Semua Bab Mencintai Memori Terkelam: Bab 41 - Bab 50

62 Bab

Chapter 40 - Mencari tau tentang Kenichi

Kenichi memeriksa berkas-berkas di ruang kerjanya, matanya memang memandang berkas tersebut namun tidak dengan fokusnya, pikirannya masih tersita dengan pertemuannya dengan Seika. Kenichi sangat senang bertemu dengan Seika hari ini, dapat berbicara dengan gadis yang sangat ia cintai dan rasa senangnya di iringi oleh rasa kesedihan. Tentu saja ia sedih jika gadis yang paling ia puja tidak mengingatnya. Namun walaupun begitu ia sangat bersyukur bisa bertemu dengan Seika. “Kumicho” panggil Daiki. Lamunan Kenichi buyar, ia menoleh ke arah Daiki. “Ada apa?”. Daiki bertingkah serba salah, raut wajahnya ingin mengatakan sesuatu namun pikirannya mencoba menahannya sekuat tenaga. “Jika ada yang ingin kau katakan, katakan saja” Ucap Kenichi memberi pengertian. “Itu.. berkasnya” Bisik Daiki.  Kenichi menaikka
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-05
Baca selengkapnya

Chapter 41 - Bersikap seperti anee-san

“Ittadakimasu” Ucap Kenichi lalu diikuti oleh anak buahnya. Kenichi dan anak buahnya makan dengan tenang, suasana di ruangan washitsu lebih sunyi karena tidak ada Michio yang menghangatkan suasana atau pun Seika yang mengajak bicara para anak buah Kenichi yang akhirnya membuat laki-laki itu cemburu dan mereka bertengkar sejenak. Kenichi teringat dengan suasana ketika Seika masih duduk disampingnya, ia tersenyum pelan. Ia sangat merindukan saat-saat bahagia tersebut.Akira mengeluarkan handphone dari saku celananya dan membalik badan untuk mengangkat telepon, beberapa saat ia berbicara lalu menutup teleponnya. “Kumicho-san” panggil Akira. Kenichi menoleh. “Anee-san ada di daerah Ikuta Road, sepertinya dia mencari anda” lapor Akira. Kenichi memejamkan mata sejenak. Ia telah memerintahkan seorang anak buahnya untuk terus mengawasi Seika, ia
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-05
Baca selengkapnya

Chapter 42 - Rasa Penasaran Seika

Seika melihat kertas berisi alamat dan memandang pintu pagar yang tertutup, wanita itu melihat nama yang tertempel di kayu memanjang ke bawah bertuliskan ‘Yamaguchi-gumi’. “Ya. Alamatnya benar seperti yang Michio berikan” gumam Seika. Beberapa detik kemudian pintu di buka dari dalam dan tampak dua orang laki-laki memakai setelan jas menyambutnya. Mereka adalah Kenzo dan Botan. Botan tampak terkejut dengan kehadiran Seika, ia membungkukkan badannya. “An...”  Sapaan Botan terputus ketika Kenzo memukul kepala laki-laki bertubuh buntal itu. Seika terkejut melihat adegan tidak terduga tersebut. “Anda mencari siapa nona?” tanya Kenzo dengan wajah tenang namun suara laki-laki itu sedikit bergetar.  Seika terdiam sejenak, ia merasa familiar dengan kedua laki-laki di depannya. “Aku mencari Kenichi-san”. Kenzo memasang wajah ceria agar terlihat ramah namun wajahnya yang tegang dan keningnya yang mengernyit masalah terlihat seba
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-05
Baca selengkapnya

