Home / All / Pendekar Lembah Iblis / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Pendekar Lembah Iblis: Chapter 81 - Chapter 90

107 Chapters

Bab 81 Pedang Buntung

Karena kabut yang begitu pekat, Gillian dan Sion berjalan saling berdekatan. di sisi lain, Amon, Bixi dan Limey sudah sampai di depan gerbang Valta. gerbang sejuta jebakan. ketiganya berdiri di depan gerbang."Hei Adik ke empat, coba kau masuk ke dalam gerbang Valta. aku ingin melihat sampai di mana kemampuan Imdokmu berkembang." ucap Bixi seolah menantang. Amon yang mendengar tantangan tersebut langsung saja mimiknya memerah. dia sempat melirik ke arah Limey. AMon tahu, saat ini dia tengah dipermalukan oleh kakak seperguruannya. harga diri Amon yang tinggi membuat dia merasa kesal, "Kakak, kau mengujiku?" "Jangan marah Dik, aku hanya ingin tahu kemampuanmu itu. diantara lima gerbang, hanya dua gerbang yang paling sulit dimasuki. gerbang Valta dan gerbang Merope. padahal dulu Merope sangat manis, tidak susah. namun sejak dia dekat dengan Valta, gerbangnya pun menjadi penuh rahasia." ucap Bixi seolah hendak menjelaskan."Apakah
last updateLast Updated : 2022-01-19
Read more

Bab 82 Kehendak

"kakak terlalu berprasangka. itu hanya pedang biasa, ditempa oleh pembuat pedang dari desa. bukan sesuatu yang luar biasa." elak Amon sambil berusaha mengambil pedang itu kembali. Bixi segera berkelit, lalu kemudian dia menatap lagi ke arah Amon, "Adik, aku paling tidak suka dibohongi!" ujarnya dengan tatapan seolah memaksa.  "Aku serius,itu hanya pedang tua dari seorang pembuat pedang di desa. dia memiliki barang rongsongan di salah satu gudangnya. karena benda itu benda gagal, maka aku membelinya dengan harga murah!" seru Amon berusaha mengambil kembali pedangnya. "Kalau yang kau katakan benar, berarti kau tidak keberatan benda ini menjadi milikku bukan. toh, hanya barang rongsokan tua!" ucap Bixi yang langsung melempar pedang itu ke tangannya yang lain. seolah pedang itu tidak berharga dan bisa dipermainkan sesuka hati. Wajah Amon menjadi berubah, sesaat dia tampak marah dan tidak suka dengan
last updateLast Updated : 2022-01-19
Read more

Bab 83 Rahasia Amon

"Bagaimana kau tahu?" tanya Amon dengan terperangah.Bixi menatap Amon dengan wajah seolah mengejeknya, dengan senyum menyeringai Bixi berkata, "Itu terlihat sekali dimataku. mungkin kau tidak menyadarinya, tapi aku yang dibesarkan oleh guru langsung tahu perlakukannya padamu istimewa. karena penasaran aku mencari tahu, dan sempat mencuri dengar ketika kau bertengkar dengan kakek tua itu karena merasa kesal oleh pelatihan berat guru." terang Bixi dengan santai, seolah-olah hal itu adalah sesuatu yang sudah lama dia ketahui.Amon menghela napas, "Apa kakak yang lain tahu?" tanya Amon merasa was-was. Selama ini dia telah begitu berusaha menutupi tentang hubungannya dengan sang kaisar langit.Bixi mengangkat bahunya, "AKu tidak tahu kalau orang lain. karena kau tahu, semua kakak-kakakmu itu sulit berinteraksi." ucap Bixi santai."Pedang itu warisan ayahku. ayah menitipkan pada kakek sebelum meninggal. jadi pedang itu bukan milik kakek, tapi dari awal memang
last updateLast Updated : 2022-01-19
Read more

