Home / Fiksi Remaja / MEREBUT HATIMU / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of MEREBUT HATIMU: Chapter 11 - Chapter 20

30 Chapters

Bab.11 Tak Disangka Ditantang Balap Mobil

Rico tak bisa menghindar dari pertemuamnya dengan Ustadz Sofyan, karena ia tak mau Atm dan mobilnya ditarik papanya."Rico beliau ini Ustadz Sofyan, kedatangan beliau atas undangan Papa...""Halo Bang Ustadz..." Rico langsung mengulurkan tangannya pada Ustadz Sofyan yang menerimanya dengan sikap sebagai sahabat."Assalamu'alaikum Dik Rico, sehat?"'Wa' alaikum salam Bang Ustadz, baik, sehat ya..." Rico sedikit gugup."Dulu waktu Dik Rico masih baru remaja kita beberapa kali bertemu, ya, di acara pengajian di Majelis " Ustadz Sofyan mengingatkan."Ya Bang Ustadz ..." mengangguk Rico."Nah Rico, Ustadz Sofyan ini padat acaranya, dan banyak yang ingin bertemu beliau. Memenuhi undangan Papa ke rumah kita, wah luar biasa beruntungnya kita..." Jatmiko sangat merasa terhormat Ustadz Sofyan mau datang untuk Rico."Ah papanya Dik Rico sangat meninggikan saya dan jangan memuliakan saya, karena kemuliaan itu milik Allah..." ujar Ustadz Sofyan tulus dari hati."Nah Rico sangat sayang kalau kamu m
Read more

Bab 12 Persiapan Di Area Balap

"Nah dia nyindir aku lagi," batin Rico, ia merasa tersindir lagi. Dan merasa tertantang ia langsung mengangguk, "Ya boleh..." sekalian aku ingin tahu sampai dimana kelihaiannya duduk di belakang setir mobil balap. "Deal..." Ustadz Sofyan mengulurkan tangannya yang langsung disambut Rico tanpa canggung. Ustadz Sofyan senyum senyum melihat Rico yang gugup, dan seperti bimbang itu. Segera mengajak bicara pemuda itu dengan relax. "Wah aku ini ingin menguji kekeranianku di belakang setir makanya mengajakmu balapan, Rico. Maklum sudah hampir tujuh tahun tidak lagi duduk di belakang mobil untuk balapan," Rico yang terbiasa ngebut di setiap ada kesempataan, baik itu di jalan umum mau di proyek perumahan, tersenyum. "Kapan waktu yang tepat untuk Dik Rico nanti kita janjian, " ujar Ustadz Sofyan yang sengaja ingin mengadakan pendekatan terlebih dulu dengan pemuda itu, sebelum nanti tiba saatnya fokus pada perdalam akidah ilmu Agama.
Read more

Bsb.13 Ternyata Juara Balap Antar Kampus

Ustadz Sofyan memeriksa persiapan mobil milik Tristan untuk dipakai balapan. Walau sudah prima persiapannya, tapi memang harus dilakukan cek berulang kali. "Anda bukan Ustadz Sofyan, kan?" Telunjuk Melinda pada Tristan mengernyitkan alis memandangnya. "Oh mencari Ustadz Sofyan, sebentar, kamu siapa?." "Melinda," "Temannya Ustadz Sofyan?" Tristan merasa aneh juga jika sahabatnya yang ustadz itu memiliki teman bersikap seperti Melinda. "Bukan," geleng Melinda.Tristan sudah mengura jika gadis berpenampilan seksi itu bukanlah salah satu teman si ustadz sahabatnya."Lalu?" Tristan lebih memperhatikan Melinda."Aku pacarnya Rico calon lawan balapannya Ustadz Sofyan, '"Oh," segera Tristan mendekat pada Ustadz Sofyan."Ada yang mencarimu," lapor Tristan pada ustadz Sofyan yang sudah selesai mengecek ulang mobil yangvakan dipergunakan untuk balapan dengan Rico."Siapa?" Ustadz menatap Tristan."Pacarnya Rico," tersenyum Tristan."Cari aku?" Ustadz Sofyan merasa tak kenal dengan gadis
Read more

