Home / Lainnya / AKU YANG KAYA DIA YANG SOMBONG / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of AKU YANG KAYA DIA YANG SOMBONG: Chapter 151 - Chapter 160

186 Chapters

Bab 151

Part 151 Dina hanya mengerucutkan bibirnya saat Merlyn mulai menggodanya. "Aku yakin si Satria sekarang sangat terpesona padamu! Daritadi matanya tidak lepas memandangmu!" seru Merlyn. "Ah entahlah itu bukan urusanku, aku kan cantik paripurna wajar dong bila pria pria terpesona padaku bweeeeeee." ujar Dina jumawa sembari menjulurkan lidah. Pletak Kepala Dina kena jitakan pelan.  
last updateLast Updated : 2022-02-25
Read more

Bab 152

Part 152 Pov Author "Perasaan selama ini aku tidak pernah dengar ada murid yang lebih pandai dariku selain Dina tuh. Ah bikin kesel aja sih diri ini selalu saja kalah!" gerutu Anin. "Baiklah selanjutnya kita akan bacakan nama yang menduduki peringkat kedua, nama tersebut adalah Dina! Saudari Dina silahkan menaiki panggung mohon berdiri bersebelahan dengan saudari Anindya."  Seeerrr oh wow Jantung kedua insan tersebut bert
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more

Bab 153

Part 153 Satria terkejut saat tiba tiba Anin sudah berada di dekatnya sembari menatapnya  tajam setajam golok wiro sableng. Satria mengernyit heran, kenapa gadis ini menatapnya penuh kebencian? Memang apa salah Satria? "Anin...ada apa?" tanya Satria berusaha kalem. Mau bagaimanapun Anin hanyalah seorang gadis lemah yang tak perlu di ajak adu otot walaupun Anin seperti sedang mengibarkan bendera perang. "Kau! Gara gara kau aku harus rela berada di peringkat ketiga yang seharusnya berada di tingkat kedua!" pekik Anin dengan tangannya terlihat mengepal.
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more

Bab 154

Part 154 Pov Dina Sebenarnya si Slow kemana sih? Gak biasanya dia seperti ini. Selama ini pekerjaan Slow selalu memuaskan cepat dan cekatan. Nggak mungkin Slow gak tahu aku pergi naik taxi, dia pasti tahu keberadaanku saat ini karena ada alat pelacak di gawaiku bahkan di dalam tas slempangku. Aku yakin Slow sedang merencanakan sesuatu, apa jangan jangan Slow sudah tahu akan sopir edan ini? Hmmmm setelah di fikir fikir pasti Slow berencana menjemputku saat si sopir edan ini sud
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more

Bab 155

Part 155 Pov Dina Saat si muka normal hendak menerjangku dengan tendangannya, aku meraih pasir yang sedang ku injak lalu ku lempar tepat di wajahnya. "Aaarrgggttthh sakiiitt tolooongg tolong aku! mataku aaargghhttt!!!" Noh enak kan mata nya kemasukan pasir, dia ngap ngapan berteriak mengerang kesakitan sukurin! "Cih baru segitu aja udah kalah sok sok an ngelawan aku! Gak level!" seruku jumawa. 
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more

Bab 156

Part 156 Tanpa berkata apapun dan hanya saling memandang, aku dan Slowtahu bahwa kami mempunyai perasaan yang sama. Perlahan Slow semakin mendekatkan wajahnya dan ckiiiiiiiiiiittttttt. "Waaadaaaawwww!!!" pekik Slow kesakitan akibat cubitan maut jari jemari lentikku di perutnya. "Rasain! Suruh siapa mes*m!" cetusku sinis. "Kenceng amat sih nyubitnya yank! Kan sakit ini lho." ucapnya manja manja gitu. 
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more

Bab 157

Part 157 Pov Author "Papa!!!!" pekik mereka bersamaan. Papa Bimbim tergeletak di jalan, ia pingsan. Bersamaan dengan itu tak ada yang menyadari bahwa Slow pun reflek memanggil sang bos besar dengan sebutan 'Papa'. "Slow cepat angkat bapak ke mobil dan bawa ke rumah sakit!" titah Mama Mimin histeris. Sedangkan Dina menangis sesenggukan. Tanpa berkata apapun Slow langsung mengangkat Papa Bim dan membaringkannya di jok tengah. 
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more

Bab 158

Part 158 Pov Dina Pembahasan tentang Slow di paksa berhenti saat suara bariton Opa terdengar dingin dan menusuk. "Sudah! Jangan di bahas lagi hal itu! Mami tutup mulutmu cukup!" Oma pun bungkam tak berani bersuara lagi. Kami yang menyaksikan perdebatan tersebut merasa lega terbantu oleh ketegasan opa. "Permisi...saya mau periksa pak Bim sekali lagi." ujar dokter kala memasuki ruang
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more

Bab 159

Part 159 Pov Dina "Kurang ajar!"  Kami berdenjit kaget, tiba tiba seseorang berteriak lantang. "Bram menelantarkan anaknya sendirian tanpa uang saku!? Dia tak peduli anaknya kelaparan! Dasar anak badung! Akan opa beri pelajaran papa mu itu!" seru opa geram sembari berlalu entah kemana. Ya pastinya mau cari keberadaan om Bram lah. "Yan lalu selama seminggu ini kamu makan apa? Berangkat sekolah bagaimana?" tanya oma penasaran.&n
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more

Bab 160

Part 160 Pov Dina (Din. ..ternyata wanita itu adalah seseorang dari masa lalu pak Johan namanya Indah, dari info yang kudapat wanita itu dulu pernah menyukai pak Johan namun di tolak berulang kali oleh pak Johan karena pak Johan sudah memiliki bu Jessica. Indah ini anak dari seorang datuk kaya raya berkebangsaan Malaysia namun kini Indah menetap di Indonesia dan mendirikan sebuah pabrik yang mengelola atau membuat segala macam bikini buttom eh maksutku pakaian dalam. Intinya si Indah ini adalah pengusaha sukses tak kalah kaya dengan keluargamu.) Aku mendesis kala membaca chat dari Doni. Kenyataan bahwa perempuan penguntit itu adalah seorang yang tak bisa di anggap remeh.  Aku harus tahu dulu tujuannya apa mengintai rumahku, trus kalau memang dia seseorang yang punya banyak duit kenapa tuh orang repot repot terjun langsung ke lapangan hanya untuk mengintai? Kenapa gak bayar o
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more
PREV
1
...
141516171819
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status