Chapter 43 - Seika Cemburu

Seika membulatkan matanya, jantungnya berdetak di luar kewajaran. Ia bahkan tidak bisa menghitung berapa detak jantungnya perdetik. Tangannya bergetar pelan. Pelukan Kenichi, entah kenapa sangat familiar ditubuhnya, seperti merindukan tubuh atletis itu untuk waktu yang sangat lama. Tanpa sadar tangan Seika membalas pelukan Kenichi, sentuhan hangat di punggung membuat Kenichi tersadar dan segera melepaskan pelukannya. Kenichi membalikkan tubuhnya menyembunyikan tangannya yang terkepal kuat. “Maafkan aku. Aku memelukmu karena kau mirip dengan seseorang yang aku cintai”. Seika sangat terkejut ketika mendengar perkataan Kenichi, tangannya bergetar pelan. Lagi-lagi, untuk kesekian kalinya, tubuhnya bertindak diluar kontrolnya. Air mata wanita itu mengalir tanpa sadar, dadanya berdenyut sakit, ia tidak mengerti mengapa ia begitu sakit hati ketika mendengar bahwa Kenichi sudah mempunyai wanita yang laki-laki itu cintai. Dengan air mata berlinang, Seika membu
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-05
Baca selengkapnya

Chapter 44 - Sekelebat Ingatan Seika

“Biarkan aku memelukmu sekali lagi” Ucap Seika dengan tenang. Metode kedua untuk memicu ingatan adalah kontak fisik, jika Kenichi adalah masa lalunya, ingatan Seika pasti akan terpengaruh oleh kontak fisik tersebut. Pelukan terakhir mereka sangat membekas di hati Seika, seperti sudah ia nantikan sekian lama. Oleh karena itu ia akan mencoba metode kontak fisik kembali. Kenichi terkejut dengan kata tidak terduga dari mulut Seika. “Apa?”. Rahangnya mengeras karena menahan keinginan untuk memeluk wanita di hadapannya.  Seika tersentak dengan suara yang terdengar seperti ancaman, ia berdeham beberapa kali untuk menenangkan hatinya. “Aku tahu ini egois, tapi aku ingin memastikan kalau kau tidak ada hubungannya dengan masa laluku”. Kenichi terdiam sejenak. “Apa yang sebenarnya ingin kau pastikan?”. “Aku ingin memastikan bahwa kau bukan laki-laki yang kutemui di restoran waktu itu”. “Aku sudah bilang kalau kau salah orang”
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-05
Baca selengkapnya

Chapter 45 - Apa aku pernah diculik?

Seika berdiri dan membungkukkan kepala kepada seorang kakek yang menjadi pasiennya.“Terima kasih sudah datang ke klinik”. Sang kakek hanya tersenyum dan juga menunduk hormat.  Seika duduk kembali di tempat kerjanya lalu menatap jam tangannya yang menunjukkan pukul satu siang. Sudah waktunya untuk makan siang. Wanita itu melangkah keluar ruangan. “Aoi, aku akan keluar makan siang sebentar” Ucap Seika sambil tersenyum. “Sensei, bolehkah aku ikut? Aku tidak membawa bekal hari ini” Aoi menatap memohon kepada Seika. Seika tertawa pelan. “Tentu saja boleh. Ayo”. Aoi berseru girang lalu memeluk lengan Seika dengan senang. Mereka pun melangkah ke restoran tempat Seika biasanya menghabiskan waktu istirahat siang.  “Sensei, kau masih tidak mengingat apapun?” tanya Aoi basa basi. Mereka berjalan di jalan setapak. “Belum, Apa kau tahu tentang masa laluku? Seperti dengan siapa saja aku berteman misalnya?”. Aoi terd
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-05
Baca selengkapnya

Chapter 46 - Kekuatan Seika kembali

"Apa maksud onee-san?" tanya Michio terkejut.Seika terdiam sesaat lalu menggelengkan kepala. Aoi yang sedari tadi hanya diam saja mengerutkan keningnya, ia tidak mengerti dengan perkataan Seika. Gadis itu tidak tahu bahwa Seika pernah di culik, yang ia tahu Kenichi mengatakan bahwa gadis itu kecelakaan mobil lalu kehilangan ingatan dan berpesan jika suatu saat Seika menanyakan Kenichi maka Aoi hanya menjawab tidak."Aku tidak tahu tapi ketika melihat pisau, sekelebat tentang sebuah pisau hampir mengenai tanganku masuk ke dalam pikiranku begitu saja" Seika kembali menggelengkan kepala, ia sendiri sangat bingung dan bahkan tidak tau apakah memori yang ada dalam pikirannya itu adalah sebuah memori miliknya atau hanya halusinasi saja. "Nanti saja kita bahas. Sekarang onee-san pulang denganku, aku tidak yakin onee-san masih bisa melanjutkan pekerjaan onee-san setelah semua yang terjadi" Ucap Michio. Aoi mengangguk setuju. "Sensei pulang
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-06
Baca selengkapnya

