“Makan dulu, Nak,” bujuk Maria kepada Alex yang kini duduk di luar ruangan ICU, di mana Adelia terbaring. Alex tak merespon ucapan Maria yang sudah ke sekian kalinya. Laki-laki dengan tampilan kusut dan berantakan itu bahkan tak memedulikan keadaannya saat ini. Yang ia pedulikan hanya Adelia yang sedang berjuang di antara jurang kehidupan. Vonis yang diucapkan Dokter kemarin, membuat dunia Alex runtuh dan hancur. Alex yang biasa berdiri dengan tegap, tegas dan arogan, kini tak lebih dari lelaki yang menyedihkan. Selama dua hari ini, ia tak beranjak dari depan pintu ruang ICU, menunggu Adelia bangun dan pulang bersamanya ke rumah. Mungkin semua itu hanya mimpi yang Alex inginkan, karena sampai hari ini, Adelia tidak menunjukkan perkembangannya. “Kapan Adelia bangun, Mom ?” lirih Alex yang kini berada di samping Maria. “Sabar ya, Sayang. Adelia pasti bangun. Dia, wanita yang kuat. Mommy yakin sebentar lagi dia akan bangun. Kamu tidak boleh menyi
Last Updated : 2021-10-09 Read more