Home / Lain / Pemulung Konglomerat / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Pemulung Konglomerat: Chapter 91 - Chapter 100

240 Chapters

BAB 91

Mendengar suara seseorang yang mencoba berbicara padanya, petugas parker itu pun menoleh kearah suara itu.“Iya nona? Ada yang bisa saya bantu?”“Ah, saya ingin bertanya,  gadis yang baru saja pergi mengendarai sebuah mobil mewah tadi, awalnya dia datang kesini menggunakan mobil itu juga atau mengendarai mobil lain atau bahkan datang dengan menggunakan Taxi online?”“Oh, nona Mendez? Iya, tadi ketika nona Mendez tiba di hotel ini, beliau mengendarai mobil yang tadi beliau gunakan dan tampaknya, beliau pun tampak seorang diri mengendarai mobil itu. Kemudian, saya memarkirkan mobil nya ke tempat parker dan beliau langsung masuk ke hotel.”“hah!?”Camille kaget mendengar perkataan petugas parker itu dan hampir pingsan. Untung saja temang Camille langsung berlari menghampirinya dan langsung memegang Camille yang tampaknya sudah tidak kuat berdiri dan ingin jatuh.Chelsea lemas ketika mendengar
Read more

BAB 92

Angel sampai di depan kampus pada pukul 22.00 malam. “Eh, aku harus memarkirkan mobil ku dimana ya? Di parkiran kampus?” Angel memberhentikan mobilnya di pinggir jalan tepat di depan kampusnya. Kemudian, dia berfikir sejenak untuk meletakkan mobilnya dimana.“Ah, bodoamat! Jam segini sepertinya sudah tidak ada lagi seorang pun yang keluar di sekitaran kampus. Ku letakkan saja mobilku di parkiran kampus, nanti akan ku pikirkan tempat yang cocok untuk memarkirkan mobilku.” Kemudian, Angel langsung membantingkan stirnya kearah pintu masuk dan langsung menuju parkiran dan memarkirkan mobilnya.Dan, tanpa disangka-sangka, ternyata suara mobil Angel sangatlah keras. Dan, sepertinya para mahasiswa/mahasiswa mendengar suara mesin mobilnya itu. Sontak, para mahasiswa/mahasiswi itu satu persatu keluar dari kamar asrama mereka dan bergegas melihat kearah suara mobil yang baru saja tiba di parkiran kampus.Angel yang melihat itu, Langsugn berlari kea
Read more

BAB 93

Cassey berkata ke Chelsea dan Fanny sembari mengempaskan tubuhnya ke atas tempat tidurnya.Melihat itu, Chelsea dan Fanny juga memikirkan hal yang sama dan mereka juga mengempaskan tubuhnya keatas tempat tidur dan mencoba melupakan kejadian di malam itu untuk sesaat dan akan menagihnya besok ke Angel. Hari pun berakhir, dan mereka pun tertidur.“Kriiing”Alarm berbunyi seperti biasa di jam yang sama. Chelsea, Fanny dan Cassey melompat bangun dan mereka semua duduk di atas tempat tidur Angel dan mengerumuni nya dengan tatapan penuh banyak pertanyaan sembari menunggu waktu ketika Angel bangun.Ketika Angel terbangun dari tidurnya dan mencoba mengangkat tubuh nya, dan kemudian membuka matanya perlahan-lahan, kemudian,“Huaaaaaaaaaaaa!!!”Angel berteriak seketika sembari menutup kembali matanya.“Hei-hei! Angel! Ini kami, hei!” Chelsea berkata sembari menepuk-nepuk pundak Angel mencoba menenangkan nya.
Read more

