Home / Romansa / One Night Stand (Indonesia) / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of One Night Stand (Indonesia): Chapter 51 - Chapter 60

73 Chapters

Part 50. New Life

Conrad Resort Nusa Dua BaliBeberapa jam setelah acara pernikahan yang hanya makan-makan sederhana, Kyle langsung kembali ke Jakarta. Dan sekarang Katya ditinggal dengan Aeron dan Axel.Katya keluar dari kamar mandi hanya mengenakan kimono, ia mengeluarkan baju yang akan dipakainya sekarang.Tiba-tiba sebuah tangan melingkar pada tubuhnya kemudian belakang lehernya dikecup ringan oleh Aeron tentu saja."Aku tidak ingin kemana-mana." pintanya merajuk.Katya tersenyum tanpa menoleh, masih  dengan memilih bajunya."Bilang pada anakmu." jawabnya tenang.Kemudian Aeron membalikan badan Katya dalam sekali hentak dan sekarang mereka saling berhadapan sangat dekat."Kau saja yang bilang, kau kan ibunya.." ucap Aeron kemudian melumat bibir Katya yang sudah berada didepannya.Katya menerima sambil tersenyum."Kau kan ayahnya." ucap Katya disela ciuman mereka.Mereka kembali berciuman, Makin dala
Read more

Part 51. Passed Out

Anandamaya Resident Apartment"Katya, Axel." panggil Aeron saat pulang sore hari. Aeron masuk dan mengedarkan pandangannya. Kedua orang itu tidak ada diruang tv ataupun ruang makan."Daddy, aku dikamar." teriak Axel.Aeron kemudian berjalan ke kamar Katya dengan pelan dan mendorong daun pintu yang tidak tertutup sempurna.Terlihat Katya sedang menelpon dan duduk disofa membelakangi pintu."Ayah.." suara Katya sedikit gugup."Aku akan ke kantor besok.""....""Aku belum bisa ayah, maafkan aku." Katya sedikit terisak."Baiklah sampai jumpa besok." Katya menutup telponnya dan menghela nafas kasar. Sambil menghapus air matanya.Ia merindukan ayahnya dan kebohongan ini menjadi beban tersendiri untuknya.Lama Aeron melihat Katya terdiam disana kemudian memanggilnya lagi"Katya?" Suara Aeron yang dalam mengagetkan Katya.Katya sedikit melonjak kaget dan menoleh kebelakang."Ah
Read more

Part 52. Dinner Party

Martin Building Tower Katya sedikit membuka matanya, kemudian tangannya memegang kepalanya yang sakit. "Ah.. kepalaku pusing." Ujarnya. "Katya.." Seseorang menyebutkan namanya. Katya membuka matanya lebar-lebar dan melihat wajah Kyle, kakaknya dengan cemas. "Kau tidak apa-apa Katya?" "Aku kenapa?" "Kamu pingsan tadi, Hampir saja aku memanggilkan ambulans." Ujar Kyle. Katya terdiam kemudian duduk. "Aku hanya sedikit pusing." "Kalau begitu aku akan menelpon Aeron." Kyle merogoh ponsel di saku celananya "Jangan! Tidak perlu." Katya memohon. "Kenapa? Kau sakit Katya!" "Aku bertengkar dengan Aeron hanya untuk kesini. Kalau dia tahu aku sampai pingsan, dia tidak akan membiarkanku pergi kemana-mana bahkan untuk bekerja kesini sekalipun." Jawab Katya memelas. Kyle menghela nafas. "Sebaiknya kau kerumah sakit, kau terlihat pucat sekali Katya." Kyl
Read more

Part 53. Second?

Dharmawangsa Ballroom Hotel "Kau mau bicara apa Sabina?" Tanya Aeron to the point.Sabina tersenyum licik, ia mendekati dan menggoda Aeron kemudian ia menarik Aeron dan menciumnya serta menyudutkannya ke dinding.Aeron kaget dan langsung mendorong tubuh Sabina. Sabina terdorong sedikit dan ciuman merekapun terlepas sebentar, tapi ia kembali mencium Aeron lagi. Dan kali ini Aeron mendorong kasar tubuh Sabina sampai terjatuh dilantai dan ia mengusap bibirnya dengan punggung tangannya.Cekrek cekrek cekrekKilatan blitz dan suara seseorang mengambil gambar mereka terdengar tidak jauh dari tempat Aeron dan Sabina berdiri..Aeron mengedarkan pandanganya, dan terlihat Disudut ruangan seseorang dengan kamera ditangan terlihat memotretnya tadi.Ah sialan. Aeron melihat Sabina dengan tatapan marah kemudian ia b
Read more

Part 54. News.

Dharmawangsa Hotel"Maksud kak Dini apa?" Katya penasaran begitu juga Aeron dan Kyle.Hening sejenak."Selamat Katya, sepertinya kamu sedang mengandung anak kedua kalian." ujar Dini dengan senyum."Benarkah?" Aeron tersenyum senang.Berbeda dengan Katya, dia malah terlihat shock dan menutup mulutnya seraya tidak percaya."Sayang, kau hamil!" Pekik Aeron melihat pada Katya dan terlihat matanya berbinar.Katya mengerutkan dahinya, mengambil bantal dekat sofa dan memukulkannya pada Aeron.Bugh...Aeron kaget." Kenapa kau memukulku Katya?!"Berkali kali Katya memukulkan bantal itu lagi."Kau...""Membuatku..""Hamil...""Lagi...""AERON!!"Teriaknya diselingi pukulan pada Aeron. Aeron menangkap bantal tersebut dan merebutnya agar katya tidak memukulnya lagi."Tentu saja aku yang membuatmu hamil, memangnya siapa lagi yang bisa menyentuhmu selain aku!! Ak
Read more

Part 55. Taken.