Bab.14 Masing Masing Bersiap Di Garis Star

"Wah Bang Ustadz bisa ajah..." Rico tersenyum kecut, pasti nih lagi nyinggung aku karena pernah nyerempet cewek hijab itu, sungutnya dalam hati. "Nah Rico kamu setuju dengan yang dibuat tim kita itu?" Tristan menunjuk jarak yang diberi bendera, sebagai rute yang akan dijadikan sirkuit balapnya. "Aku ikut yang senior ajah..." Rico memang menyerahkan pada penantangnya. Lalu memandang Ustadz Sofyan. "Kita main cepat ajah, tanpa tikungan dan putaran. Kita main Drag Race sajalah, seperti yang kukabari semalam, gimana?" Ustadz Sofyan menawarkan balapan jenis lintasan lurus. 'Setuju..." angguk Rico. "Nilai utama dalam balapan ini adalah kecepatam dan kemampuan mencapai kecepatan yang maksimum dalam waktu singkat," ujar Tristan, "Setuju?" "Setuju," angguk Rico. "Waktu yang diberikan hanya hitungan detik, " ujar Tristan tentang jarak pendek sekitar empat ratus dua meteran yang lurus. Rico jadi t
Read more

Bab.15 Juara Dadakan Balapan Mobil

15"Tahu aturannya, kan, nah satu menit lagi kita mulai ..." Ujar Tristan yang disambut acungan jempol oleh kedua peserta balap mobil di depannya Tristan menoleh pada temannya yang mengawal garis Star. Pemuda itu mengangguk yang pertanda siap untuk mengawal balapan, "Siap, " ujarnya.Tristan mengacungkan jempolnya. Lalu Tristan menoleh pada pemuda yang bertugas berjaga di garis finish."Nggak ada masalah, kan?" Serunya."Ready .." pemuda di garis finish mengacungkan jempolnya"Oke," angguk Tristan. Kini ia fokus pada dua pembalap di depannya."Ready, ya ...;" Serunya mengeraskan suaranya Ustadz Sofyan dan Rico secara bersamaan mengangguk dengan acungan jempol nya.Tristan mengangguk. Lalu melangkah kearah kanan. Berdiri di pinggir sebelah kanan di depan garis Star.Ustadz Sofyan dan Rico yang sudah bersiap di belakang stir mobilnya, memperhatikan bendera kecil di tangan Tristan.Saat tangan Tristan yang memegang bendera mulai terangkat, mereka pun mulai bersiap menjalankan mobil
Read more

Bab.16 Mantan Kekasih Jadi Pengacau

Anisa duduk berhadapan dengan Tony di cafe milik pemuda itu. Jika hari ini tak dipenuhi janjinya, ia khawatir pemuda itu terus menerus menunggunya setiap sore di pinggir jalan. Itu tak baik, pikirnya.Sudah kepalang janji. Dan tak mau diburu Tony lagi di pinggir jalan, makanya Anisa sepulang mengantar catering ke rumah Jatmiko, segera menyanggupi permintaan Tony, yang sudah menunggu di tepi jalan. Adapun dengan Tony bagai mendapati rejeki besar saat mengiringi motor Anisa dengan mobilnya menuju cafe miliknya.Saat Anisa membuka maskernya di dalam Cafe, seketika tatapan penuh kagum terpancar dari mata Tony.Anisa menunduk menghindari tatap pemuda di hadapannya."MasyaAllah cantik nian dirimu ..." Tapi hanya diucapkan di dalam hati saja."Dik Soleha ...""Namaku Anisa," potong Anisa. Sebenarnya ia ingin membiarkan pemuda itu tak tahu namanya. Tapi nama adalah pemberian orang tuanya. Bahkan dulu diucapkan dengan doa memohon keselamatan pada Sang Pencipta."Oh maaf Dik Soleha eh Dik
Read more

Bab. 17 Galau Hati

Karin mengejar Tony ke dalam cafe."Tony,"Tony membalikkan badan dan kini berhadapan dengan Karin."Sikapmu kekanak kanakan, nggak semestinya kamu obral mesra di depan Anisa," protes Tony tak suka dengan gaya mantan kekasihnya itu, ia khawatir Anisa curiga jika dirinya dan Karin punya hubungan."Kamu naksir cewek berhijab tadi, kan?!" Nada suara Karin cemburu.Tony tak menjawab. Tapi tampak kesal."Jawab, Ton?!" Karin merengek menarik tangan Tony fengan wajah agak memelas karena khawatir mantan kekasih yang masih diinginkannya itu sudah berpaling pada gadis lain."Kamu nggak perlu tahu urusan pribadiku, Rin, kita sekarang ini sebatas kawan saja," ujar Tony, mau tak mau memang harus menjelaskan supaya Karin yang sudah beberapa kali ingin balikan itu tahu, jika ia yak lagi berharap kembali pada gadis yang memiliki prilaku gaya hidup yang tak disukainya dulu.Karin cemberut. Sepasang mata indahnya langsung merebak air."Tony aku kan sudah berubah. Sydah menjauhi dunia malam, sudah nggak
Read more

