Dengan langkah tergesa, Gibran masuk ke dalam rumahnya. Rupanya jalan-jalan malam tidak membuahkan hasil apapun. Malah membuatnya semakin dibuat suntuk. Apalagi, setelah bertemu dengan Binar tadi. Perkataan gadis itu yang membuat perasaannya suntuk seperti ini. Binar benar-benar telah mendepaknya jauh sekarang. Dan, hal itu sungguh membuat Gibran merasa prustasi. Saat langkahnya sampai pada ruangan makan. Di sana, sedang ada ibu,ayah,dan adiknya. Menatapnya secara kompak. “Kau tidak makan, Gibran?“ tanya Asmita kepada putranya itu Gibran menggeleng, “Apa ini semua rencana kalian?“ Gibran bertanya dengan pandangan yang bergantian menatap ibu dan ayahnya. Mereka diam, saling tatap. Dan, Gibran tahu. Itu adalah jawaban iya. Maka dari itu, Gibran mendengus Sementara Zeline, dia terlihat kebingungan. Dia sepenuhnya tidak mengerti masalah yang terjadi antara orang dewasa itu. Maka Zeline memilih diam, da
Baca selengkapnya