Anandamaya Resident Apartment "Katya.."Aeron masuk kedalam kamarnya karena khawatir pada Katya yang belum makan dari pagi."Katya, ini sudah siang."Aeron melihat Katya masih di ranjangnya dan memakai selimut sampai ke lehernya.Aeron berjalan mendekati Katya dan duduk disisi ranjangnya, menurunkan sedikit selimut yang menutupi wajah.Terlihat katya memejamkan mata, tapi air mata mengalir dari sudut matanya.Aeron menghela nafas."Katya.. kau harus makan, kasian bayi kita, mungkin dia sedang kelaparan sekarang."Katya masih diam, kepalanya pusing dan perasaanya tidak enak. Entah kenapa dia sangat malas melihat Aeron."Aku membawakanmu makan siang dan segelas susu ibu hamil."Aeron menaruh nampan yang ia bawa diatas nakas sebelah ranjang.Katya mulai membuka matanya yang ter
Read more

Part 56. Secret 1

Martin Family Mansion.Entah berapa lama Katya menangis dikamarnya. Kamarnya terkunci dari luar dan ia sudah berteriak-teriak minta dibukakan tapi tidak ada yang mendengar. Bahkan Robert menyimpan seorang Bodyguard di depan pintu kamarnya.Sedangkan Kyle baru keluar dari kamar Axel yang telah ayahnya persiapkan. Dan Axel sudah mulai tenang dengan penjelasan dan pengertian yang Kyle sampaikan. Walaupun ia tidak bisa bertemu Katya untuk sementara waktu dikarenakan kondisi Katya yang masih belum stabil. Kemudian Kyle berjalan menuju kamar Katya dan masuk kedalam."Katya.." Perlahan ia duduk di sisi ranjang Katya."Kakak.. bagaimana Axel?" Tanyanya masih berbaring miring di ranjang. Dengan sudut mata yang masih mengeluarkan air mata. Kyle merasa kasian dengan Adiknya."Ia sudah tenang, dan kau juga harus tenang. Ingat kau sedang hamil.""Kenapa ayah berbuat sampai sejauh ini, Memisahkan aku dengan Aeron bahkan dengan cara d
Read more

Part 57. Secret 2

Robert mengeratkan kepalan tangannya. Nafasnya naik turun karena emosi."Karena keluarga mereka yang telah membunuh ibumu Katya!!""Ayah!!" Kyle berteriak.Katya memandang Kyle dan Ayahnya bergantian."Kakak.. apa benar?" Suara Katya tercekat saat bertanya pada Kyle. Katya memegang tangan dan menyorotnya tajam meminta penjelasan.Kyle tidak menjawab, dia juga tidak membantah. Katya kemudian melihat Aeron. Air mata sudah mengalir dari sudut matanya. Kenapa situasinya jadi begini."Katya! Aku yakin itu tidak benar." Aeron berteriak maju, tapi masih ditahan Bodyguard Robert. "Tidak mungkin ayahku membunuh ibumu, mereka tidak saling mengenal.""Cih.. tanyakan pada Ayahmu!" Robert mencibir, emosi kembali naik keatas kepalanya."Ayah, tapi ibu meninggal karena kecelakaan, Bukan karena dibunuh." Katya bergumam tidak percaya."Benar, dan kau tahu siapa yang di dalam mobil saat kecelakaan itu terjadi?" Robert sedikit termenung me
Read more

Part 58. Secret 3

Danadyaksa Family MansionAeron masuk kedalam rumahnya dengan raut wajah penuh amarah."Dimana ayahku?" tanya Aeron pada salah satu pelayan di rumahnya."Tuan diruang kerja den." Jawabnya.Tidak menunggu lama Aeron bergegas keruang kerja ayahnya.Dengan membuka kasar pintunya Aeron menerobos masuk tanpa permisi."Ada apa?" Tanya Asher tanpa melihat kearah anaknya."Apa betul ayah yang membunuh tante Karen?" Tanya Aeron penuh emosi, ia menatap ayahnya. Menunggu jawaban.Asher hanya melirik sekilas dan matanya kembali pada berkas didepannya."Dengar dari mana kau?""Ayah Katya yang memberitahuku! Apa benar?!" Aeron berteriak sambil menggebrak meja kerja ayahnya.Asher hanya diam dan menyenderkan badannya kebelakang."Katakan padaku kalau semua itu bohong Ayah!" Aeron mulai frustasi.Asher melihat anaknya dan menghela nafas sebelum menjawab."Aku tidak membunuhnya, itu kecel
Read more

Part 59. About the Past

"Ibumu, Karenina Salim adalah pacarku sebelum ia bertemu ayahmu."Robert menatap marah pada Asher karena teringat masa lalu."Apa?""Mungkin itu yang ku pikirkan, karena aku tidak pernah menyatakan cinta padanya. Kami begitu saja menjalani hubungan tanpa komitmen apapun." lanjut Asher"Baiklah, akan ku jelaskan.""Aku dengan Karen teman saat SMA, aku sangat menyayangi Karen karena dia wanita yang baik dan lembut." ujar Asher.Asher mulai mendekati Katya dan duduk disebelah. "Tapi aku sudah meninggalkannya, karena ego ku.""Aku pergi untuk melanjutkan pendidikanku keluar negeri dan tidak memberinya kabar karena aku pengecut. Aku tidak mau menjanjikan apa-apa pada Karen karena aku sendiri tidak yakin pada perasaanku sendiri saat itu. Tapi setiap kali aku mengingatnya, setiap kali itu juga aku merindukannya. Tapi lama kelamaan aku terlalu sibuk dengan duniaku sendiri dan melupakannya. Bertahun-tahun aku pergi, sempat berfikir untuk menghubun
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status