Home / Romansa / CINTA DIBALIK CADAR / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of CINTA DIBALIK CADAR: Chapter 41 - Chapter 50

80 Chapters

41. MASA LALU REYHAN

Bertahun-tahun yang lalu...   Seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun tengah menangis memeluk seorang wanita yang terbaring lemah tak berdaya. Perlahan anak itu menutupi tubuh sang Ibu dengan selimut yang dia ambil dari kamarnya. Agar tubuh telanjang yang dipenuhi luka memar itu tidak terlihat oleh siapapun.   Lalu dia mulai memakaian pakaian kepada sang Ibu sebisa yang dia lakukan.   "Jangan Reyhan. Biar Ibu saja. Tolong ambilkan Ibu air di baskom kecil. Ibu mau basuh badan Ibu dulu,"   "Baik, Bu."   Reyhan kecil belum mengerti apapun saat itu. Yang dia tahu, Ibunya kini hanya bisa te
last updateLast Updated : 2021-08-18
Read more

42. BERTEMU KAWAN LAMA

Ini hari pertama Reyhan kembali masuk kantor.   Pagi ini dia bangun sebelum shubuh. Karena selama ini shalat selalu menjadi prioritas utama Reyhan. Walau dia bukan seorang muslim yang taat, tapi setidaknya dia ada keinginan untuk lebih memperdalam ilmu agamanya. Karena dia selalu merasa hatinya jadi lebih tenang setiap kali selesai menunaikan shalat.   Reyhan baru saja selesai berpakaian ketika tiba-tiba pintu apartemen yang dia tempati saat itu terbuka. Hardin muncul dari balik pintu masih dengan setelan kantor yang kemarin dia pakai. Karena sepulang kantor sore kemarin, Hardin langsung ke rumah sakit dan stay di sana sampai pagi. Bahkan ketika sang Omah menyuruhnya pulang Hardin tetap tidak mau. Hal itu Hardin lakukan karena dia ingin menunjukkan pada Anggia kalau dia benar-benar menyesal dan juga supaya
last updateLast Updated : 2021-08-18
Read more

43. BERATNYA GODAAN DUNIAWI

"Aku nggak bisa, lagi banyak kerjaan." tolak Hardin. Dia baru saja melangkah masuk ke dalam ruang kerjanya. Wajahnya terlihat tidak tenang. "Serius kamu nggak bisa? Aku kangen banget loh sama kamu, Sayang. Kitakan udah lama nggak ketemu. Kalau kamu nggak bisa keluar malam ini, gimana kalau aku yang dateng ke apartemen kamu? Oke? Aku punya sesuatu buat kamu. Kamu pasti suka? Ayolah nggak usah sok jual mahal sama aku, nanti kamu loh yang nyesel!" ancam suara di seberang. Suaranya lembut dan manja, bahkan dengan diiringi suara desahan yang menggoda. Dara memang paling jago dalam hal merayu laki-laki. Sial!!! Hardin merutuk dalam hati. Bayangan Dara dengan bikininya yang seksi menutupi bagian paling sensitif dari wanita itu terbayang jelas dalam pikiran Hardin. Bahkan han
last updateLast Updated : 2021-08-18
Read more

44. MULAI ADA SESUATU

"Kamu harus makan atuh Gia, dari pagi kamu cuma minum susu. Kasihan itu yang diperut, nanti dia juga ikut kelaparan," rayu Omah Tantri. Tangannya mencoba menyuapi Anggia dengan makanan yang baru saja diantarkan oleh pihak rumah sakit. Tapi Anggia tidak mau bangun. Dia terus tidur dengan posisi miring dengan bibir yang cemberut. Kepalanya menggeleng dan bibirnya semakin dia tutup rapat setiap kali sesendok makanan di dekatkan ke mulutnya oleh Omah Tantri. Omah Tantri berdecak seraya menaruh piring yang sedari tadi dipegangnya di atas meja. Merawat Anggia itu lebih-lebih dari merawat seorang anak kecil. Bisik batinnya, bingung. "Omah keluar sebentar ya," kata Omah kepada Gia. "Kak Reyhan mau kesini jam berapa sih, Omah? Katanya sehabis makan siang di Kantor dia langsung kesini," tanya Gia setelah matanya kembali melirik jam dinding di ruangan itu untuk yang kesekian kali. Jam itu kini menunjukkan pukul 15.15 WIB. Padahal
last updateLast Updated : 2021-08-19
Read more

45. CIUM GIA, KAK?

Setelah lusa kemarin Katrina menjenguk Anggia bersama rombongan karyawan lain, sore ini Katrina datang seorang diri untuk kembali menjenguk Anggia sebab ada amanah dari Aki dan Nini yang harus dia sampaikan. Untungnya, hari ini Katrina tidak melihat keberadaan Reyhan di kamar rawat Anggia. Setidaknya dia tidak perlu merasa gugup di dalam sana. Setelah menyelesaikan tugasnya, Katrina pun mohon pamit pada Abi dan Umi. Dia hendak pulang ketika langkahnya terhenti di ambang pintu sebab kedatangan Hardin dan Reyhan. Ke dua laki-laki itu sempat terkejut. "Loh, Katrina? Kamu sendirian ke sini?" tanya Hardin spontan, sementara Reyhan hanya diam dan langsung berlalu dari pintu karena Anggia sudah memanggilnya lebih dulu. "Iya Pak. Habis mengantar sesuatu untuk Abi dan Umi. Titipan dari Aki dan Nini di Bandung," jawab Katrina seadanya. "Sekarang, kam
last updateLast Updated : 2021-08-20
Read more