Chapter 47 - Penculikan kembali terjadi

“Kau mau kemana onee-san?” Tanya Michio ketika melihat Seika berpakaian rapi. “Bekerja” Jawab Seika bingung dengan pertanyaan retoris adiknya.  “Bukankah ini masih masa cuti mu?” Tanya Michio bingunh. Seika tertawa canggung. “Aku sudah sering meminta cuti, aku tidak ingin pasien ku kabur semuanya karena tingkah kekanakan ku”. “Tapi kau …” “Aku tidak apa-apa Michio, tenang saja” Seika mengacak pelan rambut adiknya, tiba-tiba sekelebat memori tentang Michio yang melapor tentang keadaannya kepada Kenichi masuk ke dalam pikiran wanita itu, membuat sang wanita tertegun dan segera memindahkan tangannya dari kepala Michio, ia menatap tangannya dengan bingung. “Kenapa onee-san?” Tanya Michio. Seika hanya menatap Michio dengan tatapan berpikir, ia kembali menyentuh kepala Michio dengan perlahan, namun kali ini tidak ada kejadian apapun yang masuk ke dalam kepalanya. Michio semakin bingung dengan tingkah Seika. 
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-06
Baca selengkapnya

Chapter 48 - Memori Satu Tahun yang lalu

Seika membuka pelan matanya dan mengerjap beberapa kali mencoba menyesuaikan cahaya yang terdapat di dalam ruangan tersebut. Ketika ia ingin menggerakkan badannya, tubuhnya tertahan oleh seikat tali yang mengikat badan dan kedua tangannya.Mata Seika membulat dan ia menatap ke arah depan, terdapat beberapa laki-laki dalam ruangan tersebut, salah satunya adalah laki-laki yang bertengkar dengannya di jalan setapak restoran.“Kau sudah bangun kawaii onee-san?” Tanya sang laki-laki yang pernah bertengkar dengan Seika. Teman-temannya tertawa mendengar pertanyaan lucu laki-laki itu.Seika tidak mendengar pertanyaan laki-laki itu, pikirannya di penuhi oleh sekelebat kejadian yang ia tidak tahu kenapa. Matanya mengerjab beberapa kali untuk mengusir bayangan tersebut, napasnya mulai tercekat.Seika bernapas kasar dari mulutnya, keringat dingin mulai bermunculan di kening membuat wajahnya terlihat pucat pasi.Laki-laki itu mengerutkan keningnya m
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-06
Baca selengkapnya

Chapter 49 - Memori Satu Tahun yang lalu (2)

Satu tahun yang lalu. China.  Ryan memegang tangan Seika dan meletakkannya di atas meja. Mark mengambil pisau dan menjilati pisau tersebut dengan penuh gairah.“Kau tidak ingin kehilangan jari jemarimu bukan?” Ancam Mark.Seika tersentak kuat, beberapa kejadian masa lalu Ryan masuk ke dalam pikirannya ditambah dengan ancaman Mark dan pisau yang terlihat sangat tajam. Seika menggelengkan kepala dengan kuat.Mark menyeringai lebar. “Kalau begitu katakan apa yang kau lihat ketika menyentuh laki-laki ini”.Seika kembali menggelengkan kepalanya, ia tahu kesaksiaannya akan membuat banyak orang terbunuh dan ia tidak akan membiarkan itu terjadi.“Kau wanita keras kepala!!” bentak Mark lalu menancapkan  pisau di antara jari jemari Seika yang terbuka lebar.Seika tersentak hebat, sisi tajam pisau menggores ruas jarinya perlahan ditambahkan dengan masa lalu Ryan yang semaki
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-06
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status