruk, Nak!”Thomas berkata dengan tenang, “Seperti yang saya katakan di awal: tidak perlu takut dengan Pivot Technology.”“Heh. Karena kau tahu lebih banyak daripada yang kau biarkan, kenapa kau tidak memberitahuku sejak awal? Aku pun salah paham soal dirimu.”“Kalau saya memberitahu semuanya dari awal, itu mungkin hanya membawa h
Baca selengkapnyaBab 1149
Sang Dewa Perang/Kata Memecah Venice
“Bajingan! Bajingan bodoh itu!” Nelson meraung, “Orang bodoh macam apa dia?!“Apa Pivot Technology penuh omong kosong?! Apa Pak Lipan orang yang terbelakang?! Bagaimana mereka bisa dipermainkan oleh Thomas seperti orang idiot?!”Jed menghela napas di sampingnya dan berkata dengan ekspresi sedih, “Mulanya kita mau mengucilkan dan menyingkirkan Thomas lewat Pak Lipan, tapi itu tidak berhasil. Thomas tidak jatuh, dan Pak Lipan akhirnya kalah.”“Bukan itu saja!” Nelson berkata, “Saya baru saja menerima informasi kalau Thomas sudah menerima persetujuan bajingan itu, Nicholas. Saat ini, Thomas sudah mengamankan posisinya, dan itu akan lebih sulit daripada mencoba terbang jika kita ingin menyerangnya sekarang!”Ekspresi Jed berubah lebih gelap. Saat Thomas menjadi penerus di masa lalu, Jed tahu dengan sangat jelas jika hanya dia yang menerima gelar yang terlihat bagus untuk menyeretnya jatuh. Dia melakukannya untuk membingungkan Thomas, dan penerus sebenarnya tetap Jed. Karenanya, Jed
Baca selengkapnyaBab 1150
Sang Dewa Perang/Kata Memecah Venice
Pak Lipan dirawat di bangsal VIP Rumah Sakit Umum Pusat Kota. Dia berbaring di tempat tidur sambil menatap lampu gantung di langit-langit. Matanya dipenuhi dengan kesedihan dan kebencian, dan tinjunya terkepal erat. Dia tidak bisa menerima kekalahannya. Laura mendorong pintu hingga terbuka dan berjalan masuk membawa catatan medis. “Dokter bilang Ayah menderita syok sementara karena Ayah terlalu marah. Ayah akan baik-baik saja setelah beristirahat sebentar. ”Laura duduk, mengupas pisang, dan menyerahkannya padanya. “Jangan marah begitu, Ayah Baptis. Ayah benar-benar sama dengan Weiss. “Weiss dihancurkan oleh Thomas dengan cara ini. Sekarang, dia ingin menggunakan cara yang sama, jadi Ayah harus berhati-hati.”Pak Lipan mengambil pisang dan menggigitnya. “Ya, aku harus berhati-hati. “Mulanya aku mengira aku memegang kemenangan di tanganku dan bisa menginjak Sterling Technology di bawah kakiku. Lalu, aku juga bisa benar-benar mempermalukan Thomas.“Heh. Siapa yang mengira in
Baca selengkapnya
