Rasa percaya dirinya tidak bertahan lama. Memang musuh sudah berkurang satu, akan tetapi dia tersisa sendirian, karena temannya juga sudah mati setelah berusaha menjatuhkan yang kedua. Sementara itu, Dama terbangunkan karena kebisingan dari pertarungan. Saat dia keluar tenda, dia mendapati Stila yang berdiri di depan seseorang yang tergeletak di tanah. Matanya yang mengantuk langsung segar bugar. "Apa yang terjadi?" "Sepertinya ada masalah yang besar," ujar Stila. "Aku mengenali orang yang itu," kata Dama, menunjuk orang yang telungkup. "Siapa yang menyerang dia?" "Itu ulahku." "Oh," Dama tercengang. "Kenapa?"
Last Updated : 2021-07-25 Read more