Beranda / Romansa / Tergoda Gadis Muda / Bab 11 - Bab 20

Semua Bab Tergoda Gadis Muda: Bab 11 - Bab 20

126 Bab

Dina

Tergoda Gadis MudaBab 11"Dia berbohong, ibuku tak berzina. Pak Amir adalah guruku. Ibuku wanita baik-baik tak pernah menghianati Bapak," ungkap Lala.Semua warga memanggutkan kepala dan saling tatap. Beberapa warga keluar dari rumah kami. Tinggallah pak RT dan pak Usman beliau adalah tokoh ulama di Rt ini. "Istigfar Pak Udin, jangan termakan cemburu, menimbulkan fitnah dan dosa besar," nasehat pak Usman kepada kang Udin. "Astaghfirullahaladzim," lirihnya. "Maaf Pak, saya khilaf," sesalnya. "Jangan meminta maaf kepada saya, tetapi kepada mereka. Pak Udin, saya mengenal bapak sebagai figur suami dan bapak yang baik. Permasalahan apapun diselesaikan tanpa emosi," anjur pak Usman. "Kami permisi dulu, assalamualaikum," pamit mereka."Lala, kamu baik-baik saja?" "Lala enggak apa-apa Bu,"jawabnya lemah. "Lala, Bapak
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-31
Baca selengkapnya

Berubah

Bab 12Seminggu setelah kepergian Dina, Umi tak mau makan dan minum. Ia hanya melamun di dalam kamar. Rohim tak pernah datang menjenguk Uki. Kang Udin setiap hari datang ke rumah. Maduku tinggal di kontrakan kecil tak jauh dari rumah. Perkerjaan saja suamiku tak punya. Setiap hari makan di rumah. Akupun tak mau tahu keadaannya. Umi akan tinggal di rumahku sampai 40 hari kepergian Dina. Uki akan kurawat seperti anak sendiri. Lala begitu menyayanginya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-31
Baca selengkapnya

Memaksa

Tergoda Gadis MudaBab 13Mata suamiku terlihat merah, emosi sedang menerpanya. Rasa cinta di hatiku sudah kubuang ke laut. Tak akan tumbuhkan lagi perasaan itu. Telah layu hingga tak bisa tumbuh subur lagi. Walaupun disiram air dan pupuk tetap akan mati. Kang Udin menarik tanganku kasar aku memukul-mukul tangannya. Tubuhku diseret kedalam kamar kami.Aku memaki dan berteriak. Tak pernah suamiku bersikap kasar. Tubuhku dihempaskan ke tempat tidur. Suara tubuh terjatuh terdengar kencang, aku meringis menahan rasa sakit. Sebuah tangan melayang di udara suaranya mengema dalam ruangan. Mata yang penuh amarah dan kecewa. Bentakan kasar terucap dari bibirnya. "Jangan ...," teriakku. Menyentuh pipi yang terasa panas. "Sampai mati pun aku tak akan menceraikanmu. Kamu adalah ibu dari Lala. Tak ada lelaki lain yang bisa memilikimu selain aku!" "Jangan egois, Kang! Aku tak mau di madu. Aku tak ikhlas!"&nb
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-03
Baca selengkapnya

Tuman

Tergoda Gadis Muda Bab 14 Suara bel berbunyi, kami sedang sarapan pagi. Segera melangkah ke pintu. Siapa pagi-pagi datang bertamu. "Mba, ada Kang Udin?" tanyanya tanpa mengucap salam. "Kamu bisa gak bertamu ke rumah orang ucapkan salam dulu.""Ck, ini rumah kang Udin juga udah pasti punyaku. Mba lupa ya! Aku ini istrinya juga, loh!" "Iya, bukan berarti rumah ini rumah kamu juga. Kang Udin gak ada. Ganggu orang lagi makan, aja!" sungutku kesal."Wah,lagi makan. Aku belum makan. Aku juga mau." Ucapannya membuatku ingin tertawa. Seperti tak punya beban. Menelusuri penampilannya dari atas hingga bawah. Baju tidur tanpa lengan dan celana panjang dengan motif keroppi. Sandal jepit merek burung terbang menghiasi kakinya. "Kenapa gak sekalian aja mandi di sini?" ledekku padanya."Ide bagus. Aku pinjam baju, Mba?" Ia memperlihatkan deretan gigi putihnya. Mungkin
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-06
Baca selengkapnya

Merayu

Tergoda Gadis Muda Bab 15 Sore pun telah tiba. Tubuhku terasa lelah setelah menyelesaikan laporan akhir bulan yang harus aku serahkan. "Sus, aku pulang duluan," pamitku padanya. "Wajahmu kenapa, pucat sekali?" "Entahlah, badanku terasa sakit semua." "Apa suamimu memukulimu?" "Kamu ini nanyanya aneh banget!" "Kali aja, sikapnya berubah 180 derajat. Namanya lelaki kalau sudah dapat daun muda lupa sama yang lain." "Insya Allah, aku bisa jaga diri." "Hati-hati, kalau ada apa-apa hubungi aku." "Iya, Bos. Aku duluan. Dada debay. Jangan rewel, ya!" Mengelus perut Susi yang semakin membesar. "Gak rewel cuma pengen meong." Kami terkekeh. "Meong mulu. Kuda-kudaan dong!" "Kuda pasti. Biar lancar jalannya." Susi tertawa terbahak-bahak begitu juga aku.Melambaikan tangan ke teman-teman karena mereka akan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-08
Baca selengkapnya