Bab 84 Mayat Mayat Hidup

Amon terperanjat, sekian detik. Otaknya sulit memproses serangan tersebut, pemuda itu berada dalam dilematik, menendang ujung pedang itu, maka pedang hanya bergeser sedikit, yang pasti akan melukai Limey yang masih pingsan dan berada dalam dekapannya. Melepas limey dan menggunakan imdok untuk menangkis, Limey akan terjatuh, dan itu akan menyakiti Limey.Amon memilih untuk melengkungkan badannya ke belakang, menghindari pedang yang begitu deras menuju dirinya. Pedang melewati dirinya, hanya seukuran tinggi kelingking. Lalu, pedang itu menghantam sesuatu di belakang.sebuah suara seperti tercekik, Amon langsung bergegas menengok, dia melihat seorang lelaki, dengan wajah separuh rusak tergantung di batang pohon. dadanya tertembus pedang buntung itu. Anehnya, manusia yang dadanya sudah ditembus oleh pedang itu masih bergerak-gerak. Tangan dan kakinya bergerak berusaha melepaskan diri. Sesuatu mengalir dari bekas tusukan pedang yang masih menancap. bukan darah, tapi cairan
last updateLast Updated : 2022-01-19
Read more

Bab 85 Valta

"Kau yakin kau meletakkan gadis itu disini?!" tanya Bixi memastikan."Bagaimana aku bisa lupa dimana aku meletakkan dia. dia kuletakkan disini, agar terhindar dari kepungan orang-orang aneh itu!"seru Amon dengan wajah panik."Mungkin dia sudah sadar, lalu berjalan ke sisi lain!" tukas Bixi.Amon segera berlari ke sisi samping, dia mendapati warna putih dimana-mana, tapi sejauh matanya memandang, Limey tidak terlihat.Amon bergegas kembali ke arah Bixi yang masih menunggunya di depan pintu gerbang Valta."Tidak ada!" keluhnya dengan kecewa sekaligus cemas.Bixi menarik napas, perasaannya sedikit tidak nyaman. Selama ini Bixi tidak pernah mencampuri segala hal yang berhubungan dengan adik-adik seperguruannya. Tidak dengan kisah cinta Gillian pada Merope, tidak dengan Amon yang melarikan diri dari perguruan lembah iblis, ataupun pada tindakan Merope di pertemuan delapan perguruan. Prinsip Bixi adalah bersikap tenang, tidak perlu melakukan perse
last updateLast Updated : 2022-01-19
Read more

Bab 86 Radja

Valta berdiri di atas dahan-dahan dari pohon yang rubuh. tubuhnya kukuh walau berpijak pada dahan yang ringkih, menunjukkan kekuatan ilmu meringankan tubuhnya.Selama tinggal di Lembah Iblis, Amon hanya pernah bertemu Valta dahulu, ketika dia masih kecil. namun itu sudah sangat lama, Amon tidak bisa ingat seperti apa wujud Valta di masa lalu, namun sekarang lelaki berjubah biru dan bertudung itu menatap mereka dengan mata yang tajam dan senyum yang penuh misteri.Lelaki dihadapan mereka berdua sangat tampan. Dengan alis mata yang tebal dan bentuk wajah yang menarik. "Seperti yang kau minta adik, aku sudah muncul dihadapanmu." ucap Valta dengan tenang."Valta, senang sekali bisa bertemu denganmu. maaf bila adik kelima membuat masalah!" Bixi mencoba menetralisir suasana. Bixi tahu, Amon sudah berhasil memancing emosi Valta. walau hal itu tidak terlihat dari raut wajah Valta, tapi Bixi bisa merasakan rasa marah pada diri Valta. "se
last updateLast Updated : 2022-01-19
Read more

Bab 87 Memohon Pertolongan

Limey segera bangkit dari tidurnya, sesaat dia terhenyak karena merasa seluruh tulang dalam tubuhnya berderak kesakitan. Radja yang duduk di dekatnya langsung membantu Limey. "Hei, kau! tenanglah....jangan bangun tiba-tiba. Tubuhmu itu mengalami memar dibeberapa bagian, luka dalam dan juga luka luar. Aku sudah mengecek kondisimu. Kau seperti habis bertarung dengan beruang!" seru Radja sambil memegangi tubuh Limey yang limbung. Limey menunduk, dia mengusap tangannya. Sial! sebenarnya apa yang terjadi, kenapa tubuhnya seperti habis dibanting berkali-kali. Sakit semua sendi sampai ke bagian otot dan tulangnya."Apa yang terjadi?" tanya Limey pada Radja."Aku tidak tahu apa yang terjadi, kau dibawa kesini sudah dalam kondisi seperti ini.""Siapa yang membawaku ke sini? Ah, tapi itu tidak penting. Radja, aku membutuhkan bantuanmu!" seru Limey sambil memegang lengan Radja. "Hei, tenang dulu. Apa yang kulak
last updateLast Updated : 2022-01-20
Read more

