Kehebohan di pusat Ranah Sembilan sudah di mulai. Dari delapan penjuru bergerombol orang datang dengan membawa beragam panji yang mereka tegakkan di sepanjang perjalanan. Perguruan Matahari membawa panji berwarna kuning dengan lambing matahari besar. Panji berkibar memberi kesan kuat dan perkasa. Di satu sisi lain, muncul rombongan perguruan yang menggunakan baju seragam berwarna biru. Mereka membawa panji bergambar bulan dengan warna bendera biru yang berkibar-kibar. Seolah kedua perguruan tersebut saling mengintimidasi dengan kekuatan mereka.
Pada sisi penjuru lain, sekelompok orang dengan baju dan jubah berwarna biru gelap datang. Tidak banyak, hanya sejumlah dua belas orang saja. Salah seorang membawa panji dengan lambang bintang ditengah panji itu. Perguruan Bintang memang terkenal tidak terlalu suka keramaian dan memberi kesan intimidasi. Mereka hanya menugaskan segelintir anggota, namun ketua perguruan mereka ikut hadir di dalam rombongan tersebut.
macan p
Bixi menyelinap di antara keriuhan dan keramaian. Matanya awas mencari sesuatu. Lalu ketika dia melihat dua orang sedang berjalan di jalan setapak yang terpisah dari keramaian Bixi menyeringai.Pemuda itu kemudian mengikuti dua orang yang menggunakan pakaian dari perguruan Bangau Biru. Baju mereka memang mencolok. Bixi sempat mengawasi bahwa perguruan yang satu ini luar biasa meriah membawa banyak anggota perguruannya. Jadi, bila ada dua orang yang menghilang, akan membutuhkan waktu ketika mereka menyadari bahwa dua orang itu sudah berganti rupa.Jadi, Bixi menyerang dua anggota dari Bangau biru dan melucuti keduanya. Pakaian, plakat perguruan dia ambil dan segera di bawanya kepenginapan.Bixi mengeluarkan sebuah plakat perguruan Bagau Biru pada Kinan.“Dapat darimana?” tanya Kinan takjub. Itu adalah plakat yang akan menjadi tiket mereka untuk masuk ke dalam ruang pertemuan.“Aku mencurinya,” ucap Bixi, “aku juga sudah
lalu seluruh hadirin ribut. Tetua Nirwana putih langsung berseru heran, “Itu adalah ilmu kami, ilmu perempuan, bagaimana dia bisa menguasainya?!”sekali lagi semua ribut, mereka saling berbisik tentang dewa Api. Bisik-bisik itu tentu tidak lepas dari perhatian Kinan. Gadis itu langsung melihat kea rah Bixi yang terlihat tertunduk. Gadis itu sempat heran karena nama besar yang disebutkan oleh para murid lainnya. Kinan tidak menyangka bahwa lelaki yang sedang berada di dekatnya itu adalah salah seorang yang disengani didunia persilatan.“Tenang Tetua Nirwana. Aku pun tidak memahami mekanisme hal itu, tapi dengan digunakannya ilmu itu, bisa dipastikan bahwa si Dewa api pernah belajar ilmu bidadari.”Sekali lagi Kinan memandang ke arah Bixi, dan Bixi tampak cuek saja. Kinan menggelengkan kepalanya. bila ucapan ketua tadi bahwa itu adalah ilmu bidadari yang dikhususkan untuk perempuan, sepertinya yang belajar ilmu itu adalah kepribadian Bixi y
Dikepung sedemikian rupa tidak membuat perempuan cantik nan manja itu terlihat mengkeret, namun dia masih tetap berdiri tegar dengan langkah dan tingkah yang anggun. Sesepuh Cie menyadari bahwa para pendekar sekelas Dewa di Lembah Iblis bukan main-main. mereka adalah pendekar yang mendapat gemblengan langsung dari Kaisar Langit, pendekar maha sakti di kolong langit.bila hitung-hitungan Sesepuh Cie benar, bila mereka berdelapan melawan si gadis merope ini, mungkin mereka bisa mengalahkannya. tapi yang menakutkan dari gadis ini adalah air yang dia cipratkan itu. sepertinya jenis yang dia cipratkan seperti jenis racun berbahaya yang bisa menghancurkan daging.“Itu apa?!” desis Kinan, dia bergidik melihat pemandangan tersebut. dia sendiri merasa jeri melihat para tetua delapan perguruan mengepung satu orang gadis yang terlihat lemah, namun ternyata lebih mengerikan dari iblis.“Air nirwana. Pasti racun air ciptaan Merope yang terbaru!”