BAB 94

“Hahaha! Kalian ini kenapa sih, hahaha” Angel tertawa geli melihat raut wajah Cassey dan Fanny yang terlihat sangat panik dan sepertinya mereka sudah sadarkan diri.“Mengapa kamu masuk ke kamar mandi dan bukannya menunggu giliran mu hah!” Cassey membentak Fanny sembari menutupi tubuhnya dengan handuk.“Loh, kamu juga! Mengapa kamu main masuk-masuk saja ke kamar mandi! Chelsea jug… Loh, mana Chelsea?!”Sepontan Fanny melihat sekeliling mencari Chelsea. Dan, dia kembali ke kamar mandi dan kemudian mengetuk pintu kamar mandi.“Tok tok tok… Hei Chelsea, apakah kamu di dalam?”Chelsea yang mendengar suara Fanny, spontan kaget dan sadarkan diri. Kemudian, dia berkata,“Oy… Aku sedang BAB nih!”Mendengar itu, Fanny merasa lega dan kembali ke tempat Cassey dan Angel.Angel yang tengah sarapan pagi, kemudian bertanya,“Kalian kenapa sih hah? Ko
Read more

BAB 95

“Oh, kebetulan aku bekerja paruh waktu di perusahaan itu sebagai Office Boy. Ketika aku tengah membersihkan lantai di sekitar mobil, aku melihat mu yang tengah asik berbicang-bincang pada pegawai dan Manager perusahaan disana. Tuan Ford juga tampak ikut serta untuk menyambut seorang pengunjung Ekslusif di perusahaan temannya itu.”“Loh! Serius kamu? Itu perusahaan terkenal loh, bagaimana bisa kamu bekerja paruh waktu disana?” Tanya Angel yang semakin penasaran dengan Samuel.“Kakak ku adalah seorang pegawai toko mainan yang juga kamu kunjungi tempo hari ketika kamu membeli sebuah boneka yang sangat mahal disana. Jadi, dia mengenal manager dari perusahaan itu. Makanya, aku bisa bekerja disana. Dan, ketika kamu membeli sebuah boneka dan keluar dari tokonya kakak ku tempo hari, aku sedang berjalan menuju toko kakak ku dan melihat kamu dari kejauhan.”“Hah!”Sepontan, Angel kaget mendengar perkataan dari Samuel.
Read more

BAB 96

Tapi, Camille mengabaikan Chelsea dan Cassey dan berjalan melewati mereka berdua menuju tempat duduknya, diikuti oleh dua orang temannya yang berjalan beriringan di belakang.Camille menarik kursi dan duduk. Kemudian, dia menoleh kearah Angel dan bertanya,“Eh Angel. kemarin malam beneran? Terus itu mobil yang di parkiran…?Belum sempat Camille menyelesaikan pertanyaannya, Chelsea menjawab langsung pertanyaan itu dengan nada yang sedikit membentak,“Bukan urusan mu!”Camille yang mendengar itu langsung menoleh kearah Chelsea,“Eh, aku bertanya pada Angel, bukan bertanya pada pembantunya!”“Apa kamu bilang!”Chelsea terpancing emosinya karena mendengar perkataan Camille. Kemudian, dia berjalan menghampiri Camille dan berniat untuk memberi pelajaran kepadanya. Tapi, baru saja selangkah Chelsea bergerak, Cassey langsung menahan tangan Chelsea.“Sudahlah, tidak usah dide
Read more

BAB 97

Angel hanya diam saja sembari mendengarkan perkataan teman-temannya itu.Tiba-tiba, Samuel berdiri dari kursinya dan berkata,“Iya, masalah kemarin sudah di selesaikan oleh Angel. Dia sudah menemui pak rektor dan pak Henry juga ada di sana. Kemudian pak rektor menampar wajah pak Henry, makanya dia berubah jadi seperti itu sekarang karena sepertinya pak rektor itu mengancam pak Henry.”Mereka hanya tinggal 5 orang saja di dalam kelas. Dan, mendengar perkataannya Samuel, Chelsea dan yang lain nya kaget setengah mati. Dan, orang yang paling kaget pada saat itu adalah Angel.Setelah berkata seperti itu, Samuel pergi meninggalkan mereka tanpa mengatakan sepatah katapun.Angel hanya terpelongo dan memandangi Samuel yang tengah berjalan kearah pintu dan pergi meninggalkannya.“Angel! Benarkah apa yang dikatakan oleh Samuel tadi?” Tanya Cassey dengan perasaan yang sangat terkejut ketika itu.Angel hanya menganggukkan k
Read more