Bab 88 Penawar Racun Naga Putih

Bixi tersenyum mendengar gerutu Amon, "Kalau kau ingin bertanya, tanyakan saja langsung pada guru."   setelah berkata seperti itu, Bixi berdiri, lalu kemudian menoleh ke arah Amon, "Kondisimu sudah lebih baik bukan?"   "Ya. hanya sisa luka, bengkak karena gigitan tawonnya sudah hilang."   "Bagus, karena aku akan masuk ke dalam gerbang Merope. Aku tidak tahu apa yang ada di dalamnya. Jadi, kau bersiap-siaplah." Amon mengangguk, dia segera membawa pedang buntungnya, dan pedang itu diselipkan ke punggung.   keduanya segera masuk ke dalam gerbang taman berbunga. Ketika masuk kedatangan mereka disambut oleh taman bunga aneka warna yang indah. bunga-bunga itu tumbuh membentuk labirin dengan tiga pintu. "Sampai ada pintu yang menyesatkan segala?" tanya Amon sambil berkacak pinggang memperhatikan pintu dihadapannya.   Bixi mengamati, dia memang belum pernah sekalipun berk
last updateLast Updated : 2022-01-20
Read more

Bab 89 Konspirasi besar

Limey meneguk ludah, pertanyaan Radja sangat menjebak. salah-salah dia berbicara, bisa lepas informasi tentang kitab Phoenix. jadi, sebelum menjawab, Limey segera memutar otak, mencari jawaban paling aman dari pertanyaan Radja. "Dahulu, Guru pernah memberiku pil Dewa. pil yang diracik dari dari akar gingseng, daun mint, bisa kalajengking, rumput dewa dan bunga seribu warna. waktu itu aku terkena gigitan ular beracun, dan untuk menertralisir racun, Guru memberi pil tersebut dan mengajariku cara untuk meracik ramuan yang bisa menetralisir racun kelas ringan dan menengah. Pil dewa itu yang aku berikan pada kawanku untuk menahan laju racun Naga Putih. tapi, itu juga hanya bisa memperpanjang usianya tidak kurang dari dua bulan. Secara perlahan,racun itu akan memasuki peredaran darahnya, memecah kekuatannya dan menghilangkan kemampuan imdoknya sebelum kemudian menyerang jantung." terang Limey. Radja menatap ke arah Limey, "Tam
last updateLast Updated : 2022-01-22
Read more

Bab 90 Jebakan Merope

Amon masuk ke dalam gerbang taman sebelah kiri, sedang Bixi memilih gerbang tanaman ditengah.ketika keduanya masuk ke dalam tempat tersebut, yang menunggu Amon adalah puluhan tanaman mawar berduri berwarna merah. bau mawar menyengat kemana-mana, sampai membuat mual. tumbuhan tersebut tumbuh sampai menjalar ke tanah seolah tempat tersebut tidak pernah dirawat oleh Merope. melihat banyak tanaman yang tumbuh sembarangan sampai sulit sekali untuk lewat, Amon mengambil pedang buntung miliknya, lalu kemudian dengan pedang buntung itu dia menebas mawar dan batang-batangnyaAmon berusaha membuka jalan. seluruh batang dan bunga-bunga mawar berserakan ditanah. lalu, dari mawar-mawar yang terjatuh, berhamburan serbuk berwarna putih yang langsung berterbangan dan terhirup oleh Amon. sesaat Amon merasa pusing,kepalanya berdenyut-denyut dan perutnya menjadi tidak enak. namun, Amon menahan perasaan tidak nyamannya dan terus saja menebang bat
last updateLast Updated : 2022-01-22
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status