Bixi sekarang memandang ke arah Kinan, lalu kemudian tertawa, “hahahaha. Pantas saja rasanya aku mengenal jurus pedangmu. Jurus itu hanya dimiliki si lemah Amon!” Bixi tertawa kembali. “Si lemah Amon?” Kinan mengerutkan keningnya, merasa tidak nyaman ketika Bixi menyebut si lemah Amon. “Ya, dia Adik seperguruanku juga, dia melarikan diri dari Lembah Iblis karena merasa terintimidasi oleh guru kami. Sudah hampir tiga tahun dia menghilang dari Lembah, dan salah satu tujuanku sebenarnya juga untu mencari bocah itu. Guru sudah mengerahkan hulubalang hantu, kurasa dia pasti sudah ditemukan. Aku hanya tidak menyangka bocah pengecut dan lemah itu berani mengambil murid, padahal dalam imdok dia termasuk yang terlemah diantara kami berlima!” Bixi bercerita Panjang lebar, sikapnya penuh cemooh pada sosok Amon, membuat Kinan terbakar emosinya. lalu mendadak Kinan menyorongkan pedangnya di dada Bixi, wajah Kinan tampak marah, “Jangan panggil dia pengecut!” seru Kin
Delvi, Sion dan Limey mau tidak mau ikut memperhatikan keributan yang terjadi tidak jauh dari tempat mereka berdua duduk. tiga orang yang tadi ribut bernama Damar, Ketut dan Soma. mereka bertiga berasal dari sebuah perguruan kecil di sebuah kampung. tujuan ketiga lelaki itu datang kepertemuan adalah agar bisa masuk ke dalam salah satu delapan perguruan, namun perkembangan yang tidak terduga ternyata membuat ketiganya mengubah rencana. sedang, yang tengah menertawakan niat mereka tersebut bernama Rubah Pemalas, seorang lelaki licik yang senang menipu. semua orang mengenal si rubah karena dia berasal dari sepuluh penjahat licik dari Utara.ketiga orang itu berdiri. Damar, ketut dan Soma mengenali ciri-ciri unik dari si RUbah pemalas, mereka mendesiskan nama, "Kalian Sepuluh penjahat utara. kalian sampai jauh-jauh datang ke sini tentunya punya maksud buruk!" seru Damar sambil mengeluarkan golok miliknya dari pinggang.Rubah Malas hanya mengangkat tangan, lal
"Delvi itu memang anak yang lebih banyak mewarisi karakter ayahnya ketimbang ibunya. keras kepala, pintar dan tegas. kami sebagai orang tua sebenarnya ingin yang terbaik untuk anak itu, terutama ibunya. tapi, anak itu dan ibunya malah bersilang pendapat dan berujung karena masalah itu, Delvi kabur dari rumah.aku memang tidak memiliki anak, dan bagiku Delvi sendiri sudah seperti anak kandungku sendiri, aku juga memahami impian anak itu, tapi kalian tahu, kadang ke khawatiran seorang ibu lebih kuat. ibunya hanya ingin anak itu hidup bahagia dan dilindungi lelaki, tapi anaknya sendiri tidak menyukai cara hidup yang seperti itu."Narayana tampak menceritakan masalah itu dengan blak-blakan terhadap Sion dan Limey. dia merasa bahwa kedua orang itu seolah telah menjadi teman baik anaknya.Sion dengan penuh sopan santun memberi hormat pada tetua Narayana, "Kami senang sekali bisa mengenal Delvi tetua.""Kalau kalian tidak keberatan, tolong titip anakku itu