BAB 98

“Tidak apa-apa kalau kami meninggalkanmu sendiri Angel?” Tanya Cassey dengan raut wajah yang sedikit cemas melihat Angel.Angel hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya kepada Cassey.Setelah itu, teman-teman Angel bergegas bersiap-siap, lalu kemudian mereka pergi bekerja.Suasana di kamar menjadi hening seketika. ‘Siapakah Samuel sebenarnya?’ Kemudian, terlintas lagi di dalam kepalanya tentang siapakah sebenarnya sosok Samuel itu.Lalu, Angel mencoba keluar kamar untuk mencari udara segar.Angel berdiri di depan kamar asramanya seorang diri dengan mendudukan tangannya di sebuah dinding pembatas yang ada di depan asramanya. Ia menatap kearah kerumunan di parkiran.Angel merogoh saku celananya dan mengambil kunci mobil yang ada di di dalam saku celananya itu. Kemudian, di arahkan kunci mobil itu kearah mobil mewah yang tengah dikerumuni banyak orang. Lalu, dia menekan tombol yang ada pada kunci mobil itu, dan,
Read more

BAB 99

Lalu, dengan cepat Angel menekan tombol untuk menutup pintu mobilnya itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkannya. Gadis yang tadi terkunci di dalam mobil, sekarang dia sudah bisa keluar dan terlihat dari kejauhan, gadis itu tengah menangis.Tiba-tiba, “Wah-wah! Apa itu tidak keterlaluan?” seseorang berkata di sebrang sebelah kanannya Angel. Kemudian, Angel menoleh kearah suara itu dan ternyata itu adalah Samuel.“Hei, mengapa kamu berada di sekitar asrama putri? Apa yang sedang kamu lakukan disini?” Tanya angel dengan perasaan kaget.“Ah, tadinya aku tengah duduk di sekitaran kampus sembari membaca buku. Tapi, aku melihat dari kejauhan kalau ada sebuah keributan di sekitar mobil mu. Aku terus memandangi mobil mu sembari melihat ke segala arah untuk mencarimu. Karena, tidak mungkin mobil itu bisa berbunyi dan membuka pintu dengan sendirinya. Kemudian, aku melihat kearah gedung asramamu, dan benar. Ternyata kamu dalangnya&r
Read more

BAB 100

“Hemm… Saya tidak pernah mendengar namanya dan saya hanya mengenal rektor dari universitas itu saja. Tapi, apakah anda mempunya foto dari si Samuel ini? Mungkin jika saya melihat wajahnya, saya akan mencari tahu tentang asal usulnya nona.”“Aduh, saya tidak punya fotonya Joe. Dia juga susah untuk diajak bicara sih. Dia juga tipe pria yang cuek dan sedikit menutup diri dari keramaian.”“Oh gitu ya nona. Sulit juga kalau seperti itu”“Iya Joe… Ah, oke Joe, nanti saya coba untuk mengambil foto Samuel secara diam-diam dan mengirimkan fotonya ke kamu.”“Oke nona, kalau sudah dapat fotonya langsung kirim ke saya saja melalui Facebook. Saya akan langsung mencari tahu asal usul pria itu sampai ke akar-akarnya nona.”“Oke Joe, Terima kasih”“Sama-sama nona”Percakapan pun berakhir.Waktu pada saat itu menunjukkan masih pukul 15.00 sore. Ang
Read more
PREV
1
...
89101112
...
24
DMCA.com Protection Status