Bos Besar

Tergoda Gadis MudaBab 16"Eni, mukamu pucat sekali. Lebih baik istirahat di rumah." Umi menatapku di meja makan ketika kami sarapan bersama."Aku gak apa. Hanya pusing biasa. Nanti, juga sembuh. Umi, aku masak sayur lodeh campur tahu goreng." Menyendokkan sayur ke dalam mangkok bergambar ayam. Mertuaku suka dengan sayur lodeh buatanku."Biar Umi ambil sendiri." Menolak untuk melayani keperluannya. "Gak papa. Umi, ibu aku juga," ungkapku dengan wajah tersenyum manis."Ah, Umi malu kalau ingat Udin. Kecewa dan sedih." Raut wajahnya berubah sedih."Sudahlah Umi. Jangan dibahas. Kita makan dulu." Entah mengapa hari ini kepalaku terasa sakit dan nyeri. Tubuhku pegal dan berat.Menunggu ojek online datang di teras rumah. Tak berapa lama lagi, datang pengendara motor dengan jaket hijau menyapaku dengan ramah.Sampai juga aku di restoran. Suasana masih sepi karena mereka datang jam sembilan sedangkan aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-12
Baca selengkapnya

Kolam Renang

Tergoda Gadis Muda Bab 17 "Apa kamu bilang. Saya tuman!" bentaknya ketika aku berbicara sendiri. Ternyata, dia mendengar cacianku. Aduh gawat, aku pikir tak terdengar ternyata pendengarannya begitu tajam. Lidahnya juga tajam melebihi pisau umi yang biasa digunakan untuk memotong ayam kampung."Eni!" panggilnya dengan suara tinggi. Malang sekali nasibku, dapat bos super galak begini." Iya, Pak." Menundukkan kepala tak berani menatap matanya.Ia menghebuskan napas kasar lalu melangakah pergi ke luar tanpa melanjutkan lagi perkataannya. Kulihat dari kaca besar dalam ruanganku. Sang bos masuk ke kitchen. Satu persatu staf kitchen terkena tegurannya. Begitulah bos besar, jika tak suka dengan cara kerja karyawannya akan menegur secara langsung. Hari ini begitu lelah, aku melangkah pulang dengan mengunakan ojek online yang kupesan diaplikasi orange. "Lala, Ibu pul
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-12
Baca selengkapnya

Tuduhan Macam Apa

Tergoda Gadis Muda Bab 18"Aku takut. Kamar mandinya seram," ungkap Rini dengan wajah pucat."Sebentar, gantian." Aku dan Lala menganti pakaian dengan baju renang yang berwarna senada. Membuka pintu dan keluar kamar ganti. Rini berdiri tepat di hadapanku.Rini terperangah melihat kami. Matanya tak berkedip sedikitpun. Ia berlari menuruni tangga menuju kang Udin yang menunggu kami. Ada apa dengan dirinya.Aku menyusulnya dan meletakkan tas ransel dekat tubuh suamiku."Akang, Rini mau baju itu." Tunjuknya ke arah baju renang berwarna hitam putih dengan rok diatas lutut." Masa aku cuma pake celana pendek saja dan kaos oblong." Aku tak menyangka wanita itu merengek seperti anak kecil. Meninggalkan mereka dan masuk ke dalam kolam renang dengan ketinggian satu meter. Lala hanya menatap kang Udin dari jauh." Bu, teh Rini kayak anak kecil. Gak malu, ya!" "Sudahlah, jangan ikut
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-12
Baca selengkapnya

Pembelaan Dari Mertua

Tergoda Gadis MudaBab 19Umi menarik bahu kang Udin kasar dan melayangkan tangannya ke udara mendarat tepat di pipi anak pertamanya.   "Udin! berani sekali kamu menuduh mantu Umi. Tega sekali kamu, berbuat berkata kasar kepadanya. Umi enggak terima, kamu sudah melukai hati Eni. Kamu bukan anakku! Kamu bukan Udin anak Umi, kamu sudah berubah," pekik umi. Tatapannya penuh kebencian dan kekecewaaan. "Kamu sudah termakan rayuan gadis pelakor itu, sadarlah! sadar!" teriaknya menatap mata anaknya."Rini gak bersalah Umi, ini gak ada hubungannya dengan istriku," tungkasnya.Umi memukul tubuh kang Udin. Emosinya tidak terkendali. Aku berusaha menenangkan Umi. Kang Udin mendorong tubuh Umi ke tembok."Jangan !" Aku menghalangi tubuh Umi agar tidak terbentur. Hampir saja, tubuh umi terlalu rentan, bahaya bagi tubuhnya jika terkena benturan keras. "Akang!" Kupeluk tubuh umi dari bela
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-12
Baca selengkapnya

Diary

Tergoda Gadis Muda Bab 20Diary Ungu DianaAku membuka lembaran-lembaran dengan pelan. Sesuai anjuran mertuaku, membaca dimulai tanggal 13 September 2018.Buku Diary terlihat kusam dan ada beberapa bagian tersobek. Menenangkan diri sebelum membaca.Tanggal 13 September 2018Hari ini aku menunggu kang Rohim di persimpangan jalan. Aku berdandan secantik mungkin agar kang Rohim menyukaiku. Entah mengapa hatiku berbunga-bunga kala ia menatapku.Akhirnya kang Rohim datang juga. Kami mengobrol di dalam mobil miliknya. Suara gedoran dari luar membuyarkan lamunan kami. Aku terperangah, ketika gadis itu menarikku keluar dan menampar pipiku. Dia mengaku bahwa ia adalah pacar dari kang Rohim. Wajahnya seperti anak yang masih sekolah. Umurnya sekitar 15 tahunan. Hatiku hancur, tetapi kang Rohim meyakinkanku bahwa gadis itu hanya mantannya. Tanggal 17 September 2018Kang Rohim melamarku
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-12
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status