“Kalau aku boleh memilih, aku ingin menikah dengan laki-laki sepertimu.” Ucap Delvi lagi yang membuat Sion kaget.“Hah?”“Maksudku—itu kan misal, kalau diperbolehkan memilih, aku pasti mencari laki-laki sepertimu—tapi itu bukan berarti aku ingin menikah denganmu—jadi maksudnya…” Delvi menjadi gugup dan salah tingkah, dia sudah mengeluarkan kata-kata yang berbahaya.“Aku tersanjung…” ucap Sion sambil tersenyum.“Benarkah?”“Tentu saja—kalau aku juga boleh memilih, tentu sangat menyenangkan menikah dengan perempuan sepertimu!” jawab Sion dengan ringan. Lelaki itu tidak sadar bahwa kata-katanya telah menjadi racun bagi Delvi.“Sungguh?” tanya Delvi dengan hati-hati, wajahnya merona, Sion tersenyum tanpa memahami bahwa kata-kata itu sudah membuat seorang wanita melambung sampai langit tingkat tujuh.Dan malam itu Delvi
“Aku tahu,” seru Limey dari kamarnya. Limey tampak tengah menulis sesuatu di atas kertas, lalu setelah selesai dia segera menyerahkan kertas tersebut pada Delvi. “Kau bisa memintakan obat ini pada ayahmu. Satu-satunya obat yang aku tahu hanya dimiliki oleh perguruan Naga.”“Eh, ini memangnya apa?”Limey menghela napas, “Kemungkinan Sion dan Tetua Nirwana putih terkena racun Naga Putih. Racun yang dibuat dari tulang ular kobra dicampur dengan bisa kalajengking. Sebenarnya ini adalah racun mematikan yang dimiliki perguruan Naga. Aku pikir racun jenis ini sudah dimusnahkan karena berbahaya, tapi sepertinya malah dipakai oleh para penyerang. Yang terkena akan mengalami gejala kejang, kesakitan dan muntah darah. Mereka hanya punya waktu dua hari untuk bisa bertahan. Aku akan memberi mereka obat-obatan untuk mengurangi dampak buruknya, namun kalau pihak perguruan naga tidak segera memberikan obatnya, aku khawatir keduanya tidak akan
LukaDua tahun yang laluAmon terbangun dalam kondisi tubuh terluka. Bebat di sekujur dada tampak memerah oleh lumuran darah yang masih merembes dari bakal luka. Lelaki itu melihat ke kiri dan ke kanan, sunyi. Sebuah ruangan yang terbuat dari gubuk dengan tempat tidur dari dipan dilapis kain lapisan jerami. Di samping tempat tidurnya ada jendela yang separuh terbuka, menampakkan latar belakang pemandangan sebuah hutan yang terlihat sedikit jauh. Lalu mendadak pintu di sampingnya terbuka. Kinan datang membawa nampan dan menahannya dengan sisi tangan ketika tangan lainnya membuka engsel pintu.Kinan terperangah menemukan gurunya duduk sambil menatap ke arah jendela luar yang setengah terbuka.“Guru! Padahal jendela sudah sengaja aku tutup agar tidak masuk angin yang terlalu kuat!” Kinan buru-buru meletakkan nampan di meja lantas dia berjalan memutar menutup jendela.Amo
Limey menjadi kelimpungan dan gelagapan. Dia tidak menyangka bahwa akan ada yang bertanya tentang Sion, rasa malunya langsung merebak tidak terkendali. Semua yang terjadi barusan seolah terpapar di depan mata, membuat Limey menelan ludah.Dengan gugup gadis itu mencoba mencari alasan, “Ah, dia tadi pergi ke hutan untuk mencari binatang buruan…” jawab Limey sekenanya.“Ah, omong-omong tentang binatang buruang, aku juga sudah lapar,” Bixi langsung memukul perutnya dan sadar bahwa dia belum makan dari tadi.“Bagaimana kalau aku pergi berburu kak!” tawar Gillian.“menarik, aku juga ikut, sudah lama aku tidak berburu, kita cari rusa yang besar dan kita panggang dagingnya. Aku jadi ingat makanan yang kau berikan padaku sebelum ini.”“Ayo kalau begitu!” Gilian langsung mengangguk, kedua lelaki itu segera turun menggunakan ilmu meringankan diri. Terdengar gelak tawa dari keduanya, terpantul