46. HARDIN SIAP MENIKAH!

Sepuluh tahun yang Lalu.   Taman Belakang Sekolah.   Teruntuk kamu calon kekasih halalku.   Aku tau Tuhan kita berbeda. Tapi aku percaya perbedaan bukanlah akhir dari segalanya.   Terima kasih sudah bersedia menjadi putri bulanku.   Terima kasih sudah menerimaku apa adanya.   Terima kasih sudah merubah kesulitan hidupku semudah membalikkan telapak tangan dengan kehadi
last updateLast Updated : 2021-08-21
Read more

47. CALON KAKAK IPAR

Ini hari terakhir Anggia di rumah sakit. Besok dia sudah diperbolehkan pulang oleh tim medis. Hari ini Katrina kembali mendapat amanah dari keluarganya di Bandung, dia di suruh untuk datang menjenguk Anggia hari ini. Sekedar mengetahui keadaan Anggia. Padahal keluarganya sudah merencanakan hal ini dengan Omah dan Opah Hardin. Mereka ingin membicarakan masalah perjodohan itu dengan Katrina secara langsung. Mereka tidak mau pernikahan ini hanya disetujui oleh sebelah pihak. "Assalamualaikum," ucap Katrina, kepalanya menyembul dari balik pintu ruang rawat Anggia. "Waalaikumsalam," jawab suara Omah Tantri dan Anggia bersamaan. Pandangan mereka tertuju ke arah pintu. Katrina melangkah masuk dengan membawa sekantong plastik buah apel sebagai buah tangan. "Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga," ucap Omah senang. Katrina mencium tangan Omah Tantri seraya memberikan bara
last updateLast Updated : 2021-08-22
Read more

48. PENYELIDIKAN REYHAN

Katrina benar-benar tidak habis pikir. Sebenarnya apa yang ada dipikiran Hardin, mengapa dia tiba-tiba menyetujui perjodohan ini? Padahal jelas-jelas dia tahu, Katrina tidak mencintainya. "Assalamualaikum, ini aku Katrina. Aku mau bicara," Katrina membenarkan posisi handphonenya supaya lebih nyaman. Sebab hatinya benar-benar tidak tenang sekarang. Katrina merasa belum siap menerima perjodohan ini, tapi jika Hardin sudah mengiyakan itu artinya pihak keluarga mereka tinggal menumpukan harapannya hanya pada Katrina seorang. Ini berat. Katrina takut tidak akan sanggup memikulnya sendirian. Terlebih dia juga tidak mau mengecewakan keluarganya."Waalaikum salam. Ada apa? Kan bisa diomongin di Kantor?" sahut sebuah suara diseberang. Suara Hardin. "Aku bukan mau membicarakan masalah kantor. Ini tentang kita. Hmm, maksud aku tentang rencana perjodohan kita," Belum selesai Hardin terkejut begitu mendapati han
last updateLast Updated : 2021-08-24
Read more

49. HARI PERTUNANGAN

Bandung. Podomoro Park. Ini adalah hari spesial untuk Anggia yang sengaja sudah dipersiapkan oleh Omah dan Opah sejak jauh-jauh hari. Hari pertunangan Anggia dan Reyhan. Omah dan Opah sengaja merahasiakan hal ini dari semua orang, termasuk Hardin dan juga keluarga besar Ustadz Maulana. Mereka yang kini sudah berkumpul di kediaman keluarga Surawijaya. Menunggu kedatangan sang cucu tercinta. Kak Zaenab langsung menarik Katrina begitu melihat Katrina dan keluarga Om Rudy sampai disana. "Ada apa Teh?" teriak Katrina bingung. Kak Zaenab mengajak Katrina menjauh dari teras. "Teteh mau tanya sama kamu, itu laki-laki yang mau menikah sama Gia, yang namanya Reyhan, itu bukan Reyhan yang kamu ceritakan sama Tetehkan Trina?" wajah Kak Zaenab terlihat panik. Katrina ikutan bingung. Bingung ha
last updateLast Updated : 2021-08-25
Read more

50. NASEHAT KAK ZAENAB

Reyhan masih duduk di kursi di pinggir kolam renang. Tak sama sekali berniat untuk beranjak dari tempat itu. Saat ini dia benar-benar butuh waktu untuk berpikir. Reyhan bukan tipe laki-laki yang gegabah apalagi ceroboh. Dia cenderung lebih banyak menggunakan akal sehatnya ketimbang harus bertindak tanpa ada alasan yang kuat. Apalagi jika harus menuduh tanpa bukti. Hingga akhirnya dia hanya menimang-nimang apa yang sebenarnya terjadi. Lagipula, nama Ustadz Maulana itukan tidak mungkin hanya satu orang saja di Bandung. Dan dia berharap Ustadz Maulana yang dimaksud oleh Pak Gunawan bukanlah Ustadz Maulana yang menjadi kerabat keluarga Hardin. Karena jika benar begitu, Reyhan tidak akan sanggup menerima kenyataan. Ini tidak boleh terjadi. "Oh, ternyata disini orangnya. Gia cariin kemana-mana juga," teriak Anggia kesal. Dia kelelahan sehabis berjalan mencari Reyhan di sekitar pekarangan rumahnya yang luas. "Kakak ngapain dis
last updateLast Updated : 2021-08-28
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status