Bab 18 Anisa VS Sisil

Anisa terburu buru keluar dari parkiran kampusnya. Hari ini ibunya harus menyelesaikan order yang diberikan Sisil. Paling tidak tenaganya bisa disumbangkan, bukan hanya sebagai kurir pengantar catering ke rumah Sisil saja, namun juga untuk membantu kesibukan pekerjaan ibunya."Nis, kok buru buru amat?" Yanti menjejeri langkah Anisa yang tergesah."Maklum anak kang catering lagi dapat order dadakan," ujar Anisa tak berusaha untuk mengurangi laju langkahnya, sehingga teman satu tingkatannya itu terpaksa membiarkan tertinggal langkahnya."Oke deh semoga lancar, ya ..." Yanti sedikit berteriak."Makasih, Yan, sampai besok, ya," melambai Anisa dengan senyum manisnya.Sambil membantu ibunya memasukkan makanan ke dalam box, seakan suara Sisil yang begitu ingin mendapatkan cinta Ustadz Sofyan terngiang di telinganya."Tapi kalau dia punya calon nggak ada salahnya dong aku mencoba dekat, kan belum ada janur melengkung, lagipula kita kan nggak tahu jodoh kita itu siapa. Ya namanya juga usaha."
Read more

Bsb. 19 Ikut Berjamaah

Sebagai rasa terima kasih karena Ustadz Sofyan sudah berhasil menaklukkan Rico di lapangan balap, Jatmiko lewat hape mengundang makan malam bersama di rumahnya. "Saya malam ini mengundang Anda untuk makan malam bersama, sekaligus berkenalan semakin mempererat hubungan Ustadz dengan Rico," ujar Jatmiko penih harap."InsyaAllah saya hadir Pak Jatmiko," kebetulan kosong acara, jadi undangan makan malam dadakan itu diterima oleh Ustadz Sofyan.. "Alhamdulillah..." Jatmiko senang undangannya tak tertolak.Tapi sayangnya saat Ustadz Sofyan datang Rico sedang tak di rumah."Ya begitulah Ustadz anak saya tak mengenal waktu kalau kelayapan, semoga saja ada perubahan," keluh Jatmiko."Memang harus sabar menghadalinya, Jatmiko, kelihatannya Rico masih bisa kita arahkan, InsyaAllah saja," ujar Ustadz Sofyan tersenyum."Anak itu selalu saja lengket seperti perangko dan amplop dengan Melinda," jelas terlihat rsut miks Jatmiko tak suka saat menyebut nama gadis itu.Ustadz Sofyan sudah tahu yang nam
Read more

Bab.20 Harapan Dan Impian

Jatmiko menganggukkan kepala, "Tidak permanen...".. "Betul Pak Jatmiko, " ujar Ustadz Sofyan, "Nah sebuah Mesjid adalah bangunan yang secara hukum milik umum dan siapa pun boleh masuk untuk ibadah asal bersih dari najis, sebuah mesjid tidak bisa dijual karena memang milik umum untuk sholat. Makanya jika sholat berjamaah di Mesjid maka pahalanya.ditingkatkan oleh Allah Subhanahu Wataalah, dan seperti saya katakan tadi bahwa, sholat berjamaah di Mesjd derajatnya lebih tinggi 25 sampai 27 derajat, dan Malaikat pun ikut mengamini...""Aamiin..." Jatmiko tampak sangat menikmati tausia singkat dari ustadz muda itu.Ustadz Sofyan mengahiri pencerahannya."Semoga apa yang kita ketahui, walau hanya sedikit saja bisa membawa kita dalam kebaikan, dan untuk meraih pahalanya Allah Subhanahu Wataalah...""Aamiin..." semua menyambut dengan antusias."Sudah lima belas menit, lewat lima menit dari waktu yang diberikan pada saya, mohon maaf, mari kita tutup dengan membaca Basmalah..."Semua menadakan y
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status