Setelah Siulan keras, sebuah suara menyentak memanggil nama Limey.“Mey!!”Mendengar namanya dipanggil, gadis itu memutar arah pandanganya ke asal suara. Dari arah utara, tidak terlalu jauh, dua orang lelaki tengah berjalan ke arahnya. Lelaki yang satu tengah menggendong seseorang di bahu, dan lelaki yang satu lagi dengan tidak sabar melentingkan tubuh untuk berlari secepatnya mendekati Limey.“mey!” panggilnya lagi setelah sampai dihadapan Limey.“Gillian?” Limey membelalakkan matanya ketika melihat Gillian datang.“Aku membawa seseorang untuk kau tolong, dia adik kelimaku!” seru Gillian sambil menunjuk ke arah Bixi yang datang. Bixi pun kemudian melompat dengan sangat cepat, sehingga Limey seolah melihat Bixi berjalan layaknya hantu.Bixi sampai di depan Limey dan kemudian membungkuk untuk meletakkan Amon yang berada di dalam panggulannya.“Dia butuh perawatan. Dan aku rasa kau o
Wajah Sion tampak mulai memerah, tubuhnya bergetar. Tampak uap-uap berwarna merah menguar dari sekujur tubuhnya. Sesuatu seolah menggeliat di dalam perutnya, memusar, berputar dan menyebar di dalam tubuh.Sion tahu sensasi apa itu. Itu adalah pembukaan level imdok. Biasanya, ketika seseorang telah mencapai batas imdoknya, tubuh akan membuka kunci imdok pada level selanjutnya. Selama ini Sion tidak pernah bisa naik level dari enam ke tujuh, seberat apapun dia berusaha. Level imdok hanya sampai pintu gerbang, dan Sion selalu tidak memiliki kunci untuk membuka pintu Imdok.beberapa kali lelaki itu mencoba membuka paksa Imdok level tujuh, namun berbeda dengan pembukaan paksa level imdok pertama dan kedua, imdok tingkat tinggi tidak bisa dipaksakan. gelombangnya amat dasyat, dan bisa saja menghancurkan orang yang mencoba paksa. aliran tenaga dalam pasti akan berbalik, lalu menghujam seluruh aliran darah sebelum meledak.Sion tidak pernah melihat orang yang meledak ka
Sekarang Limey menatap ke arah Sion, lalu dia bertanya, “Sion, menurutmu aneh tidak warna mataku?”Sion memperhatikan, “Kenapa? Matamu sangat indah menurutku, seperti warna langit.”Limey langsung menepuk dahinya sendiri. Sion selama ini buta, dia tidak pernah melihat warna mata orang lain, jadi baginya warna mata Limey itu biasa saja.“Kau pernah tidak bertemu orang yang bermata sama denganku?”Sion tercenung, lantas menggeleng, “Memang selama ini tidak ada yang memiliki warna mata sepertimu, tapi kurasa karena aku belum pernah bertemu dengan orang-orang yang bermata seperti itu.” jelas Sion.Limey menghela napas, “Kau tahu, di tempatku warna mata ini hanya salah satu warna mata lain. Ada yang memiliki mata berwarna hijau, cokelat, hitam seperti mata kalian semua.”“Oh…” Sion menanggapi dengan tenang, tidak
