Aeron mengangkat Katya keatas meja Kitchen Island. Mereka saling pandang dan dengan cepat Aeron meraup bibir merah Katya, menghisapnya, mencecapnya.Dirasa pasokan udaranya sudah habis, Aeron melepas bibirnya dari Katya tapi tidak menjauh."Aku anggap ini sebagai 'Iya'." Ucapnya serak dipenuhi gairah.Aeron kembali mencium Katya dengan liar, Katya tidak menolak. Tangannya malah naik tersilang di belakang leher Aeron. Meremas remas rambut hitam dan tebalnya."Ah..."Aeron kemudian lanjut menciumi leher Katya. Menjilatnya, menciumnya meninggalkan tanda merah lagi. Kepala Katya terlempar kebelakang memberi akses penuh untuk Aeron menjelajahinya. Padahal tanda merah yang ditinggalkan Aeron semalam masih belum hilang. Dan sekarang bertambah dan lebih banyak.Aeron mulai memegang payudara Katya dari balik kemeja yang ia pakai, meremasnya. Merangsang Katya dengan sentuhannya. Dengan tidak sabaran ia membuka kacing kemeja Katya, begitu juga Katya, m
Baca selengkapnya