“Hei! Ngapain kau bengong di situ? Kemasukan baru tahu rasa kau!”Narendra yang sejak tadi termenung di teras kontrakan petaknya sambil sesekali menoleh ke kontrakan petak Agnia terkejut dengan sapaan Bang Ucok yang baru pulang kerja.“Ha, kan! Diam aja kusapa. Sudah kemasukan ini!” Bang Ucok mendekat kemudan menepuk punggung Narendra kuat, “Woi, Rendra!”“Sakit, Bang,” Narendra mengusap punggung sebisa mungkin, “Tumben sore udah balik, Bang.”“Macam mananya pula! Udah jam berapa kau pikir ini? Ha, ha, kau tengok ini udah jam berani. Betul lah kemasukan kurasa kau ini!”“Kemasukan apa?” Narendra masih sibuk mengusap bekas tepukan Bang Ucok.“Kenapa kau? Kulihat dari sana bengong aja kau ini.”“Lagi mikir aja, Bang,” pria itu tersenyum tipis, “Sambil nungguin Agnia. Aku khawatir, Bang.”“Khawatir kenapa?
Last Updated : 2021-10-08 Read more