Kedua orang saudara seperguruan itu berlari, sebelum mengambil jeda untuk melompat. Tangan keduanya dihantamkan ke depan. Amon dengan pedang buntungnya, dan Gillian dengan tapak dewanya. Warna pedang Amon berpendar, warna tangan Gillian berubah biru. Mereka akan saling hantam, dan kemungkinan keduanya akan terluka parah.Dalam pandangan Amon, Gillian serupa monster yang tengah mengulurkan cakarnya ke arah Amon, hingga pemuda itu bersiap menyalurkan imdoknya pada pedang untuk saling berbenturan, dan kalau berhasil membelah sang monster.Bixi membuka mata, melihat semua yang terjadi, lantas dia bergerak, tubuhnya diangkat terbang seringan bulu. Penyatuan kepribadian Bixi kecil dan dirinya membuat Bixi akhirnya benar-benar menguasai jurus bidadari. Dengan lesatan luar biasa, dia berada di tengah keduanya yang siap beradu tenaga dalam. Bixi mengulurkan tangannya untuk menghantam sisi samping Gillian dan Amon secara bersama-sama.Amon dan
Bixi melompat ke luar dan berlari dari gerbang Air. Percuma bertahan disana, selama Bixi dewasa tertidur, Bixi kecil hanya bisa berusaha agar tubuh milik mereka bersama tidak sampai terluka. Aduh! Bixi kecil mengeluh, karena kesadaran dirinya yang lain masih tertidur, padahal dia tahu untuk mengatasi pertarungan tingkat tinggi, dia membutuhkan Bixi dewasa mengambil alih kesadaran. Tampaknya obat yang masuk ke dalam tubuh Bixi telah berhasil menidurkan Bixi, namun membangunkan Bixi yang lain.Di lain Sisi, Amon dalam kondisi kemarahan yang aneh mengejar Bixi. Tangannya memegang pedang buntung miliknya. Benda yang seperti pedang berkarat itu memiliki daya hancur luar biasa bila dipadukan dengan penggunaan imdok. Amon pun keluar dari pintu labirin dan mengejar sampai depan gerbang. Matanya seolah bersinar dan ada api di dalamya.Sebenarnya, Racun halusinogen dari serbuk-serbuk mawar sudah terhisap dan mengubah kesadaran Amon. Apa yang amon liha
Sion terperangah, dia memperhatikan wajah Limey baik-baik, kebingungan. “Kau bilang apa?”Limey mengulang ucapannya, “Aku akan menjadi penawarmu.” jawab Limey.Sion menunduk, mengepalkan genggamannya, buku-buku jarinya menengang. Lalu dengan setengah bergetar lelaki itu berkata, “Kau tahu apa yang kau katakan? Kau tahu efek dari yang kau katakan dari Mey?”Limey mengangguk. Sebenarnya tangan gadis itu sudah gemetaran, ketakutan melanda hatinya seperti badai, tapi dia mencoba tegar dan menyembunyikan perasaannya yang kacau. Namun seolah paham, Sion langsung mengambil tangan gadis itu, dan merasakan getaran pada tangan itu, “Lihat!” seru Sion, “Kau gemetar….”Limey buru-buru menarik tangannya kembali, lalu berkata cepat-cepat, “Aku bukan gemetar karena takut padamu….aku hanya tidak pernah melakukannya…”
Limey menghela napas, “Seperti yang tadi aku bilang. Bila kau yang terkena racun,maka yang harus meminum penawar ini adalah pihak perempuan, lalu kalian harus bercinta untuk memindahkan penawar itu ditubuhmu dan memusnahkannya.” wajah Limey sampai memerah ketika menjelaskan hal tersebut.Sion merasa kakinya mendadak lemas, dia langsung menjatuhkan diri pada salah satu kursi bambu ditempat itu. Wajahnya menjadi memerah karena malu mendengar penuturan Limey.“Kalau begitu berarti aku akan mati.” desis Sion dengan lemah.“Tidak, enggak bisa begitu! Aku akan membuatkan lagi pil dewa secepatnya, lalu kita akan cari lagi cara lain! Jangan putus asa!” seru LImey yang langsung mendekat ke arah Sion, berlutut di sisi lelaki itu sambil memegang lutut Sion.Sion menggeleng, “percuma Mey. Sudahlah, lupakan saja. Itu adalah obat terjahat yang pernah aku dengar….&rd