Sion mengatur langkah, “Ada apa ini? Kenapa tiba-tiba kau menyerangku?!” tanya Sion dengan heran. “Jangan pura-pura lupa, senyo gelap. Aku tidak akan pernah melupakan kekalahanku waktu itu!!” seru Amon, “Sambut ini!!” Sion menangkis, Amon bergerak. Kali ini serangan Amon cepat dan tajam. Sion harus mengira-ngira dengan hati-hati, gerakan semakin cepat, Sion terpaksa mengerahkan imdoknya, bergerak cepat. Adu senjata dan udara di sekeliling mereka semakin terasa panas penuh tekanan. Debu bertebaran dan mayat-mayat disekeliling mereka berterbangan menerima hempasan tenaga imdok keduanya. Lalu udara menjadi terasa padat, Sion bergerak cepat menghindar. Bajunya sobek, Amon bergerak juga, dan kali ini perban dilengannya berantakan dan terlepas. Terlihat sebuah lambing seperti bentuk yin dalam lingkaran. Dari ujung matanya Amon melihat kelebat bayangan dan dia merasa jeri sendiri. Amon menghentikan serangannya dan kemudian memutar tubuhnya, “Lain kali
Last Updated : 2021-10-25 Read more