Selesai tahajud, aku melihat Kak Yahya membawa sajadah dan memakai pakaian lengan panjang. Aku pun menatapnya heran.“Mau ke mana… mas?” tanyaku dengan wajah merah merona.“Masjid. Sebelum bertemu denganmu, aku mungkin bisa dibilang sekuler, tapi bukan berarti aku lalai,” jawab Kak- Mas Yahya. Eh, sekuler?“Maksudnya!?”“Bukan apa, Zihan. Kalau orang mengenalku sekilas kala bertemu di masjid, mereka akan mengira aku alim. Semenjak kejadian itu, aku sudah menanggalkan semua kealimanku di dalam jiwa,” komentarnya. Berarti…“Penampilan menipu,” komentar Kak Yahya lagi, “jika aku tidak pernah bertemu denganmu, selama itu pula aku akan terus membohongi diriku. Aku hanya menjalankan ibadah sebagai ritual,
Terakhir Diperbarui : 2021-09-14 Baca selengkapnya